Part 27 : Missing

47 11 83
                                    

°°°

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Putra sedang mengamen di depan kelas sambil bertepuk tangan, di iringi dua orang backing vokal yaitu Danial dan Savian.

"Mas, opo aku iki isih kurang ayu,
Opo kurang seksi tho mas?
Mas, opo aku iki isih kurang ayu,
Opo kurang seksi tho mas?"

Danial sibuk menjadi suara dua. Dengan kalimat.

"Icik icik kiwir icik kiwir icik icik kiwir."

Sementara Savian sibuk memukul botol aqua bekas dengan tangan nya. Ia nampak seru dan fokus.

"Mantap! Lanjut bray!" Ucap Savian.

Putra pun melanjutkan nyanyian nya. Sambil berlenggak lenggok.

Mengelilingi ketiga teman nya yang lain.

"Selama kenalan rayuan mu manis tenan
Memuji diriku rasanya terbang ke awan
lupa daratan akhirnya kita pacaran
Merasa cocok kemudian kita lamaran."

Putra bernyanyi dengan penuh penghayatan. Menggunakan gagang kemoceng di jadikan sebagai mic nya.

Enzo, Arsalan dan Bandrun. Mereka bertiga sedang duduk bengong di depan kelas dengan wajah suntuk dan memelas.

"Setelah menikah kabeh jadi berubah
mas ku yang dulu saiki ko ke yang polah sabeni metu
hati ku risau karena jarang di jamah."

Putra kembali berlenggak-lenggok dengan tampang tengil nya.

"Icik icik kiwir icik kiwir icik icik kiwir," ucap Danial, sambil bertepuk tangan dan sesekali memukul pintu.

Tangan Putra iseng menjepit dagu ketiga teman nya yang sedang di rundung masalah, dengan jari telunjuk dan ibu jari nya. Secara bergantian.

Alhasil Putra pun mendapat lemparan topi, dasi dan berbagai atribut sekolah lain nya. Ia pun sesekali berlari dan menghindar sambil terbahak.

Beberapa orang siswa dan siswi yang lewat pun. Ada yang memberikan uang saat Putra dan teman-teman nya ngamen.

Sementara setelah selesai ngamen. Putra, Danial dan Savian. Mereka sibuk menghitung uang recehan yang terkumpul.

"Sepuluh ribu doang. Mana cukup," tegas Putra sementara tangan nya sibuk menghitung sambil menjulurkan lidah.

"Gak usah pake lidah juga kali. Cuma sepuluh ribu. Yang ada duit nya basah kena air ludah. Terus gak laku!" ucap Danial sambil berdecak.

Putra dan Savian pun terbahak.

"Emang lo mau beli apaan sih?" tanya Savian pada Putra.

"Mau beli kondom rasa durian," ucap Putra sambil terkekeh. Karena gemas akhirnya Savian dan Danial menoyor kepala Putra.

Arsalan My Everest (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang