New sama sekali tidak sanggup untuk datang ke pemakaman Niu. Terlalu sesak. Alhasil, Mama New menyuruh Tay untuk menjaga New di rumah sementara mereka menghadiri pemakaman Niu.
"Tay," Suara New serak. Walaupun Niu menyuruh nya untuk tersenyum, tak bisa New pungkiri rasa menyesal, sedih tetap ada di dalam hati nya.
"Iya, kenapa?"
"Aku, jahat banget ya sama Niu? Aku jahat banget lebih mentingin ego aku dari pada hati?" mata New terlihat berkaca-kaca.
Tay menatap New dengan lembut." Engga. Aku ngerti kenapa kamu benci sama dia. Kamu ga jahat, Niu ga jahat, tapi emang alam udah ngatur itu semua."
New melihat ke arah tempat tidur Niu yang sekarang sangat rapi. Tanpa sang pemilik yang biasa nya akan duduk sambil membaca novel atau sekedar menggambar. Pedih. Bayangan Niu tiba-tiba berputar di kepala nya.
New bangkit lalu mengambil kertas dengan gambar balon yang kemarin Niu suruh buat. Di sana terlihat dua orang sedang memegang balon sambil menatap langit. Di balon itu tertulis,
'Niu New best twins!'
Sesak. Pasokan udara nya menipis, New memukul dada nya kuat-kuat berharap sesak di dada nya hilang. Tay menahan tangan New." New, udah ya."
New mengambil nafas dalam lalu menghembus kan nya perlahan. Dia harus kuat. Tersenyum adalah jalan agar Niu tenang bukan? New menghapus air mata dengan tangan nya.
Tay memeluk tubuh New. Melingkar kan tangan nya pada pinggang New, menyenderkan kepala New pada bahu nya." New, udah cukup nangis nya, nanti Niu ga tenang. Niu ga secara fisik ada, tapi dia ada di hati kamu. Kalian lahir di satu rahim, kekuatan sayang kalian ga bakal putus."
New mengangguk. Tay mengelus kepala New dengan lembut." Udah ya, jangan nangis."
Tay mengajak New untuk duduk di balkon menikmati angin sepoi-sepoi." New, kamu tau apa yang Niu bicarain sama aku waktu itu?"
Hampir lupa. New hampir saja lupa dengan kejadian itu." Engga."
Flashback On
Tay dan Niu duduk di sebuah taman sambil menikmati segelas susu cokelat. Suasana di taman saat itu sangat tenang dah hening. Niu mengajak Tay bertemu untuk mengobrol tentang sesuatu.
"Aku kembaran New. Niu Thitipoom. Orang orang ga tau, karena aku ga sekolah, faktor kesehatan. Waktu kecil aku sama New deket banget selayak nya kembaran pada umum nya, main bareng , ketawa bareng, pokok nya bahagia,"
"Tapi tiba-tiba aku di diagnosa penyakit kanker. Bukan nya membaik malah semakin parah, stadium nya naik. Mungkin karena imun aku lemah. Otomatis, perhatian mama, papa, Kak Mix tertuju sama aku aja, mereka mengabaikan New,"
"New selalu di marahin, di salahin setiap aku kenapa-kenapa, mungkin itu alasan New ga mau main lagi sama aku. Dia jadi memberontak dan marah, dia nge lawan mama,"
"Dan jadi benci banget sama aku,"
"Tapi aku maklumin, aku ga nyalahin dia. Ini salah aku. Setiap dia marah sama aku, aku ga bakal marah balik, itu satu-satu nya cara buat New melampias kan marah nya, aku ga pernah marah sama dia,"
"New segala nya buat aku, dia dunia aku, walaupun dia ga pernah menganggap,"
"aku kembaran yang buruk banget. Aku ngerebut semua nya dari dia mulai dari kasih sayang, sampai perhatian orang-orang, aku jahat banget sama dia,"
Niu berusaha menahan air mata yang sudah membendung di mata nya. Menarik nafas dalam-dalam lalu membuang nya perlahan.
Niu menatap Tay." Aku ga butuh apa-apa. Setelah liat kamu, aku langsung tau kamu orang yang tepat buat New, orang yang bisa bikin senyum New merekah lagi, aku yakin itu kamu, Tay"
"Aku rasa, hidup aku ga bakal lama lagi, kanker aku semakin parah. Aku capek harus nyamar jadi orang kuat di hadapan New. Jadi,"
"aku titip New ya? Jaga dia buat aku. Bikin dia senyum terus, jangan bikin dia sedih, dan bikin dia percaya kalo masih ada yang sayang sama dia dan mau liat di bahagia,"
"Bisa ya?" Niu menatap penuh harap pada Tay.
Tay mengangguk." Pasti. Aku janji, Niu."
Niu tersenyum.
Flashback off
New tidak tahu, sebegitu sayang nya kah Niu pada New? Padahal selama ini New jahat pada Niu. Kasar. New bodoh tidak menyadari bahwa tidak hanya diri nya yang tersiksa, tapi Niu juga.
New bodoh baru menyadari itu setelah Niu pergi untuk selama- selama nya.
Untuk kali ini, New tidak bisa membendung air mata nya. Air itu mengalir saja mengenai pipi nya.
"Nangis aja dulu, New untuk yang terakhir kali. Hari ini aja, besok dan seterus nya kamu harus senyum. Harus. Kamu mau liat Niu senyum kan?"
New mengangguk.' Niu, lo tega banget. Lo pergi saat gue udah nyadarin semua nya'
Tay pun mengajak New untuk masuk ke dalam kamar karena udara yang dingin. Mendudukan cowok itu di tempat tidur. Tay menghapus air mata New.
"Udah ya, udah."
"Niu ga mau lo nangis lagi. Udah ah, entar gue yang ngerasa gagal kalo lo nangis lagi, udah ya,"
New pun tersenyum. Dalam hati, ia bersyukur bahwa Niu memilih orang yang tepat untuk menjaga nya. Mengirim kan seseorang untuk melanjut kan tugas nya membuat New tersenyum.
Orang itu adalah Tay Tawan.
"Tay, makasih buat semua nya."
Tay hanya tersenyum lalu mengangguk." Iya, lo pantes bahagia, New."
' Makasih Niu, lo orang terhebat yang pernah gue temuin. Terimakasih udah ngirimin gue seseorang kayak Tay. Terimakasih. Selamat tinggal. Gue janji bakal senyum trus,"
"Gue sayang lo, Niu"
⛅⛅⛅Gue yang nulis kock ikutan sesek yah 🙂🙂

KAMU SEDANG MEMBACA
Mimeomia - TayNew
Fanfiction"Rasa nya sakit ketika aku harus menjadi dua orang yang berbeda." - Tay Tawan- " Kita sama-sama tersakiti. Kenapa tidak saling melengkapi?" - New Thitipoom- New tidak pernah tau dia akan di pertemukan dengan Tay, anak bobrok dan nakal dari kelas seb...