KS - 23

199 85 249
                                    

Jangan lupa vote-nya ya! ❣️

••

Kara membuka helm yang menempel di kepalanya, setelah turun dari motor Arsa yang sudah terparkir rapi di parkiran mall. Kara memandang dirinya di kaca spion Arsa untuk merapikan rambutnya yang terlihat berantakan.

Tring ...

"Bentar, keknya bang Fariz nge-chat gue, lagi," ucap Kara.

Arsa membuka helm dan meletakkannya. Merapikan tatanan rambut agar tidak terlihat terlalu berantakan.

 Merapikan tatanan rambut agar tidak terlihat terlalu berantakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

| udah sampe? Lgsg ke butik, ya.
15.36

Oke bang|
15.36 ✓✓

"Yuk, ke atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yuk, ke atas ... eh bentar-bentar," ucap Kara sekali lagi.

"Apalagi?" balas Arsa jengah.

Arsa kembali menatap Kara yang sedang asyik memperindah diri di dekat motornya. Dia menarik napas dalam-dalam dan menunggu dengan tidak sabar.

"Cepetan!" teriak Arsa dari kejauhan sembari bersedekap dada.

"Sabar dong, wajah gue pucet banget nih," balas Kara terlampau santai dengan asik memandang diri dan sesekali tersenyum kecil ke arah cermin bedak.

"Nanti di butik lo juga bakal di make-up in, udah lah cepetan!" ucap Arsa. Namun, perkataannya diabaikan oleh Kara.

Stok kesabaran Arsa sudah habis melihat kelakuan Kara yang sangat tidak tahu situasi. Gadis itu benar-benar membuatnya sedikit malu karena beberapa orang yang melewati gadis itu memandangnya dengan heran.

Arsa mendekati Kara dan menarik lengan gadis itu tanpa diminta membuat liptint yang seharusnya ada di bibirnya, bertemu dengan pipi halus Kara. Kara memelototi bayangannya di cermin, melepaskan tangan Arsa dari tangannya dan mengerutkan kening kesal.

Arsa berbalik dan menghela nafas berat.

"Arsa! Kalau mau narik itu bilang-bilang dong. Lo nggak liat nih, liptint gue udah sampe pipi. Kalau orang lain liat penampilan gue kek gini, ditaruh dimana muka gue nantinya? Mana sebentar lagi gue pemotretan. Lo mah gitu," seru Kara heboh, membuat Arsa memandang Kara datar.

KARA |Serendipity|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang