Coment yang banyak ya😊💚
🐰
"Kayaknya gue nggak seterbuka itu, dan kayaknya kita nggak pernah kenalan?!"
Rhea yang tercekat itu membuat Nana semakin menyipitkan matanya menyelidik "Apa tujuan lo kesini?"
Rhea gelagapan seketika, dia mencoba tenang dengan meminum jus apelnya terlebih dahulu. Itu justru membuat Nana semakin menelisik "Oh,,, kayaknya lo emang se-brengsek itu ya?"
Rhea menelan ludahnya, sementara Nana tersenyum meremehkan "I know who you are, more!"
Rhea menatap Nana sangat dalam yang bahkan Nana saja tidak tahu apa makna tatapan cewek didepannya itu. Rhea mengangguk "Iya, gue emang se-brengsek itu" ujarnya kemudian "Because I have a jerk dad" lanjutnya dengan suara yang lebih lirih dan menunduk.
Entah mengapa ketika sudah menyangkut ayah, Nana malah jadi ikut dongkol. Dia masih diam menatap gadis berambut pendek itu, sampai dia mengalah dan membuka suara "Gue bakal diam"
Rhea memandang Nana tidak percaya, namun kemudian dia menggelengkan kepalanya membuat Nana bingung sendiri. Rhea menatap Nana, jujur aja sih, ganteng. Eh,,, kok jadi gini. Dia membuang napasnya "Gue nggak nerima bantuan orang secara cuma-cuma, gue tahu lo ada maunya, Nala"
Nana berdecih "Karena lo ngomong gitu, gue kasih dua pilihan"
"Apa?"
Nana tersenyum remeh "Kita tanding, kalau lo kalah, lo harus pergi dari sini selamanya, dan jangan ngusik siapapun yang bakal lo usik disini. Kalau lo menang, gue--"
"Kalau gue menang, gue bebas mau mainin lo!!"
Ganti Nana yang terkejut, dia tadi hanya memancing, dan Rhea masuk kedalam kailnya. Jadi benar kalau cewek didepannya itu punya maksud tersendiri mengapa dia pindah kesini?
***
"Lo sakit, Na?"
Nana yang duduk di jok belakang motor Jevano itu menggeleng "Kaga, kenapa?"
"Badan lo anget"
"Nggak tahu juga gue. Eh Jen!?"
"Hmm?"
Nana terlihat berpikir "Hng,,, nggak jadi deh"
"Na??"
"Nggak, kita omongin kalau udah sampai aja"
Selanjutnya tidak ada percakapan antara dua sahabat itu. Hanya diam saja membelah jalanan, didepan keduanya ada motor Reno dan Haekal yang juga sama-sama membolos dan akan menuju warung kopi basecampnya mereka.
Setibanya di warung itu, mereka kira hanya sedikit dari anggota Radice yang juga membolos, eh ternyata banyak motor gede terjejer rapi disana.
"Lah ini mereka janjian bakal mabal masal?" ujar Haekal keheranan setelah menuruni motornya.
"Apaan sih, ayo" Nana bergerak lebih dulu masuk.
Nana hanya diam saja saat masuk, dia hanya memperingatkan salah satu anggotanya untuk pindah tempat duduk agar dia bisa duduk ditempat kesukaannya. Berbeda dengan Haekal yang udah teriak-teriak macam monyet minta makan "HAI GAES" ujarnya pake nada iklan sprite.
"EKAL TAMVAN DATANG, MANG. KOPINYA SATU YA, YANG MANIS, BIAR EKAL TAMBAH MANIS"
Nana terbatuk entah mengapa membuat Haekal mendengus dan lebih banyak orang tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ÁRROSTOS
Fiksi Remaja"Lah bos dari tadi baru sadar? Nala tuh dari tadi siang demam. Bos ini jadi ayah harusnya peka, bukan pekok" Jeff tahu jika anak hanya titipan dari Tuhan, tetapi Jeff ingin jika titipan itu tidak akan pernah diambil oleh siapapun, Jeff ingin titipan...