ASMARA-21

13.7K 2K 281
                                    

Setiap tahun baru keluarga Wiraatmaja selalu merayakannya dengan kumpul bersama. Daffa bersyukur tahun ini dia bisa menikmati cuti bersama karena misinya selesai tepat waktu.

"Jadi nginap di rumah kan nak?" suara Ibunya terdengar dari ponsel yang di loudspeaker, sedangkan tangan Daffa bergerak gesit mengemasi pakaiannya untuk tiga hari ke depan.

"Iya Bu, jadi. Ini lagi beres-beres," jawab Daffa dengan kalem.

"Ajak Dila sekalian ya? Kayaknya dia sendirian di rumahnya karena orangtuanya lagi ke Magelang, tadi Ibu sempat telponan sama Ibu Mukti," ucap Ibu memberitahu.

Ah Daffa belum mengabari gadis itu jika dia sudah kembali dari misinya. Satu minggu tanpa kabar membuat Daffa merasa bersalah, mungkin dia akan langsung mendatangi kediaman Dila untuk memberikan kejutan kecil.

"Iya Bu, nanti sebelum ke rumah, Daffa jemput Dila," jawab Daffa kemudian Ibu pamit mengakhiri panggilan karena harus menyiapkan makan malam mereka nanti.

Setelah mengemasi pakaiannya, Daffa menghubungi Dila tetapi WhatsApp gadis itu tidak tersambung. Daffa beralih ke telepon seluler tetapi nomor gadis itu tidak aktif.

Kening Daffa bertaut bingung, tidak biasanya ponsel Dila tidak aktif. Daffa kemudian mengirimkan chat untuk Dila, mungkin saja ponsel gadis itu kehabisan baterai.

Adek🌹❤

Adek di mana?

Saya mau ke rumah, jemput adek.
Diundang Ibu tahun baru bareng

Nanti kabarin ya kalau chatnya
udah di baca biar saya jemput.

Jangan tanyakan kenapa ada emoji di belakang nama Dila, tentu saja gadis itu yang menambahkannya. Nama kontak Dila juga diubah sendiri oleh gadis itu.

"Masa Dilara Kencana doang? Udah kayak dosen aja nyimpen nama kontak mahasiswanya, mana gak ada emot hati lagi," komentar Dila saat dia membaca nama kontaknya di ponsel Daffa.

"Ya kan nama adek emang Dilara Kencana," jawab Daffa. Memang benar kan?

"Iya, tapi flat banget tahu kak nama kontaknya gini, pokoknya mau aku ubah."

Daffa hanya bisa mengangguk, dia malas berdebat, apalagi dengan seorang perempuan. Untung saja Dila tidak menyimpan namanya dengan julukan aneh, ya walaupun tidak ada juga yang melihat ponsel Daffa.

Kemudian Daffa memilih untuk segera ke rumah orangtuanya, hari semakin sore, Daffa takut terjebak macet mengingat malam nanti pergantian tahun.

Begitu tiba di rumah orangtuanya, Daffa langsung disambut oleh Langit yang sedang bermain dengan Freya.

"Uncle!" pekik Langit kemudian berlalu memeluk Daffa.

"Kangen ya sama Uncle?" tanya Daffa yang dijawab gelengan oleh bocah itu.

"Kangen sama Aunty Dila, Abang mau ketemu, kita jemput ya Uncle," ucap Langit.

Daffa melirik Freya yang kini tertawa, sudah pasti adiknya itu yang menghasut Langit mengucapkan hal itu.

"Yaudah, Uncle coba telepon lagi ya?" ucap Daffa kemudian dia merogoh ponselnya. Chatnya masih belum di balas bahkan ponsel Dila juga masih tidak aktif.

ASMARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang