"Tay, mama,, minta maaf ya."
Saat ini, Tay memutus kan untuk mencoba memaafkan masa lalu. Mencoba untuk menerima semua nya. Dia belajar dari New, penyesalan selalu datang di akhir dan Tay tidak mau itu semua terlambat.
Tay mengangguk." Iya, ma."
"Mama, ga bakalan bawa siapa-siapa lagi ke rumah. Mama mau fokus sama kamu aja, Tay." Ucap mama Tay.
Jujur, dulu Mama Tay tidak punya pilihan lain selain diam. Jika di tanya apakah sakit? Ya tentu saja sakit. Mama Tay hal yang dia lakukan itu salah. Dia, berjanji akan fokus pada Tay saja. Memutus kontak dengan pria-pria itu. Tay lebih penting dari apapun.
Tay lalu memeluk ibu nya. Merasakan hangat nya pelukan seorang ibu lagi setelah sekian lama hanya kemarahan dan dendam yang ada di antara mereka berdua.
Tay tersenyum. Semenakjubkan itu ya pengaruh New di hidup Tay?
⛅⛅⛅"Tay tai anjing. Lo tuh anggep gue apa hah, aku tuh sakit hati Tay, kamu tega." Ucap Jumpol dramatis.
Tay mengajak dua teman gila nya itu untuk bertemu setelah sekian lama Sing dan Jumpol sibuk. Mereka bertiga bertemu di sebuah caffe di dekat mall.
"Geli anjing. Sumpah, mending lo jauh-jauh dari gue." Ucap Sing jijik sambil mendorong pelan bahu Tay.
"Yeu! Siapa yang deketin lo juga. Tai lo, Sing."
"Elo."
"Elo."
"Apaan sih anying, udah napa. Berantem mulu." Kata Tay menengahi kedua orang gila itu.
"Lo jadian sama New ga bilang-bilang bangsat."
"Lah, emang harus lapor sama lo?" Tanya Tay cuek.
"Ya, ga juga sih,"
"Tapi gue seneng Tay, akhir nya lo punya seseorang yang bisa ada di samping lo terus." Ucap Sing serius.
"Ih, gue seneng. Tapi iri juga sih, lo ada orang yang bisa di uwuin. Gue kapan? Sedih deh." Ucap Jumpol di lebay lebay kan.
"Ya kapan-kapan. Sama Gun tuh temen nya New."
Jumpol spontan langsung menggeleng." Ih, kagak ya asu. Dia jadi orang galak bener. Buset dah heran gue."
"luluhin lah,"
"Sorry yah, gue sibuk. Yang ngantri sama gue banyak kali. Ih,"
Gun itu jutek nya kebangetan. Jumpol sama sekali tidak ada niatan untuk meluluhkan hati Gun itu. Dia terlalu malas. Lagi pula untuk apa? Hanya buang-buang waktu.
"Awas kena karma."
"Ga ya!"
"Jangan-jangan, lo suka sama Sing lagi." tebak Tay.
Sing langsung memperagakan pura-pura muntah." Ih ya kali anjing. Huek!"
"Lo kira gue mau ama lo? Engga lah ya!"
"Udah si anjing gelud mulu lo berdua. Dari pada gelud ngomong, mending gelud di kasur."
"Tai!" Umpat Sing dan Jumpol secara bersamaan. Mereka bertiga pun tertawa. Ternyata, persahabatan mereka seserdehana ini ya? Lucu.
⛅⛅⛅"Tay! Besok libur mau kemana? Jangan ke mall lagi, bosen." Ucap New sambil berguling-guling di atas kasur. Sekarang setiap masuk ke kamar Tay, New akan menyemprot kan parfum bayi hingga seluruh ruangan itu menjadi wangi bayi.
Awal nya, Tay kesal namun bagaimana lagi? Dari pada bertengkar? Iya ga?
"Di rumah aja."
"Kok!?"
"Emang nya mau kemana, New?"
New berpikir sejenak." Kemana gitu kek, bosen banget."
"Kemana?"
"Mau ke pantai!" Seru New. Sudah lama, dia tidak liburan. New ingin sekali ke pantai dari lama, hanya saja tidak ada yang menemani. Mumpung sekarang ada Tay, mengapa tidak?
"Okey,"
"Yash!" New bersorak kegirangan. Akhir nya dia bisa ke pantai lagi setelah sekian lama.
"New, malem ini nginep yaa?" Pinta Tay memohon. Jujur, tidur nya akan jauh lebih nyenyak jika ada New di samping nya dan mencium aroma khas dari cowok itu.
"Ga!"
"Please?"
New menggeleng." Ga! Buset, gue mau pulang. Baju buat besok gimana? Emang lo ada?"
"Minjem baju gue aja dulu. Besok pagi mampir ke rumah lo buat ambil baju. Yayayay?" Tay menarik-narik ujung kaos New.
"Iya-iya, ya udah! Kek bayi bagong lo!" Ucap New kesal. Dia langsung menaruh tas nya lagi lalu menghubungi kakak nya bahwa hari ini dia tidak jadi pulang ke rumah.
New menaruh ponsel nya setelah menghubungi Kakak nya." Udah, puas lo?"
Tay mengangguk." Yeay! Asikk!"
New hanya memutar bola mata nya kesal lalu merebahkan diri nya di tempat tidur di ikuti Tay di sebelah nya.
"New, makasih ya. Mungkin kalo lo ga dateng, gue bisa bundir kali hehe." Ucap Tay mengingat-ingat kejadian kemarin malam yang hampir merenggut nyawa nya.
"Hm. Udah ah ga usah di inget, ngilu gue asu."
Membayang kan nya saja bisa membuat bulu kuduk New berdiri. Terlalu extrem. New lalu menarik selimut hingga dada nya." Ngantuk. Mau tidur."
Tay mengangguk lalu mematikan lampu agar tidak terlalu terang." Ya udah tidur." New pun mencoba untuk menutup mata nya.
"New?"
"Apaan?"
"Gue, udah damai sama mama. Makasih ya."
"Jangan terimakasih sama gue. Terimakasih sama diri lo sendiri bisa memaafkan masa lalu." Ucap New.
"Tapi kalo ga karena lo, gue ga bakal mau maafin masa lalu, New. Makasih."
New mengangguk" Hm."
Hening.
"New?" Panggil Tay pelan.
"Apa lagi sih anying. Ribut amat."
"Mau peluk boleh?"
"Ga. Apa sih. Gue mau tidur." Ucap New sambil menyamankan posisi tidur nya.
"Gitu."
"Bodo amat. Tidur sana lo. Ribut aja."
Kan sudah di bilang, gengsi New itu tinggi sekali sampai menabrak satelit, bukti nya secara tidak sadar, malah dia yang memeluk Tay. Aneh kan? Tay juga bingung.
"New, New. Lo tuh gengsi nya tinggi banget kenapa sih? Untung gue sayang." Ucap Tay lalu membalas pelukan New.
Aneh, tapi entah kenapa Tay malah makin sayang.
⛅⛅⛅Lanjutt yah

KAMU SEDANG MEMBACA
Mimeomia - TayNew
Fanfiction"Rasa nya sakit ketika aku harus menjadi dua orang yang berbeda." - Tay Tawan- " Kita sama-sama tersakiti. Kenapa tidak saling melengkapi?" - New Thitipoom- New tidak pernah tau dia akan di pertemukan dengan Tay, anak bobrok dan nakal dari kelas seb...