(5) Penyakit

1.3K 133 15
                                    

Aku diam menatap langit, sebenarnya ada firasat buruk tentang mama dan papa, tapi apa mungkin mereka tidak baik-baik saja? Perasaan ku aneh sekali.

"Sanemi-kun"

"Nee?"

"Apa mimpi burukmu itu?"

"Itu....."

"Apa? Cepatlah katakan"

"Mimpiku adalah orang tuamu dimakan oleh oni"

Seketika jantungku derdetak kencang, nafasku menjadi berat, tapi apa mimpi Sanemi akan menjadi kenyataan sekarang?, penglihatan mataku jadi tertutup oleh akar-akar yang semakin lama akan membuat mataku gelap, samar kulihat tanganku penuh dengan akar, akar itu menyala hijau.

Aku khawatir, apa ini penyakit yang orang tuaku selalu katakan? Tapi bagaimana cara menghentikannya, kulihat Sanemi memegang tanganku dan menarikku ke pelukannya.

"Daijeobu y/n, orang tuamu pasti baik-baik saja, percayalah"

Akar-akar di tanganku dan di mataku perlahan hilang, suara-suara bisikkan yang sedari tadi mempengaruhi dirikupun ikut menghilang.

"Sanemi-kun, apa yang terjadi padaku?"

"Aku tak tau, tapi kau bisa tanyakan hal ini kepada oyakata-sama"

"Nee, ayo kita pergi sekarang"

• • •

Setelah sampai dan kebetulan oyakata sedang ada diluar, kita langsung menunduk dan menyapa oyakata.

"Sanemi, y/n ada apa?" tanya oyakata dengan senyuman khasnya.

"Saya hanya ingin bertanya, apa anda tau tentang penyakit akar?" tanya Sanemi.

"Akar? Seperti apa contohnya?" ucap Oyakata.

"Tadi saat y/n panik, penglihatannya tertutup oleh akar yang secara perlahan, dan tangannya diselimuti akar kecil yang menyala berwarna hijau" jelas Sanemi.

"Begini, banyak jenis dari penyakit akar dan banyak juga penderita penyakit itu, biasanya orang-orang yang terkena penyakit itu harus sebisa mungkin tidak panik atau ia akan mati" jelas oyakata panjang.

"Kenapa harus aku yang menderitanya? Aku ingin pulang ke duniaku tapi bagaimana caranya?" batinku.

"Tapi dari ciri-ciri yang disebutkan oleh kau Sanemi, sepertinya penyakit akar yang diderita oleh y/n adalah kekuatan bukan penyakit" ucap oyakata.

Mataku membulat karna terkejut dengan perkataan dari oyakata.

"Kekuatan? Apa gunanya kekuatan dalam diriku ini?" tanyaku.

"Membuka dimensi lain" jawab oyakata singkat.

"Membuka dimensi lain? Berarti aku harus mempelajari kekuatan ini, dengan begitu aku bisa pulang" ucapku.

"Jadi tempat tinggalmu itu di dimensi lain?" tanya Sanemi dan Oyakata.

"Tentu saja, aku bilangkan jika aku pulang, aku tak bisa melihatmu lagi Sanemi bukan hanya kau tapi semuanya" ucapku.

Sanemi hanya terdiam, ia mengepalkan tangannya, dan kulihat air mata Sanemi menetes ketanah, sontak akupun langsung menenangkannya.

• • •

Ini sudah sore hari, Aku dan Sanemi saling diam jujur aku sedikit khawatir karna ia enggan untuk makan dan hanya melihat langit, karna rasa khawatirku, akupun langsung mendekati Sanemi dan memegang tangannya.

"Sanemi-kun, tidak perlu di pikirkan"

Tangannya kembali mengepal dan kulihat wajahnya terlihat kesal.

"Apanya yang tak perlu di pikirkan!! Tadi kau bilang sendiri jika kau ingin pulang!! Bagaimana nasibku disini?! Apa mungkin kau ingin aku depresi dan bunuh diri!!"

Bersambung...







Penyakit akar saya terinspirasi dari game 'AMNESIA REBIRTH' karna seru jadi masukin

Y/n be like: author kurang kerjaan

Author: 😄😄

Arigatou<3

THIS IS FIRST LOVE (Shinazugawa Sanemi X Reader) √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang