Kamajaya Nala Lakeswara Adiwalga, namanya sepanjang kereta yang membuat banyak orang selalu mengatakan dan bertanya kurang lebih seperti ini "Nama kok panjang amat, gimana kalau punya anak nanti, nama anaknya mau sepanjang apa? Masa kalah sama bapaknya?". Tapi yang punya nama mana peduli, dia mempunyai pribadi yang dingin dan terutup.
Ketika dia memperkenalkan diri, banyak yang mengira jika panggilannya itu Jaya, atau Nala, atau Swara. Tetapi salah, dia justru sudah dipanggil Nana sejak masih didalam kandungan. Nana, nama yang sangat imut untuk laki-laki sepertinya, dia tidak seimut namanya. Nana sangat bertolak belakang dengan kepribadiannya.
Jangan main-main dengan dia yang merupakan ketua genk motor yang paling terkenal dijalanan. Mereka bisa melakukan apa saja yang mereka inginkan dijalan, ditambah kekuasaan ayah Nana yang sangat besar membuatnya mudah untuk berkuasa. Nana memang se-berkuasa itu, apalagi skill bela dirinya yang sedari kecil sudah dia latih itu menjadikan lebih banyak orang takut dengannya.
Radice, nama genk motor fomus dipenjuru kota. Anggota dari genk tersebut lebih dari dua ratus lima puluh orang ketika sedang berkumpul dalam satu ruangan. Mereka tersebar dimana-mana, anggotanya juga bersekolah dimana-mana. Dan hanya empat anggota yang bersekolah disalah satu sekolah elite yang biaya satu semesternya bisapai untuk beli mobil.
Nana adalah putra tunggal pasangan Jeffrey Ugraha Adiwalga dan Ramida Mawar Jagadita. Boom, keluarga Adiwalga dan Jagadita bersatu? Ampun dah pasangan ini dulu pernah tenar pada waktunya, bayangin aja dua keluarga terpandang menjadi satu, udah kayak seblak jeletot level gilak ampun-ampunan beneran nyet. Dua keluarga itu dulu pernah cosplay jadi keluarga Montague dan keluarga Capulet, tapi nggak sedrama itu juga, akhirnya keduanya menikah dan menghasilkan Nana deh.
Kembali ke urusan raja jalanan, Nana ini punya satu musuh besar. Musuh sejak dua tahun belakangan, awalnya mereka memang berbeda genk motor yang tidak punya masalah satu sama lain. Tetapi sejak dua tahun yang lalu semuanya berubah, sasaran utama genk motor tersebut adalah Nana.
Nana punya sahabat terdekat yang pernah dia punya, dia tetangga Nana dulu, tetapi pindah dua tahun yang lalu. Namanya Jevano, dia juga satu sekolah dengan Nana, satu kelas, bahkan satu bangku. Jevano inilah yang setiap hari bertugas menelpon Nana dipagi hari memastikan Nana bangun dari tidurnya dan bersiap sekolah.
Biasanya Nana akan bangun jika sudah terusik, tetapi kali ini Jevano sudah menelpon Nana sebanyak lima kali belum diangkat. Dia memutuskan untuk datang langsung kerumah Nana memastikan dia baik-baik saja.
Sesampainya sebuah rumah yang besarnya nggak main-main, halamannya masyaallah nyebut, dan gerbangnya setinggi rumah satu lantai. Pak security yang menjaga sudah pasti tahu siapa dia, jadi dia dibiarkan masuk olehnya. Jevano langsung berlari menaiki tangga menuju kamar Nana. Dia mengetuk pintunya berkali-kali yang terkesan menggedor dengan cara urakan.
"NANA BANGUN KEBO!!"
Tidak lama, seorang asisten rumah tangga datang menghampirinya memberikan sebuah kunci cadangan agar dia bisa masuk. Jevano langsung membuka pintunya hanya untuk melihat Nana sedang tengkurap diatas kasur dan selimut melilit dirirnya, persis seperti mermaid.
"Bangun, Na!! Tinggal dua puluh menit lagi kita telat!!!"
"Jam?" suara Nana serak khas orang bangun tidur.
"Udah jam tujuh empat puluh ini elah!!"
"Gue baru aja tidur jam enam tadi, Je!!"
Mata Jevano membulat "Ngapain aja lo bangsul??!!!"
"Mabar, gue menang terus. Keren kan?"
"Bodoamat, buruan mandi!" Jevano menyeret paksa Nana sampai dia terguling dilantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÁRROSTOS
Teen Fiction"Lah bos dari tadi baru sadar? Nala tuh dari tadi siang demam. Bos ini jadi ayah harusnya peka, bukan pekok" Jeff tahu jika anak hanya titipan dari Tuhan, tetapi Jeff ingin jika titipan itu tidak akan pernah diambil oleh siapapun, Jeff ingin titipan...