03; Tría

4.1K 442 99
                                    

Coment yang banyak ya biar lanjut sampai ENDING💚

Note; Nggak tahu kenapa kok aku kesel ya sama kalian, padahal kan kalian nggak salah apa-apa👉👈🙏

Maafin ya, kalian nggak ngapa-ngapain kok akunya sebel. Tapi sayang kalian banyak-banyak, jangan dibenci akunya👉👈









🐰


Karena baik Jeff maupun mendiang Ibunya asli Jawa, meskipun ada campuran bulenya, nama Nana itu ke-Jawaan banget. Padahal dari pihak Adiwalga, Kakek Jeff asli China, Nenek Jeff keturunan Indonesia-Amerika, dan Ibu Jeff keturunan Indonesia-Belanda. Sementara mendiang Ibunya Nana, juga nggak main-main, ayahnya Mawar asli Australia, sementara kakeknya Mawar keturunan Indonesia-Korea. Bayangin aja tubuh Nana itu dialiri darah dari banyak negara.

Karena Nana ini lahir di Semarang, dengan sangat terhormat, Jeff dan Mawar memberikan nama anak laki-lakinya dengan nama yang sangat ke-Jawaan sekali. Nama Nana bukan hanya nama biasa, maksudnya terdapat arti yang tersembunyi dibalik namanya yang sepanjang itu. Ada harapan-harapan dari Papa dan mendiang Mama yang tercantum didalamnya. Kamajaya, artinya dewa cinta. Nala, artinya jantung-hati. Lakeswara, artinya raja dunia. Dan Adiwalga, nama turun temurun dari ayahnya yang berarti laki-laki unggul dalam perang.

Jeff dan mendiang istrinya sudah menyiapkan satu nama perempuan dan satu nama laki-laki untuk bayinya waktu itu, dan diantara dua nama itu pasti terselip nama Nala didalamnya. Mereka memberikan nama itu jika anak mereka laki-laki dengan tujuan dan harapan untuk setiap katanya. Mereka berharap Nana menjadi seorang dewa cinta dan raja dunia yang selalu unggul dalam peperangan apapun, dan memiliki peran penting layakmya jantung dan hati pada tubuh manusia.

Nana mungkin berhasil pada Kamajaya, dia dicintai banyak orang. Banyak yang menyukainya, dan dia punya banyak anggota yang siap melakukan apa saja untuknya, begitupun dengan Nala dan Lakeswara, dia berhasil mewujudkam harapan dari namanya, dia menjadi seorang pemimpin sekarang dan secara tidak langsung, pemimpin adalah jantung-hatinya pengikut. Tetapi untuk laki-laki unggul dalam perang, sepertinya Nana gagal, meskipun dia pandai gelud nggak ada yang ngalahin tetapi dia belum berani melawan kenyataan dan mencoba memperbaiki semua masalah tubuhnya dan terbuka dengan dunia.

Selama hidup, dia belum pernah mendengar sentuhan seorang Ibu, bahkan suaranya saja Nana tidak pernah mendengarnya. Dulu, dia ingin mempunyai seorang Ibu seperti anak pada umumnya, tetapi itu dulu. Tidak untuk sekarang, karena ada alasan tertentu.

Pagi ini, entah dia memang lagi moody atau Tuhan memang menakdirkannya untuk bangun lebih awal. Dia sudah duduk di ruang keluarga menonton Nobita dan kawan-kawan. Ketika masih nonton, tiba-tiba ada yang memanggilnya yang membuatnya menoleh hanya untuk mendapati ayahnya tengah berdiri dengan handuk kecil tersampir dilehernya.

"Dinner with Papa tonight!"

Nana berdecih "You have something right?"

"Just according to what hard!?"

Nana berdiri mematikan televisinya dan berjalan mendekati tangga "Thanks for talking, i'm going out tonight to get away from Papa"

Jeff bereaksi tidak percaya dengan ucapan Nana itu. Dia juga ikut berjalan ke tangga untuk naik kekamar membersihkan diri.

***

Sebuah taksi berhenti pada rumah besar keluarga Adiwalga, Gland dan Deon turun hanya membawa ransel saja. Lagian ke Semarang cuma beberapa jam jadi buat apa bawa koper. Sekarang jujur aja ya, mereka baru kali ini mengunjungi rumah Nana.

ÁRROSTOS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang