Coment yang banyak ya💚
🐰
"Selamat siang, Oma"
Oma Jagadita yang awalnya duduk menatap menantunya dengan serius, ketika mendengar suara cucu satu-satunya itu menoleh dan tersenyum manis "Putu-ku,,, sini sayang. Ngguanteng tenan rek"
Nana mendekat dan langsung mendapatkan pelukann dari Oma tersayangnya yang sayangnya jarang bertemu, bahkan ketika hari raya saja belum tentu bisa bertemu, karena dia dan Jeff memilih untuk ke Semarang. Ada rasa bersalah tentunya, tetapi keluarga Jagadita, termasuk Oma-nya, biasnya akan ke Australia ketika natal tiba.
"Kamu baik-baik aja kan?" tanya Oma seraya melepaskan pelukannya dan menatap teliti seluruh tibuh cucunya.
Nana mengangguk "Oma nggak bawa oleh-oleh? Ah aku jadi pengen sego sambel Mak Yeye,,, hehe"
Oma tertawa gemas dengan tangan yang terulur mengusap rambut Nana "Sego sambel nek digowo rene yo mblotong, Le"
Nana terkekeh "Aku ikut Oma boleh?"
"Nggak boleh" ini Jeff yang menyahut secepat gledek.
"Nggak boleh sama ayahnya, kamu harus temenin Papa disini"
Nana menunduk, diam-diam tersenyum tipis karena dia memang sengaja memancing ayahnya. Nana tidak setega itu meninggalkan ayahnya di Jakarta sendirian, meskipun dia sendiri yang malah sering sendirian di Jakarta, tetapi Nana masih anak yang berbakti, meskipun jarang. "Masa kerumah Nenek sendiri nggak boleh" gumamnya.
Jeff menghela napas "Kita kesanananya nanti, pas kamu udah liburan. Papa nggak akan biarin kamu sendirian disana"
"Kan ada Oma"
Jeff hanya diam, sementara Oma tersenyum "Kalau kamu mau ke Surabaya cuma demi sego sambel Mak Yeye, Oma bisa bawain tokonya kesini"
Nana terbelak "Nggak, nggak usah, nggak"
Oma tertawa "Yaudah duduk dulu yuk" ujarnya seraya mendudukkan Nana disampingnya untuk tetap Oma peluk.
"Jadi, Oma kesini karena Oma punya tujuan"
"Kalau Oma nggak punya tujuan, pastilah Oma udah keliling dunia" sahut Nana enteng.
"Nggak gitu sayangnya Oma. Oma kesini mau ngomongin perjodohan"
"Ha??" Nana seketika menegang. "Perjodohan, buat aku?" lanjutnya takut-takut.
"Bukan, buat Papa kamu"
"Ha??"
Oma Jagadita tersenyum "Oma rasa, setelah belasan tahun, dan kamu udah besar, kamu bakal pergi entah dekat atau jauh untuk meninggalkan Papa sendirian disini. Jadi Oma rasa kamu perlu Mama baru"
Wajah Nana berubah "Aku nggak mau"
"Oma nggak maksa, tapi coba ketemu dulu ya"
"Papa kan anaknya Eyang, kenapa Oma repot-repot nyariin istri baru buat Papa?" jelas banget dari nadanya Nana menolak.
"Karena permintaan mendiang Mama kamu"
"Apa--tunggu? Gimana?"
"Mendiang Mama kamu meminta Oma untuk melakukan ini, Oma hanya melakukan apa yang anak Oma mau. Oma nggak memaksa kalian"
"Tapi kenapa baru sekarang Mama lakuin ini?" kini Jeff yang bertanya.
"Karena dulu, orang yang mau Mama jodohin ke kamu, dia masih istri orang lain. Sekarang suaminya sudah meninggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
ÁRROSTOS
Novela Juvenil"Lah bos dari tadi baru sadar? Nala tuh dari tadi siang demam. Bos ini jadi ayah harusnya peka, bukan pekok" Jeff tahu jika anak hanya titipan dari Tuhan, tetapi Jeff ingin jika titipan itu tidak akan pernah diambil oleh siapapun, Jeff ingin titipan...