Pria muda bernama Jed itu berjalan sendirian ditengah gelapnya malam.
Diusianya yang masih muda ia sudah harus menjadi ayah sekaligus ibu bagi adik perempuannya, Evelyn.
Orang tua mereka berpisah saat ia masih berada di sekolah menengah dan dari kedua belah pihak tidak ada yang mau mengambil hak asuh atas mereka berdua.
Alhasil Jed putus sekolah dan Evelyn harus hidup tanpa adanya nafkah ataupun kasih sayang dari kedua orang tua mereka.
Kali ini ia sedang berjalan pulang menuju rumahnya setelah seharian mencari pekerjaan karena sekitar seminggu lalu ia baru saja dipecat dari pekerjaan lamanya.
"Fyuhh, aku gagal lagi hari ini" ia menghembuskan nafasnya berat.
"Sungguh menyedihkan hanya karena aku tidak lulus sekolah mereka tidak mau memberikanku pekerjaan" bibir tipis itu tersenyum kecut.
Ia terus berjalan menyusuri trotoar, tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang malam itu padahal ini hari kerja tapi tidak seramai biasanya.
"Aku sangat ingin untuk mengakhiri hidupku tapi aku punya Eve aku tidak mungkin membiarkannya begitu saja dia tanggung jawabku" gumamnya dalam hati.
Ia berhenti berjalan sejenak lalu manik biru itu menatap rembulan yang bersinar di atas sana dan meratapi nasib buruknya.
"Tuhan berikan aku kebahagiaan" suaranya bergetar dan setetes air mata pun membasahi pipinya.
***Ceklek..
Suara pintu rumah yang sudah rapuh itu berbunyi nyaring. "Kakak pulang" teriaknya, lalu meletakan tas selempang yang ia bawa di kursi ruang tamu"Kakak!" Sambut gadis kecil yang berlari kegirangan dari dalam kamar.
"Halo tuan putri, maaf kakak pulang sedikit terlambat" ucapnya penuh penyesalan kemudian ia berjongkok untuk menyesuaikan tinggi badan mereka.
"Tidak apa apa kak, bagaimana apa kakak sudah dapatkan pekerjaan?" Tanyanya penasaran.
"Uhm, maaf Eve kakak belum mendapatkannya hari ini" dengan sebisa mungkin ia memberikan senyuman kecil di wajah manisnya.
"Tidak apa apa kak, Eve yakin besok kakak akan mendapatkan pekerjaan, semangat kak!" Ucapnya sembari mengangkat tangannya ke udara.
Pelukan hangat pun Jed dapatkan dari adik kesayangannya itu. Inilah yang membuat Jed bangga pada adiknya, ia selalu mengerti akan perasaanya ia juga selalu saja berhasil melemahkan hatinya membuat rasa penat dan lelah ditubuhnya menghilang dalam sekejap.
"Lalu apa Eve lapar?" Tanyanya untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Iya Eve lapar kak" jawabnya.
"Baiklah ayo ikut kakak!" Jed menggandeng tangan adiknya itu lalu membawanya pergi ke suatu tempat. Dan ternyata ia membawa adiknya ke sebuah rumah makan kecil yang berada di ujung jalan. Selain murah makanannya juga lezat dan bermacam macam.
"Bagaimana makanannya apa enak?" Eve menoleh.
"Sangat enak kak!" Jed tersenyum, ia sangat suka ketika melihat adiknya bahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching For Happiness [BXB]
Teen FictionJed tidaklah lebih dari seorang pemuda miskin yang hidup bersama adik perempuannya, dia menghabiskan masa mudanya hanya untuk mencari nafkah agar sang adik memiliki masa depan yang cerah. Namun siapa sangka, segala kekurangan yang di milikinya itu a...