24

1.5K 225 8
                                    

Hari sudah gelap, New memberanikan diri untuk pulang ke rumah walau hati nya belum siap. Dia tidak mau merepot kan Tay. Tay tidak merasa keberatan sama sekali, tetapi New tetap keukeuh tidak mau merepot kan Tay lagi.

"Lo yakin?" Tanya Tay meyakin kan. Mereka berdua sekarang sudah ada di depan pagar rumah New sehabis pulang dari coffe shop.

New mengangguk." Iya, udah sana pulang." Tay menatap New seakan berkata ' yakin ' New mengangguk kecil lalu masuk ke dalam rumah nya setelah mobil Tay pergi.

"New!" Niu berteriak senang dari pintu rumah. New hanya mendengus lalu masuk ke dalam rumah nya.

"New, kamu kemana aja?" Tanya Mama New yang sedang duduk di ruang tamu.

"Kemana aja asal ga di sini."

"New, kamu tau Niu nyariin terus. Dia khawatir sama kamu."

"So? Aku harus perduli?"

"Ga gitu-" New langsung masuk ke dalam kamar nya. Dia sangat malas berbicara dengan orang tua nya kalau ujung-ujung nya hanya marah bukan?
New merebah kan diri nya di atas tempat tidur.

Niu masuk ke dalam kamar beberapa saat kemudian." New,"

New hanya diam tidak menjawab.

"New,,,"

New berdecak kesal." Bisa diem ga sih, gue males debat."

"New, bantuin aku sekali aja. Boleh ya?" Pinta Niu memohon.

"Apa sih udah gede gambar sendiri lah." Kesal New. Dia benar-benar sedang tidak mood.

"Gampang, New cuman gambar balon aja kok. Ayo New, plis." Niu terus memohon kepada New sampai rasa nya New ingin menendang orang itu.

New berdecak." Iya ah, mana!?"

Niu memberikan selembar kertas dan pensil warna pada New. Niu juga melakukan hal sama." Gambar balon ya, abis itu New tulis nama New di situ."

New hanya diam. Tak sampai semenit, New langsung memberi kan kertas itu pada Niu dan langsung naik ke tempat tidur nya." Udah. Jangan berisik gue mau tidur."

Niu hanya tersenyum kecil. New menggambar satu balon dan Niu pun juga menggambar hal yang sama. Niu  melipat kertas itu dan menaruh nya pada amplop.

Misi satu, selesai.
⛅⛅⛅

"Gila, New kemaren lo kemana ga ke sekolah?!"

Sudah sesuai prediksi New, Gun akan memarahi nya habis-habisan karena ini bukan tipikal New Thitipoom sama sekali. New hanya memutar bola mata nya kesal." Ya udah, cuman sehari."

"Lo pasti ada apa-apa."

"Nanti gue cerita, kalo mood." Jawab New malas. Hari ini dia sangat mengantuk, entah kenapa. Rasa nya dia ingin tidur terus tetapi takut di marahi oleh Gun lagi.

"Kok kalo mood sih, gue bilangin Krist ya."

"Cepu lo."

Bukan nya kenapa, kalau Krist sudah marah, marah nya akan lebih menyeram kan. Dia akan mendiami New selama berhari-hari. New lebih takut jika orang itu marah dengan diam dari pada di bentak-bentak.

"Maka nya cerita."

New mendengus lalu mengangguk." Iya, jadi,,,"

New menceritakan semua nya pada Gun dari awal bagaimana pertengkaran itu terjadi hingga alasan kemarin dia tidak masuk sekolah. New sangat terbuka pada Gun. " Jadi gitu,,"

Gun mengangguk - angguk paham." Gue yakin lo pasti udah buka hati lo sama Tay kan?"

New mengangguk." Mungkin, but idk. Gue mau semua nya ngalir aja gitu. Kalo dia mau lanjut ya oke."

Gun mengerti. New harus bisa mendewasakan pikiran nya sendiri. New harus bisa membuat keputusan sendiri tanpa campur tangan Gun atau Krist. Gun dan Krist hanya akan menjadi penyemangat bagi New. Mendukung semua yang putus kan cowok itu.

Untuk keputusan dan hal yang akan di lakukan New, itu semua ada pada New. Mereka hanya mendukung.

Itu guna nya sahabat bukan?

"Tay, Sing, Jumpol! Mau kemana kalian!?" Suara teriakan guru menggema dan terdengar hingga kelas New.

Ternyata, mereka bertiga sedang di kejar oleh guru-guru karena mematah kan bangku kelas untuk bahan bercandaan. Lalu mereka bertiga kabur berlari dan di kejar oleh guru-guru.

"Ada-ada aja sih pacar lo, New." heran Gun.

New melotot." Apa sih lo!? Mau gue gampar?"

"Soon kan?" Goda Gun sambil ter kikik geli.

New hanya nemukul Gun dengan buku yang ada di depan nya. Sialan, Gun memang sialan.
⛅⛅⛅

Ritual baru New sepulang sekolah adalah nangkring di roof top menikmati senja berwarna oranye kuning.

Tay tiba-tiba datang dengan wajah yang sangat lelah. New pikir, cowok itu pasti di hukum oleh guru untuk membersih kan kamar mandi sekolah.

Tay langsung tiduran di paha New. New tidak menolak sama sekali. Dia hanya diam." Capek banget gue."

New sedikit melihat bekas luka yang mengering di tubuh Tay. Tetapi New memilih untuk mengabaikan nya saja. Mungkin itu bukan urusan nya.

"Ya salah lo lagian matahin kursi sekolah. Heran gue lo bertiga iseng banget sih." Ucap New heran. Sepertinya mereka ini tidak pernah bertaubat.

"Itu Jumpol bukan gue."

"Sama aja lo bertiga tuh. Mana guru nya udah tua, kalo encok salah siapa?"

"Salah guru nya lah. Kenapa tua."

Bodoh.

Tapi bisa membuat New sedikit tertawa." Sumpah lo, tolol banget. Heran."

"New, gue punya tebak-tebakan. Ikan ikan apa yang bego, tapi cantik?"

"Hah?" New sedikit bingung.

"Ga tau ya? Gue juga."

"Hah?" New membeo untuk sekali lagi. Tetapi sedetik kemudia ia tertawa. Tidak tahu kenapa, New malah tertawa. Tebak tebakan ga jelas, tetapi berhasil membuat New tertawa.

Manis.

Mata New sedikit menyipit." Apa sih sumpah, goblok banget."

"Ga papa, yang penting lo ketawa." Ucap Tay.

"Tai."

Lagi, dan lagi Tay bisa membuat New tersenyum. Bahkan tertawa. Se menakjub kan itu bukan?
⛅⛅⛅

Lanjutt yh

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang