Untuk readers baru, welcome ya!!!
Happy reading
Akhirnya yang di tunggu-tunggu pun datang, tapi Lira masih harus menunggu lagi karena laki-laki di depannya ini masih harus memakai bajunya.
Alih-alih merasa aneh atau bahkan malu melihat Felix yang hanya menutup daerah pinggang ke bawah dengan handuk, Lira malah dengan polosnya tetap memperhatikan Felix yang seperti sedang memberi tau tutorial 'berpakaian agar terlihat keren' tentunya menggunakan pakaian yang keren nan mahal juga.
Setelah tampak berpikir di depan lemari, akhirnya pilihan Felix jatuh pada hoodie berwarna kuning pudar bertulisan NASA di bagian dada yang tampak kelewatan besar saat di pakainya.
"Balik dulu." Suruh Felix saat celana jeans hitam itu sudah ada di tangannya.
"Kan harus pake di kamar mandi." Sahut Lira namun tetap menurut mengubah posisi duduknya menjadi membelakangi Felix.
"Biar cepet." Pungkas Felix.
Setelah siap dengan pakaian sederhana namun tetap terlihat keren itu, Felix melangkahkan kakinya ke meja serba guna, mengambil kotak bekas sepatu berisikan macam-macam jam tangan dari berbagai jenjang harga mulai yang paling murah yaitu 200-an ribu sampai yang paling mahal 4 jutaan, kali ini tanpa memilih lagi, Felix mengambil Apple Watch series 3 berwarna hitam setelah sebelumnya ia sempat menjual jenis yang sama namun yang berwarna putih.
"Aku boleh minta uang gak?" Akhirnya perkataan itu terucap juga oleh Lira.
"Ambil aja, nih." Jawab Felix menyodorkan dompetnya. "Tapi jangan semua." Lanjutnya cepat. Laki-laki itu mulai merapikan rambut setengah basahnya.
"Seratus ya?" Izin Lira.
"Oke." Sahut Felix.
"Makasih." Ucap Lira, kali ini suaranya terdengar lebih imut dari biasanya.
"Aku di rumah Daniel agak lama, gak papa 'kan kamu sendiri?"
"Gak papa."
"Kalau dia ngechat gak usah di balas." Pinta Felix mulai melangkahkan kakinya keluar. Lira pun mengikutinya di belakang.
"Emangnya kenapa?"
Tiba-tiba laki-laki itu menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya. "Nurut aja kenapa Ra? Orang chat nya gak penting." Ujarnya kemudian tepat di depan Lira yang hanya berjarak setengah meter darinya. "Mending chat aku aja." Lanjutnya kembali melangkahkan kakinya.
Lira tidak lagi bersuara, dari tadi Felix malah membuatnya kagum, Lira mengakui betapa tampan dan kerennya Felix, semua yang ada pada laki-laki itu benar-benar memanjakan matanya.
"Sini janji dulu." Ketus Felix sebelum memakai helmnya.
Lira yang tadinya hanya berdiri di dekat pintu pun dengan malas mendekati Felix dan mengulurkan jari kelingkingnya. "Janji," Ucap Lira saat jari Felix menaut jarinya.
"Aku jalan dulu."
"Hati-hati." Ucap Lira sambil tersenyum lebar juga suaranya yang lagi-lagi berubah menjadi imut.
Setelah kepergian Felix barulah ia yang siap-siap.
***
Entah kapan terakhir kalinya Lira jadi perempuan yang benar-benar memperhatikan penampilannya saat hendak keluar. Tapi untungnya ia tidak perlu waktu lama dalam memilih baju karena memang tidak ada yang dipilih. Jujur saja, baju yang waktu itu ia beli bersama Felix adalah baju terbaik yang dimilikinya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teen Unplanned Pregnancy
Teen FictionAfter Sperm Meet Ovum.... "Aku setuju untuk aborsi. Tapi aku butuh perawatan sehabis aborsi biar aku gak rasain sakit lagi. Aku takut gak bisa hamil lagi." -Lira "Seakan bisa melihat isi perut dia, gue ngebayangin ada bayi kecil di dalam perutnya. M...