15

1.6K 214 12
                                    

"Ga usah sok sokan first love deh. Ga cocok tau ga."

New sangat berusaha untuk mengalih kan pikiran aneh nya. Jujur, ini aneh. Kenapa New makin lama makin kesal dengan Niu? Aneh.

Niu tertawa." aku mau ketemu sama orang itu."

Bajingan.

Perasaan aneh ini harus New buang jauh-jauh. Perasaan ga jelas.

"Udah ah bacot. Gue mau tidur." New langsung masuk ke dalam kamar untuk tidur.

Pikiran New berputar kesana kemari. Ga tau. New bingung. Perasaan bajingan dan ga jelas.

Sementara itu, seorang Tay Tawan berdiri di balkon kamar nya sambil menatap jalan raya di hadapan nya.

Tiba-tiba pikiran nya terlempar waktu sahabat nya bilang, bisa saja New yang menolong nya saat kecelakaan kecil itu.

' Ah masa sih?'

Tapi kenapa New tidak bilang? Ya setidak nya agar Tay bisa tidur nyenyak. Tapi New diam saja. Inisial N.

N?

Berapa juta orang di dunia ini yang berawalan huruf N.  Bajingan. Tay terus memikir kan itu.

Kedua insan itu sama-sama memikir kan hal yang sama. Ke khawatiran atad masing-masing.
⛅⛅⛅

Hari ini hari libur sekolah karena ada rapat guru dengan dinas pendidikan. Dan tentu saja, New berencana menghabis kan hari nya untuk tiduran di kasur sambil menonton film yang belum selesai di tonton.

Keluarga nya pergi sebentar untuk memenuhi keinginan Niu, yang entah apa New juga tidak tahu dan tidak mau tahu juga.

Rumah New sepi. Untung saja hari masih siang, jadi New tidak takut.

"New,, New,, main yuk!"

New reflek lamgsung melihat ke arah jendela. Bajingan. Entah sudah keberapa kali nya New berkata bajingan hari ini. New tidak percaya , kenapa Tay Tawan bangsat itu berada di depan rumah nya sambil melambai ke arah nya.

Dengan gummy smile andalan Tay, tentu nya.

"Shit, dia ngapain?!" umpat New dalam hati.

Untung nya, rumah New tidak ada orang sama sekali. Tidak. Tidak untung, siapa tau Tay ingin melakukan hal yang tidak-tidak kan?

Bangsat.

Pikiran macam apa itu. New segera turun ke bawah dan membukakan pintu dengan wajah kesal dan bete nya.

"Lo tuh ngapain sih anjing. Ganggu aja tau ga." New pun masuk ke dalam rumah diikuti Tay.

"Gue bosen."

"Udah ke hitung tiga kali lo bilang bosen ke gue. Kalo lo bosen ya ngapain kek, kok malah lapor gue ya." New pun duduk di sofa ruang tamu.

Tidak ke kamar. Tidak akan.

"Dua cecunguk gue sibuk mulu."

"Trus? Ini ada rugi di gue."

"Gue mau main di rumah lo seharian."

New berdecak kesal." Ck, kayak ga punya rumah."

"Punya. Gue orang kaya."

"Oh. Ga nanya."

"Nyebelin."

"Lo lebih. Udah ah mau minum apa? Air pipis mau?" Tanya New. Se kesal-kesal nya New, Tay tetap tamu dan harus di hormati-uek.

"Apaan aja gue." New mengangguk lalu pergi ke dapur untuk mengambil air.

Tay melihat ke sekeliling rumah itu. Mewah. Interior rumah ini klasik. Seperti nya keluarga New keluarga nya yang elegan dan tidak kekinian.

Ah, Tay juga merasa rumah ini sepi sekali.

"Apaan liat-liat rumah gue. Jangan di gadai."

" Ga lah."

New datang dengan botol air mineral. Ya. New cuman memberi Tay air mineral. Jujur, dia takut membuat minuman sirup karena tekstur sirup itu yang sedikit aneh.

"Air doang?"

"Kan kata nya apa aja, babi. Bersyukur dikit kek jadi manusia."

"Katanya gue babi."

"Ah ga jelas lo." New membuka air itu dan meminum nya.

Tay tertawa sedikit renyah. Bajingan, kenapa manis banget sial, batin New berteriak.

Pikiran dan perasaan sial dan tidak jelas.

"Bangsat." Umpat New pelan.

"Siapa? Gue?"

"Iya."

"New lo waktu kecil lucu, sumpah." Tay memegang sebuah bingkai foto yang menampil kan seorang anak kecil yang cemberut.

"Dari kecil cemberut mulu, ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dari kecil cemberut mulu, ya." Ucap Tay gemas. Cemberut. Tapi lucu. New seperti tidak tumbuh. Besar badan doang, muka masih seperti bayi.

"Gue ngantuk. Gue ke kamar ya." Ucap New. Jujur, semalam New tidur agak malam karena menghabis kan film yang belum di tonton.

"Trus gue?"

"Di sini aja."

"Ga. Ikut."

New ingin menolak namun tak enak hati. Takut saja tiba-tiba mama nya pulang dan menanyai Tay yang aneh-aneh tapi takut nanti di apa - apain.

"Ayo."

New pun mengajak Tay ke kamar nya. Saat masuk, kamar New bau bayi. Menyengat sekali tapi enak. Di dalam sana masing-masing perabot terdapat dua untuk New dan Niu.

"Jangan deket-deket!"

Jujur, New masih tidak ingin berdekatan dengan siapapun. Tay sekali pun.

Tay hanya berdeham lalu duduk di meja belajar New yang cukup aestetic. Di sana terdapat foto New dan teman-teman nya. 

Tidak teman-teman nya, hanya Krist dan Gun.

New sedang berada di kamar mandi untuk buang air kecil. Tay geratak sekali anak nya, dia juga melihat lihat meja milik Niu.

Kembaran New itu seperti nya sangat menyukai buku seperti New.

Tunggu.

Gelang. Tay melihat gelang yang seperti nya tidak asing. Gelang hitam? Iya. Terbuat dari kulit? Iya. Dan betul nya, berinisial N.

Tay mengambil gelang itu dan memegang nya. Pikiran nya kembali pada kecelakaan itu. Tangan dan gelang itu yang menolong nya.

Bersamaan dengan itu dua pintu terbuka. Niu dan New masuk ke dalam kamar dengan saat yang bersamaan.

Menatap kaget Tay yang memegang gelang itu.

"Tay..."
⛅⛅⛅

Hai haiii nextt gaa

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang