4

2K 242 15
                                    

"Aduh bang jago baru dateng. Gimana acara kabur kaburan nya kemaren?" tanya Jumpol ketika mereka melihat Tay baru datang dengan lunglai menuju bangku nya.

"bacot."

"Kok udah masuk? Emang lo udah sembuh?" Tanya Sing.

"Ya elah gitu doang."

"Gitu doang kepala bapak mu! Entar lo pingsan gue ga mau gendong yah, lo berat."

"Siapa juga yang di tolongin orang aneh kayak lo." kata Tay sinis.

"Tay lagi PMS, jangan ganggu."

Tay menatap sinis Jumpol." ngomong sekali lagi gue potong alat kelamin lo."

Jumpol menelan ludah nya takut. Mungkin maksud Tay bercanda, tapi takut juga kalau di potong beneran. Jumpol masih mau punya masa depan.

Tay menidur kan kepala nya di lipatan siku nya. Sejujur nya, Tay belum seratus persen sembuh. Dia masih lemas, tetapi istirahat di rumah tidak akan membuat nya baik-baik saja.

Penyakit anxiety nya kambuh lagi. Tay tidak ada niatan untuk ke psikolog. Menurut Tay satu-satu nya yang dapat menyembuh kan mental nya ya diri sendiri. Psikolog hanya membantu sedikit.

"Tay, coba ke psikolog."

Yah.

Pasti pernyataan itu akan muncul dari bibir Off lagi.

"Ga."

"Buat kesehatan lo."

"Ck. Males. Lagian ga parah."

Jumpol menarik ujung rambut Tay." Ga parah kata lo!? Kemaren itu apa?!"

"psikolog ga akan membantu."

"Lo harus punya orang yang bisa bantu lo., buat lo ngerasa lengkap." Kata Sing.

"Yang pasti nya bukan kita. Satu orang yang akan jadi dunia lo."

Tay mengernyit. Siapa? Tay tidak pernah punya. Mencari? Tetapi dimana?

"Gue harus cari gitu?"

Sing menggeleng." Ga usah di cari. Dia bakal datang karna takdir."

"Siapa?"

"Ya mana gue tau. Tuhan udah atur semua nya. Gue bukan Tuhan." Sing lalu melanjut kan membaca buku nya.

Tay menggeleng. Ada-ada aja quotes nya. Pasti Sing ketemu di pinterest atau di twitter. Tay hanya menganggap Sing bercanda.
⛅⛅⛅

"Gue tebak lo pasti kemaren ngerokok."

Tepat.

New baru saja datang ketika Gun sudah menebak hal bodoh yang dia lakukan kemarin.

New mengangguk." Iya."

"Kebiasaan buruk lo, New."

New mengeluar kan buku nya dari dalam tas." Ga setiap hari juga."

"Tapi lo ngerokok karena mental lemah lo, New. Ga sehat." nasihat Gun.

"Cuman itu yang bisa bahagiain gue."

"Tapi-"

New memotong ucapan Gun." kalo gue mati biar aja. Toh, ga ada yang perduli. Lagian lo tau dari mana sih kemaren ngerokok?"

"Kit."

Oh cowo itu. Ternyata tidak habis mulut ember itu dari SMP. Kebiasaan buruk nya selalu terbawa sampai sekarang.

"Gue mau tonjok dia."

"Gue yang minta. Kalo lo gini terus, mau kena kanker? Ha?" Tanya Gun kesal.

"Apaan sih cuman sekali sekali."

"sekali sekali tapi lo bisa ngabisin sepuluh batang."

Ga salah.

New skakmat." Dah lah. Ga usah di bahas kenapa?"

Gun berdecak kesal. New ini anak nya batu.

"Coba berdamai dengan masa lalu, New."

"Masa lalu sama masa sekarang ga ada beda nya. Gue akan selalu benci Niu." Ucap New sinis.

Kenapa dia harus berdamai dan memaaf kan Niu? Karena Niu, New tidak pernah merasakan di manja. Apa - apa Niu. New selalu di salah kan.

New tidak mau memaaf kan Niu sebelum dia merasakan kasih sayang yang di bagi selama berpuluh - puluh tahun.

"Temuin dunia lo, New. Karna di situ lo bakal merasa lengkap."
⛅⛅⛅

New sedang berjalan menuju perpustakaan saat tiba-tiba seseorang menarik tangan nya. New sudah melayang kan pukulan nya tetapi orang itu sudah menunduk seolah - olah tau kebiasaan New.

"Kasar amat."

Ternyata itu manusia bernama Tay yang maaf- kemarin New tonjok. Di hidung nya terdapat plester berwarna coklat. New agak merasa bersalah.

"Apaan lo?!"

"Apaan bapak lo! Tanggung jawab!"

"Emang nya gue hamilin lo?" Tanya New pura-pura bego.

"Ini gegara lo hidung gue jadi gini. Idung gue yang maha indah, rusak gegara lo tau!"

New berdecak. Sebenar nya dia malas meladeni orang seperti Tay cuman takut saja masuk neraka.

"Ya udah gue harus apa?"

"temenin gue ke mall entar malem abis pulsek."

New terkejut. ini orang apa apaan? Kenal aja enggak kok tiba-tiba ngajak jalan? Lancang sekali.

New menggeleng kuat." udah gila lo ya! Kenal aja engga."

"Ya udah kenalan dulu. Nama gue Tay."

"Tapi gue-"

"Lo harus perduli dan harus tau. " Tay memotong perkataan New.

"Apaan sih lo kok ngotot."

"Temenin aja. Entar gue traktir." Kata Tay.

"Ga usah, gue udah kaya." Kata New tetep keukeuh menolak.

Lagi pula, Tay itu siapa? Mereka belum terlalu kenal. New tidak suka jika ada orang sok kenal sok deket.

"Ya udah gue aduin lo ke guru karena udah nonjok." Tay bersiap pergi tp New menahan.

"Eh, jangan. Iya dah."

Tay tersenyum penuh arti." bagus! Gitu dong. Tar gue jemput."

"Ih, resek."

Jika bukan karena tidak mau berurusan dengan orang tua nya, New mana mau. Dia malas berdebat dengan orang tua nya, ujung-ujung nya pasti New di banding - banding kan dengan Niu.

Sekali saja New menurut dengan si cowo-maaf bangsat itu.

Sementara Tay punya tujuan lain. Dia hanya penasaran gelang hitam itu siapa? Mungkin dia bisa mencari nya di mall.

Tay cuman mau balas budi.

Jangan tanya Tay kenapa dia suruh New padahal dia mempunyai sahabat yang siap menemani 24/7. Dia juga ga tahu. Wajah New langsung terbesit di pikiran nya.
⛅⛅⛅

Jjur maaf kalo cringe
Aku lanjut yah,,,,

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang