25

1.7K 251 13
                                    

"Lah?Gue hampir aja lupa."

Tay baru saja mengecek tanggal di kalender hp nya. Untung saja ada di notifikasi, jadi Tay tidak akan lupa. Tay sedikit berpikir apa yang akan dia lakukan besok.

Dia bukan tipe orang yang sweet atau pun lembut.

"Gimana ya? Gue tanya Jumpol aja kali."

Tay pun menelepon Jumpol. Beberapa saat kemudian, cowok itu mengangkat dengan decakan kecil di awal.

"Apa sih Tay,"

"Jadi gue mau,,,"

Tay pun menceritakan apa yang harus dia lakukan malam ini dan besok. Dia pun bertanya beberapa saran dari Jumpol. Tentu nya, terkadang tidak di jawab dengan benar oleh laki-laki itu.

"But, ga penting sih uwu-uwu. Menurut gue ya sesuai lo aja. Kalo lo ngikut orang lain, nama nya lo ga pede." Saran Jumpol.

Tay mengganguk-angguk." Gitu yaa."

"Udah ah ya, good luck!" Jumpol pun langsung mematikan sambungan telepon karena dia benar-benar sudah mengantuk. Iya lah kemarin dia mabuk mabukan.

"Tai banget punya temen." Decak Tay heran. Tay pun langsung menyiap kan apa yang di perluka secara terburu-buru karena waktu sudah menunjukan pukul 11 malam.

Semangat Tay!
⛅⛅⛅

New merasa tidur nya terganggu dengan suara ketukan di jendela. New pun sedikit parno karena film horror yang dia tonton tempo hari. New melihat sekeliling nya gelap, hanya di terangi lampu tidur milik Niu.

New was was lalu membuka jendela dengan pelan-pelan. Betapa terkejut nya dia ternyata itu adalah Tay Tawan. Ya cowok itu entah kenapa tiba-tiba ada di balkon kamar nya.

"TAY UDAH GILA LO ANJING! NGAPAIN LO!?" Pekik New tertahan, takut ada keluarga nya yang bangun.

New bingung ada apa ini tiba-tiba Tay datang ke rumah nya di tengah malam begini. Jika keluarga nya ada yang bangun bagaimana? Habis riwayat New.

"Tay! Pulang bego lo ngapain tolol!" New ingin sekali menendang Tay keluar. New mengintip sedikit ke arah dalam, untung nya Niu masih tidur dan menghadap ke arah yang berlawanan.

"New,,"

"Apa sih?"

"Inget ga lo pertama kali kita ketemu, waktu di kamar mandi lo abis di tampar sama Film?" Nada Tay terdengar dalam dan serius. Mata nya menatap langit malam yang bertabur bintang.

New diam. Mendengar kan Tay.

"Lalu, lo ga sengaja nangis sambil nelepon gue. Dan kita di pertemukan dengan hal-hal yang kecil tapi manis. Kita juga sering berantem. Tapi itu jadi kenangan manis tersendiri buat gue,"

"Lo hebat. Orang terhebat yang pernah gue temui. Lebay memang, tapi memang iya. Hidup gue monoton sebelum ketemu lo. New, lo alesan sampe sekarang gue bisa senyum. Alasan gue harus bisa hidup biar bisa bikin lo senyum terus. Gue merasa itu kewajiban gue,"

"Lo galak, lo suka nge rokok. Kalo orang tanya kenapa gue bisa nyaman sama lo gue juga ga tau. Apa yang orang liat dari lo? Ga ada. Tapi di mata gue, semua nya ada,"

New menginggit bibir nya menahan tangis. Ini terlalu emo. Tapi New hanya diam mendengar kan semua yang Tay katakan.

00.00

Pergantian hari.

"Gue ga tau yah anjirt. Gue suka sama lo. Gue yakin, New. The feeling was right when we met. Gue ga bisa bikin kata-kata yang bagus anjirt. Udah lah sial,"

"So, ah sialan gue ga ngerti. Pokok nya gue mau kita, um, pacaran?"

New ingin menangis. Tay. New sudah yakin dengan perasaan nya pada Tay. Rasa nyaman dan suka. Hanya Tay yang berhasil membuat nya merasa aman. Hanya Tay yang membuat New merasa hangat dan tidak sendirian.

Lucu. Tay tidak bisa seperti orang romantis seperti di drama. Tetapi New senang Tay menjadi diri nya sendiri tanpa harus menjadi orang lain. Cepat bukan? Waktu bukan segala nya.

"Mau gue. Anjing kok jadi cringe ya." New menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Sedetik kemudian Tay tersenyum." Makasih. Tetep jadi New yang gue kenal ya." Tay pun mengambil jari-jari New dan mengait kan dengan jari nya.

New pun membalas genggaman Tay." Sama-sama."

Tay memberi New kotak tupperware berwarna pink dengan pita di atas nya." Happy birthday, New. I'm the first right?" Tanya Tay.

New tersenyum lebar. Dia langsung memeluk tubuh Tay dengan erat. Menyalur kan semua kebahagiaan nya. New tidak pernah merasakan hal sebahagia ini dalam hidup nya lagi.

New pun membuka kotak itu. Udang goreng tepung. New tertawa kecil. Lucu. Ketika orang-orang memberikan coklat atau bunga, Tay hanya memberi kan udang goreng tepung. Tapi tidak apa, Tay berbeda. New suka.

"Ih udang."

"Gue ga tau. Di dapur ada nya itu, gue buru-buru tau kesini." Ucap Tay.

"Makasih, Tay. You're the first." Ucap New menatap mata Tay dalam.

Tay tersenyum."Gemes."

New tersenyum. Tay Tawan. Orang pertama yang membuat hari New berwarna. Bahagia, euphoria sangat terasa.

Langit menjadi saksi, New bahagia setelah hanya kesedihan yang di saksikan.

Niu. Cowok itu sudah terbangun sejak ketukan di jendela. Dia mendengar semua yang di katakan oleh Tay. Niu mendengar nya. New, akhir nya mendapat hadiah ulang tahun yang paling indah setelah hanya sakit hati yang di dapat.

"Selamat ulang tahun, New." lirih Niu. Dia menangis bahagia. Kembaran mya tersenyum.

Niu sendu. Hadiah nya tahun ini sangat buruk tetapi entah mengapa ini adalah yang terbaik. Akhir nya New bisa bahagia. Perkataan dokter itu tergiang di kepala nya.

' Presentase hidup kamu hanya 11 persen. Hanya 1 dari 10 yang bertahan. Itu pun hanya 5 tahun '

Niu akan menyerah saja. Dia ingin memberikan semua nya pada New agar kembaran nya itu bahagia. Bahagia, selama nya.

Cara satu-satu nya adalah, Niu harus pergi jauh.
⛅⛅⛅

Akhirnya jadian😭😭

nii maybe besok bakal aku tamatin beberapa chapter,, sorry kalo ga sesuai ekspetasii❤

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang