34

184 8 3
                                    

jangan lupa vote and koment yah gratis ko ga bayar 😊














*****

Gibran memasuki kelasnya dengan wajah datar ,ia sangat tidak bersemangat hari ini karena aurelilla hilang sehari tanpa ada kabar ,bahkan waktu gibran ke rumah aurelilla tidak ada siapa-siapa.Rumahnya sangat sepi,padahal mereka sudah janji dan gibran mengusahakan dirinya walaupun lagi sakit.

Revo yang melihat gibran baru datang dengan wajah datar pun menyenggol lengan bastian disampingnya yang sedang bermain game dengan hape miring.

"napa sih lo! ganggu aja " sewot bastian yang merasa diganggu. Revo memutarkan bola matanya.

"noh lihat temen lo ! kaya manusia dikasih formalin,datar banget tuh muka pagi-pagi " bisik revo dengan nada jengkel.

" udah biarin aja ,paling dia lagi bucin " bastian yang masih main game tanpa melihat sang pelaku.

revo menoyor kepala bastian dari samping membuat bastian mengaduh kesakitan karena kepala bastia kepentok dikit tembok sekolah.

"aduh sakit bego!" keluh bastia menatap sendu revo.

"lebay lo , orang kepentok dikit gitu " ucap revo dengan santai.

bastian menyilangkan kedua tanganya" tapi tetep aja sakit tau! au ah gue ngambek sama lo " cemberut bastian lalu memutarkan badanya menghadap tembok.

revo yang melihat menjadi jijik karena tingkah bastian mirip dengan wadon " bodo amat " ketus revo lalu pindah ke meja gibran yang ada didepanya.

revo menatap gibran disampingnya dengan perasaan iba karena terlihat di wajah gibran tidak adq kehidupan ,datar sekali.

revo menepuk pundak gibran membuay sang empu kaget " melamun aja lo , di masukin setan bastian mampus lo " sindir revo.

bastian yang merasa namanya dipanggil pun melototkan matanya dengan tak percaya ,apakah ada setan setampanya? of course not.

"apa - apaan lo! bawa nama gue " kesal bastian.

revo mengangkat kedua bahunya ,membuat bastian kesal lalu ia melanjutkan gamenya untuk membuang rasa kesal.

"mau cerita ?" tawar revo karena bercerita dengan revo akan diberi solusi dan bisa diajak serius tapi tidak dengan bastian yang jarang seriusnya mungkin karena temenan paling lama.

gibran mengusap wajahnya dengan kasar " aurelilla hilang bro " gumam gibran yang masih didengar oleh revo.

revo melototkan matanya dengan tatapan tidak percaya,bagaimana seorang putri bisa hilang kalau penjaganya selalu ada di sisi sang putri.

"jangan bercanda lo gib , ga lucu " kekeh revo .

"gue gak bercanda!" bentak gibran membuat seluruh kelas memperhatikanya,lalu gibran menatap tajam mereka. Saat ditatap seperti itu mereka melanjutkan aktivitasnya sebelum bel masuk berbunyi.

bastian pun kaget dengan penasaran ia meninggalkan gamenya lalu ikut nimbrung.

"kenapa lo ? " tanya bastian.

" aurelilla hilang " jawab revo.

" serius? padahal kemarin masih ada, kok tiba -tiba hilang " kaget bastian.

revo menggeplak kepala bastian " bisa lah dodol! kalo polos jangan bego - bego banget bangsat " kesal revo karena bastian tidak tau suasana.

bastian mengelus kepala yang belas di geplak manusia setan ini " gak usah geplak juga babi ! gue udah fitrah nih " dumel bastian.

MY POSESIF DADY (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang