16

1.5K 225 13
                                    

Diam.

"Ini punya siapa?" Tanya Tay membuka percakapan. Keadaan sangat canggung. Entah kenapa. Padahal Tay juga tidak ada masalah.

"Punya aku." Jawab Niu.

New tidak suka. Perasaan kolot dan tidak jelas ini menganggu. Dia tidak suka pandangan Niu pada Tay. New ga tau, perasaan apa ini.

"Udah lo berdua ngomongan aja dulu."

"Ngomong apa?" Tanya Tay.

Bangsat banget. Canggung abis. New rasa nya mau menghilang saja dari dunia ini.

New pun keluar. Memberi ruang kepada mereka berdua. Sebenernya, ga ikhlas. Tapi ya mau gimana lagi, memang nya New siapa?

New duduk di ruang tamu sambil menggigit jari nya. Tunggu. Kenapa New jadi was was begini? Kenapa ya? Bukan kah harus nya New senang karena Tay sudah menemukan malaikat penolong nya?

Bajingan.

Bodo amat dosa. New lagi kesal dan bingung. New bergerak gelisah hingga mengundang rasa penasaran mama nya yang baru saja membersih kan diri.

"New, kenapa?" Tanya mama New.

"Ga. Ga papa."

Tapi sulit. New gelisah. Apa apaan ini bangsat.

"Kenapa gelisah?"

"Ga papa."

Tak lama, Tay pun keluar dari kamar New dan Niu. Dan sial nya, senyum dari cowok itu merekah sangat lebar. Dia menghampiri New.

"Jadi?"

"Gue jadi temen nya dia."

Bangsat.

Ketakutan yang selama ini menghantui New, ternyata betulan terjadi.
⛅⛅⛅

New tidak bisa tidur hari ini. Jadi, dia memutus kan untuk merokok di balkon ketika semua orang di rumah nya sudah tertidur.

Dia benar-benar bingung sekarang.

New tidak tahu apa yang sebenenar nya dia rasa. Cinta? New tidak tahu definisi cinta yang sebenar nya itu apa. Dia tidak pernah benar-benar merasakan cinta dari kecil. New ragu.

Yang New percayai, dia sudah membuka hati nya kepada Tay sebagai teman. Namun ya, hanya sebagian. Dia tidak ingin mempercayai siapapun saat ini.

Tapi mengapa New tidak suka ketika senyum Tay merekah karena Niu? Tidak suka ketika gelang itu di temukan? Ini aneh. New rasa, dia hanya tidak mau berbagi dengan Niu.

"New, jangan ngerokok terus, tau." Ucap Niu baru saja datang dari kamar. Bibir nya pucat pasi, entah kenapa New juga tidak perduli.

"Berapa kali gue bilang kalo gue nge rokok lo jangan deket-deket. Ngerti bahasa manusia ga sih." Kesal New.

Nanti kalau Niu batuk-batuk karena asap rokok, siapa yang salah? New lagi.

"Niu seneng udah punya temen kayak Tay."

"Oh. Ga perduli."

Kenapa sih Niu selalu mengingat kan New pada perasaan aneh itu. Padahal New ingin melupakan masalah nya.

"Nanti kita bisa main ber-"

Ucapan Niu terpotong karena Niu melempar puntung rokok nya jauh lalu masuk ke dalam kamar dan meninggal kan Niu sendiri.

New langsung mematikan lampu dan menutup mata nya. Jujur, dia malas jika harus ngobrol dan berurusan dengan Niu. Niu itu makhluk yang paling Tay benci selain kecoa.

"Maaf," Lirih Niu. Sayang nya, perkataan itu terdengar sampai telinga New.

New menarik selimut nya dan mencoba tertidur. Masalah bangsat dan ga jelas. Kalau begini akhir nya, New tidak akan mau kenal dengan Tay ataupun Niu.
⛅⛅⛅

New terbatuk batuk pagi ini. Efek rokok. Memang, kalau New mengonsumsi rokok terlalu banyak, dia akan batuk kering. Tetapi akhir akhir ini rokok sangat menggoda bagi New dan cowok itu malah mengabai kan kesehatan nya.

"New, kenapa? Batuk terus." Ucap Niu. Cowo itu baru saja meminum obat resep dari dokter.

New menutup mulut nya menggunakan tisu." Ga usah sok perduli, uhuk!" .

Rasa nya ga enak banget. Terakhir New merasakan ini dua tahun lalu saat Krist masih satu sekolah dengan nya dan cowo itu tidak tahu kalo New sedikit alergi rokok.

Hampir masuk rumah sakit, tapi New ga mau dengan alasan ' Bau rumah sakit ga enak'

Dan sial nya, dia merasakan hal itu lagi hari ini.

"New bilang mama sana."

New berdecak." Apaan sih udah diem."

New pun berangkat ke sekolah dengan terbatuk-batuk. Berada seharian di rumah dengan orang tua dan kakak nya? Sama saja dengan bunuh diri.

Biar lah New izin tidur di UKS seharian ini daripada di rumah. Ah, jangan lupa harus menghindari Gun. Cowok itu pasti akan membunuh New sekarang juga.

New duduk di kelas sambil membaca buku. Berusaha menyembunyi kan batuk nya dari Gun yang berada di sebelah nya. Terkadang cowok dengan bibir plump itu mencuri pandang.

"New lo ga papa?"

"Ga-huk-papa." Ucap New pelan.

Gun menatap New curiga. Ini anak kenapa coba. Aneh.

"Jangan bilang-"

"Udah ah, gue mau berak." New pun langsung ngacir keluar dari kelas sebelum Gun mengomeli nya lebih lanjut.

New memutus kan untuk tiduran di roof top sekolah. Dia benar-benar tidak mood sekolah hari ini. Batuk pun tak henti - henti nya keluar dari mulut nya.

New menutup mata nya untuk menikmati sinar matahari yang cukup silau. New suka di sini karena sepi.

New membuka mata nya. Pemandangan pertama yang di lihat adalah wajah seorang Tay Tawan. Cowok itu menghalau sinar yang menusuk mata New.

"Lo ga papa? Gue denger suara batuk. Kirain setan, tapi mana ada setan batuk." Tay duduk di sebelah New yang sudah mengubah posisi menjadi duduk.

"Ya-uhuk-ga papa."

"Ga papa dari mana nya. Lo lagi sakit dongo."

"Ga papa ngensol, uhuk!"

Tay menangkup pipi New." Ga usah bohong."

New terhipnotis. Tatapan Tay dan tangan nya, hangat seperti sinar mentari.

' Jantung bangsat, bajingan!'
⛅⛅⛅

Haii haii

Ada yang kehilangan bayi?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang kehilangan bayi?

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang