"My parents told me, to follow my dream, and my dream is Arsalan."
~Maheswari Gayatri
°°°
Arsalan berjalan menyusuri lorong sekolah, berjalan santai dengan salah satu tangan di masukkan ke kantung celana abu-abunya, Arsalan membiarkan kancing baju teratasnya terbuka, tatapan matanya yang setajam Elang, menatap lurus ke depan.
Setiap Arsalan berjalan, tatapan memuja dan teriakan penuh kekaguman, dari para cewek dan dedek gemes, selalu mengiringi langkahnya.
Woi! Ada Arsalan lewat!
Ya ampun, demi Matahari yang selalu terbit di pagi hari, Arsalan itu selalu menghangatkan hati gue!
Gila! Kalau cowok cool lewat auranya bikin gue sesak nafas!
Emang gitu ya! Arsalan diem doang juga, udah estetik banget!
Arsalan cuma nafas doang, udah estetik parah!
Arsalan itu tatapannya... bikin gue langsung meninggal, terus bangun lagi!
Kak Arsalan, bagi line id nya dong kak!
Arsalan ngelirik gue, fix! dia suka sama gue, fix!
Suara teriakan demi teriakan setiap harinya, seolah menjadi soundtrack sebuah film saat Arsalan berjalan dan Arsalan adalah aktor utamanya, namun Arsalan tidak memperdulikan teriakan para kaum hawa, teriakan mereka hanya dianggap, suara sumbang anggota DPR oleh Arsalan, dan Arsalan tetap melangkah dengan santai dan style cool nya.
"Arsalan!" Teriak Maheswari.
Maheswari berlari mengejar Arsalan. Namun Arsalan berpura-pura tidak mendengar panggilan Maheswari, Arsalan sama sekali tidak menoleh apalagi mengganggap ada kehadiran Maheswari.
"Arsalan! Can I follow you," ucap Maheswari, Sambil terengah-engah dan mensejajarkan langkah mungilnya dengan langkah panjang milik Arsalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arsalan My Everest (Segera Terbit)
Romance(Follow dulu sebelum membaca.) _________________________________________ "DASAR BANCI!" Teriak Maheswari. Arsalan menghentikan langkahnya sesaat, kemudian kembali melanjutkan langkahnya tanpa menoleh, berusaha tidak memperdulikan ucapan Maheswari. "...