12

1.6K 213 4
                                    

Tay baru saja menginjakan kaki di rumah nya. Langit sudah gelap sekali. Tay menyempat kan diri bermain bersama teman-teman nya tadi. Dia malas berada di rumah.

Tay menghela nafas lega ketika melihat ruang tamu yang biasa di pakai mama nya kosong dan bersih. Untung saja.

"Tay..."

Mama nya muncul dari arah dapur dengan seorang laki-laki di sebelah nya.

Tay kaget.

Tubuh nya langsung berkeringat walaupun suhu ac sudah dingin, jantung-jantung nya berpacu dengan sangat cepat, bayangan-bayangan hal itu tiba-tiba berputar di pikiran nya.

"Tay, Tay?!"

Tubuh Tay terasa lemas. Dengan tenaga yang tersisa, Tay berlari menuju kamar nya lalu mengunci nya. Dia jatuh di depan pintu. Lemas.

Jantung nya berpacu sangat cepat. Bayangan hal menjijikan itu terus berputar di kepala nya.

Tay mengambil obat antidepresan nya di nakas lalu meminum nya. Tay menarik nafas lalu membuang nya perlahan.

Dia sudah agak tenang sekarang.

Kenapa bajingan itu ada di rumah nya? Untuk apa mama nya masih berhubungan dengan anjing itu?

Tay tidak suka akhir-akhir ini penyakit anxiety nya kambuh terus membuat Tay stress dan tidak bisa tidur. Tay lelah.

Dia ingin sembuh, dia ingin hidup normal tanpa harus takut tentang hari esok. Tay ingin tidur nyenyak, dia tidak ingin mengonsumsi obat.

"Tay?" Mama Tay mengetuk pintu dari luar.

Semakin di ketuk, semakin besar rasa takut nya.

Tay meundukan kepala nya di lipatan tangan nya.

' Kapan pelangi datang?'
⛅⛅⛅

New mengusak kepala nya dengan handuk. New habis membersih kan tubuh nya. Dia duduk di meja belajar nya yang bersebelahan dengan meja Niu.

Niu seperti nya sedang di bawah bersama orang tua nya.

New membuka galeri hp nya.

Flashback on

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback on

"New sini foto." Ajak Tay sambil membuka aplikasi kamera di hp nya.

"Apaan sih."

"Ayo."

New berdecak kesal." Freak."

"Siapa?"

"Elo lah."

"Satu kali aja. Satu kali cekrek." Mohon Tay.

Tay merangkul pundak New lalu mengarahkan kamera ke arah mereka berdua.

"bentar gue benerin rambut!"

Cekrek!

Telat. Tay sudah memencet tombol foto dan terciptalah foto itu.

"TAY BAJINGAN!"

Flashback off.

New tidak sadar, bibir nya mengukir senyum ketika mengingat memori kecil aneh dan tidak jelas itu.

"New? New ga papa?" Niu menepuk pundak New untuk menyadarkan kembaran nya itu.

"Apaan sih."

"New tadi bengong. Aku kira New kenapa-kenapa." Ucap Niu khawatir.

"Elo tuh kesambet. Udah ah." New meregang kan tubuh nya di tempat tidur. Niu menaruh gelang nya di nakas karena dia mau mencuci tangan nya sebentar.

New menoleh ke arah gelang itu.

Hitam? Kulit? ... N?

New mengernyit. Apa iya ini adalah gelang yang di sebut kan oleh Tay tempo hari? New sedikit tidak yakin.

Baru ingin meraih gelang itu, Niu dengan tiba-tiba meraih gelang hitam itu." Kenapa, New?"

"Ga papa. Itu gelang siapa?"

"Gelang aku."

"Oh." New memutus kan tidak ambil pusing tentang ini. Lagipula, apa urusan nya dengan New? Untuk apa juga dia perduli?

New mematikan lampu dan menutup mata nya. Berusaha melupakan pikiran itu tapi gagal kata-kata Tay selalu terngiang di pikiran nya.
⛅⛅⛅

"Tay!?"

Jumpol dan Sing terkejut karena tiba-tiba Tay datang ke club malam. Bukan tipikal Tay Tawan sama sekali. Senakal-nakal nya anak itu, dia tidak pernah berani datang ke tempat haram seperti itu.

Kecualikan Sing dan Jumpol yang memang lumayan sering datang ke sana.

Tay duduk di bar bersama kedua sahabat nya. Dia hanya diam. Tidak memesan apa-apa karena belum pernah mencoba.

"Lo kenapa? Ada masalah?" Tanya Sing pelan.

"Gue capek banget. Gue males tau ga sama anxiety ini? Kayak apaan tau, emang gue ada dosa apa? Memang nya gue pernah berbuat apaan sampe harus di kasih hidup kayak gini?!"

Tay benar-benar kalut. Dia capek. Mental nya tidak sehat sama sekali. Tidak bisa tidur nyenyak setiap hari.

"Ini ujian , Tay."

"Ujian pasti ada waktu nya kan? Kenapa waktu gue lama banget?!" Kesal Tay. Untung saja club berisik, jadi teriakan Tay tidak begitu terdengar.

"Semakin lama semakin betul jawaban lo. Semakin lama semakin lo bisa nemuin pelajaran dan jawaban dan hasil akhir nya akan bahagia."

Menusuk.

Tay mengacak rambut nya frustasi. Dia benar-benar capek. Menjadi dua kepribadian dalam satu waktu itu tidak enak. Tay lelah.

"Tapi ini kelamaan, Sing. Gue ga kuat." Ucap Tay lemah.

Sing menggeleng." Engga. Tuhan udah ngatur semua nya. Roda itu berputar, lo lagi ada di bawah. Percaya aja roda itu bakal naik ke atas lagi."

Jumpol menepuk pundak Tay." Tenang aja. Gue bakal ada buat lo."

Tay sedikit lega. Setidak nya dia punya Sing dan Jumpol yang akan menemaninya.

"Mending kita party!"

Sing menarik Tay dan Jumpol ke lantai dansa untuk menikmati alunan musik DJ. Tay menikmati nya. Setidak nya untuk hari ini melepas semua beban nya.

Tay tidak perduli mama nya akan marah seperti apa besok karena Tay kabur.

Dia benar-benar harus melepas stress hari ini. Tenang. Tay tidak minum karena takut mabuk dan sakit.

Malam ini Tay harus melepas semua beban.
⛅⛅⛅

Aku double update ya wkwkw lagi mood nulis 💔💔
Dah la lanjut besok 😔🔫

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang