"Jadi gimana Nda, betah gak sekolah di sini?" Tanya Nashwa setiba di kantin sekolah.Sambil memakan bakso hangat, serta es teh manis Amanda menatap ke arah temanya itu. "Sejauh ini betah sih gue Nash, lingkungan sekolahnya enak, guru-gurunya juga ramah-ramah," jawab Amanda jujur.
"Biar tambah semangat sekolahnya lo mesti cari cowok Nda," usul Nashwa. "Cowok-cowok di sekolahan kita bening-bening semua, nyesel lo gak nyobain."
Amanda tertawa pelan. "Nyobain? Dikira makanan apa?" Ucapnya di sertai gelak tawa.
Nashwa berdecak pelan. "Ih, lo mah gak asik." Nashwa memakan satu gelinding bakso lumayan besar ia masukan ke mulutnya. "Kalau lo kesulitan nyari cowok, gue bantu cari deh. Kayak gimana tipe cowok lo? Gue cariin seperti yang lo mau," ucap Nahswa sambil mengunyah bakso.
Amanda hanya bisa mengeleng-geleng, melihat tingkah temanya itu. "Lagi gak pengen gue deket sama cowok Nash, ribet," jawabanya membuat Nashwa makin penasaran. "Gini aja deh, kata Mira lo punya gebetan ya? Kenalin dong gue sama gebetan lo," ucap Amanda.
Nashwa menundukkan sebentar, lalu menatap temanya itu. "Entar kalau udah resmi gue kenalin, tapi awas ya sampai lo suka sama dia," peringat Nashwa membuat Amanda terkekeh.
"Gak lah, ya kalik gue nikung teman sendiri," jawab Amanda. "Jadi siapa nama gebetan lo? Kelas berapa dia?" Tanya Amanda sambil tersenyum.
"Anak IPA Nda, dia itu salah satu anggota Genk Still Boys," jawab Nashwa jujur. "Gue udah suka sama dia dari lama banget Nda, tapi dia gak pernah sedikit menoleh ke gue," ucap Nashwa sedih, membuat Amanda paham akan yang dirasakan temannya itu.
"Percaya sama gue Nash, suatu saat nanti perjuangan lo buat orang yang lo cintai bakalan terbalas," ucap Amanda memberi semangat.
"Makasih ya Nda, kata-kata lo buat gue semangat. Lo emang the best Nda," balas Nashwa.
Nashwa mengecek ponselnya, ketika mendengar suara notifikasi dari ponselnya. "Nda, gue ke kantor guru bentar ya, ada urusan," ucap Nashwa. "Lo sendiri gak papa kan?"
" Iya gak papa," jawab Amanda. "Lagian benar lagi gue mau balik ke kelas kok," ucapnya.
"Yaudah deh gue tinggal dulu ya, bye" pamitnya lalu berjalan keluar dari kantin.
Tak lama setalah Nashwa pergi, Mira datang mengampiri Amanda yang masih menikmati makannya.
"Eh, bikin kaget aja lo!" Ucap Amanda kaget melihat Mira yang tiba-tiba datang.
Mira terkekeh melihat ekspresi wajah Amanda yang terkejutnya melihatnya. "Sendiri aja neng, pacarnya mana?" Goda Mira membuat Amanda mendengus kesal.
"Masih di jaga sama jodoh orang," jawab Amanda jutek.
"O iya," tiba-tiba Mira teringat sesuatu, gadis itu mengeluarkan beberapa cokelat dari sakunya. "Nih, dari beberapa pengemar lo," ucapnya menyodorkannya tiga cokelat.
Amanda geleng-geleng heran, "belum ada satu minggu gue sekolah disini, udah punya pengemar aja," ucapnya. "Buat lo aja Ra, gue gak suka cokelat?"
"Beneran buat gue? Gue makan nih," tanya Mira memastikan.
"Makan aja," jawabannya.
Mira tersenyum senang mendapatkan cokelat dari pengemar temanya, gadis itu membuka bungkus cokelat lalu memakannya.
"Mira, balik ke kelas yuk gue udah selesai makannya," ajak Amanda di angguki oleh Mira. Lalu keduanya beranjak dari tempatnya.
Belum genap satu minggu Amanda sekolah di SMA Tribuana, namun sudah banyak cowok yang mencoba mendekatinya dengan embel-embel ingin kenalan. Meski Amanda sedang menjaga jarak dengan seorang cowok, namun ia tetap merespons dengan baik orang yang ingin berkenalan dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Erlangga (INI CERITA MAU DI ROBAK DIKIT)
Fiksi RemajaErlangga seorang ketua Genk di sekolahnya. Sifatnya seperti bunglon, bisa berubah-ubah sesuai dengan lingkungannya. Ia sosok yang asik, suka bercanda dalam setiap hal. Suka tebar pesona, memiliki paras yang tampan membuat dirinya sangat beruntung...