30

1.6K 213 1
                                    

"Lo sakit apaan?"

Tanya New sambil menatap aneh beberapa obat yang berada di nakas Tay. Mereka berdua sekarang berada di kamar Tay. New sedang bersiap-siap untuk pulang.

"Sakit apaan? Kagak."

"Terus lo minum obat buat apa?"

"Buat vitamin. Buat apa lagi? Di kira orang sakit aja yang minum obat." Kekeh Tay.

Jujur, sebenarnya New agak tidak percaya dengan perkataan Tay yang menurut nya cukup aneh. Obat itu tidak terlihat seperti vitamin. Lebih seperti obat untuk orang sakit. New tau lah, dia sudah melihat Niu minum obat selama di hidup.

"Masa sih?" Tanya New curiga.

Tay menepuk kepala New gemas." Iyaaaa. Ga percayaan amat."

"Curiga. Lo kalo ada apa-apa cerita."

"Iya, gue ga papa. Maaf ya, ga bisa anter ke rumah lo hari ini."

New mengangguk lalu memakai tas nya." Iya, ga papa."

Tay mengantar New sampai ke depan rumah nya. New di jemput oleh Kakak nya, Mix karena cowok itu kebetulan ada di sekitar situ." Dadah,"

New ada sedikit firasat tidak enak tentang Tay. Ada yang mengganjal dalam hati nya. Terakhir, dia menatap Tay seolah mengatakan ' lo ga papa?'

Tay menggeleng.

New mengangguk walau ragu. Lalu mobil Mix meninggal kan halaman rumah Tay. Sepeninggal New, Tay langsung masuk ke dalam rumah lagi. Ketika memasuki kamar nya, wajah nya tiba-tiba berkeringat, jantung nya berdetak sepuluh kali lebih cepat, tubuh nya sangat lemas.

Bayangan kejadian itu berputar lagi di kepala nya. Penyakit cemas nya kambuh. Tay terjatuh di ujung kamar nya, lemas. Tubuh nya menjadi tidak bisa bergerak. Dia harus tertatih untuk mengambil obat yang ada di nakas.

' Tay minta maaf kalo Tay ada salah, maaf!'

Kecemasan Tay pernah terjadi di tempat umum, dan itu menyebab kan Tay kecelakaan saat itu. Untung nya, tidak sampai merenggut nyawa. Tay tidak tahu kenapa kambuh lagi, padahal tidak ada yang ia lakukan.

Mungkin karena ia melihat tempat kejadian itu? Ia menahan nya karena ada New. Dia tidak mau New mengkhawatir kan diri nya.

"Ah, Shit!" Umpat Tay dalam hati. Stress. Tay sangat stress. Rasa nya, dia ingin bunuh diri saja. Kelihatan nya, Tay memang baik-baik saja, namun dia stress melawan penyakit cemas dan depresi nya.

Lelah.

"Bangsat, gue capek." Tay mengambil cutter yang ada di meja belajar nya laj mengarah kan pisau kecil itu ke nadi nya. Sebelum benar-benar kena,

BRAK!

Pintu kamar Tay di dobrak sangat keras. New. Entah bagaimana, anak itu kembali lagi ke rumah nya. New langsung mengambil cutter itu lalu melempar nya ke sembarang arah.

"BANGSAT!? BAJINGAN! LO NGAPAIN TOLOL!?" Teriak New kesal.

Kaget. New benar-benar kaget dengan apa yang dia lihat tadi. Dia, hampir melihat Tay bunuh diri. Shock. Dia tidak pernah berpikir Tay akan melakulan hal itu.

Tay hanya terdiam.

"Lo ngapain anjing gue tanya!? Cemen banget lo pake acara bundir segala!? Lo- Ih anjing banget!"

New mengumpat kasar sekasar nya pada Tay sekarang. Sementara Tay dia cukup shock. Mungkin dia tidak sadar apa yang akan di lakukan.

New mengacak rambut nya frustasi lalu mengajak Tay untuk duduk di ujung kasur. Kosong. New tidak pernah melihat Tay serapuh ini sejak mereka pertama kali bertemu.

Sakit.

New menatap Tay. Dia melingkarkan tangan nya pada tubuh tegap Tay. Membiar kan Tay beristirahat pada tubuh nya." Tay, aku tau kamu sakit. Nangis aja, Tay. Aku pengen liat kamu ngelepasin semua rasa sakit nya."

Satu detik.

Dua detik.

New merasakan ceruk leher nya basah. Tay menangis. Walau kecil, New bisa merasakan sakit yang teramat sangat. Dia mengerat kan pelukan nya pada punggung Tay.

"Tay, kamu," New tidak sanggup melanjut kan kata-kata nya. Punggung Tay naik turun karena menahan isak tangis. New tahu, Tay sedang berada di titik terlemah nya. New tahu, pasti sakit.

"Kamu jahat banget. Kamu selalu ada waktu aku butuhin, selalu ada ketika aku lagi di titik terendah aku. Kenapa aku ga pernah nge lakuin hal yang sama ke kamu? Ini ga adil banget."

New tidak tahu. Tay di sekolah sangat periang, bobrok seperti tidak mempunyai beban hidup. Seperti bebas. New dulu juga iri dengan hidup Tay yang menyenang kan. Tetapi sekarang apa? Tay hampir membunuh diri nya sendiri.

New mengelus punggung Tay dengan lembut. Punggung yang biasa nya kuat, kini rapuh. New baru tahu, hidup Tay lebih berat dari hidup nya. New merasa cemen.

New menangkup pipi Tay. Menatap mata itu dalam. Di saat seperti ini pun, tatapan Tay Tawan tetap hangat seperti biasa nya." Tay, kamu mau cerita sama aku?"

Tay mengangguk.

Flashback On

Tay yang kala itu masih SMP meraung raung karena di tarik oleh seorang yang di bawa mama nya ke rumah. Dia mencoba menahan tubuh nya, tetapi tidak bisa, dia terlalu kecil.

"Mama, tolongin Tay! Mamaa!" Tay berteriak sekeras mungkin untuk minta tolong. Mama Tay mendengar, tetapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Ia hanya menangis.

"MAMA!"

Suara jeritan Tay sedikit teredam karena pintu sudah di tutup. Di daam sana, pria itu mulai melancar kan aksi nya untuk memperkosa Tay.

"Tay minta maaf kalo Tay ada salah, maaf!" Mohon Tay sambil menangis. Tapi tidak ada yang mau mendengar kan nya.

"AKHH, MAMAA,, SAKITTT,, MAAA!!" Tay menjerit kesakitan. Sebelum aksi itu di lakukan lebih jauh, Mama Tay menarik cowok itu keluar dengan nya.

Sejak saat itu, Tay yang di rumah dengan Tay yang di sekolah sangat jauh berbeda. Sakit bukan?

Flashback Off

New menahan tangis mendengar cerita Tay. New tidak tahu hidup Tay seberat itu." Sumpah anjing. Gue kesel banget jahat banget hiks, Tai!"

Tay malah tertawa. Dia menelan pil antidepresan nya lalu tersenyum ke arah New." Biarin aja, berlalu."

"Tapi kenapa lo malah nguatin gue seolah lo ga ada masalah?" Tanya New.

Kesal. Tay egois. New merasa sangat jahat, dia tidak ada ketika Tay membutuh kan nya.

"Karena lo segala nya buat gue."

"Maaf, " New menunduk sedih

"Tay, kalo lo bisa nyuruh gue bisa berdamai masa lalu, lo harus bisa juga ya?"

Tay tersenyum lalu memeluk New dari samping." Buat apa minta maaf? Lo jadi alesan gue harus hidup, New."

"Ih tai gue panik banget tadi. Jangan tinggalin gue, Tay."

"Ga akan."
⛅⛅⛅

Haloooww aks kembali,, Angst nya udehh yaa nnti uwu2 lagii kock😏🤸‍♀

Mimeomia - TayNew Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang