Akhirnya, logika mengalahkan ketamakan. Lu Zhou mengusir idenya yang tidak realistis.
Tidak ada yang istimewa soal penerbitan mahasiswa baru dalam jurnal ilmiah. Belum lagi, banyak makalah di jurnal matematika China yang di bawah standar. Selama bahasa Inggris seseorang baik, ia punya kemungkinan untuk menyelinap masuk bahkan dengan tulisan di bawah standar.
Jenis perilaku menyamarkan diri ini diekspos oleh seorang individu yang membuat peringkat jurnal berdasarkan inferioritas. Yang berperingkat di nomor satu adalah Matematika Terapan (AMC) karena terkenal telah menerbitkan karya bawah standar.
Universitas Shanghai sendiri menerbitkan ratusan tesis AMC hanya dalam empat tahun. Bukan hal yang aneh bagi seseorang untuk menerbitkan 20 sub-tesis dalam setahun.
Untuk melindungi integritas akademis dari tesis ini, beberapa jurnal kuno akan dengan ketat membatasi tesis tahunan yang diterbitkan menjadi 100 atau kurang. Namun, "jurnal monster" ini tidak peduli. Ia menerbitkan lebih dari seribu tesis setiap tahun. Ini ditambah dengan fenomena resonansi yang tumpang tindih membuat faktor dampak tumbuh sangat cepat. Karena banyaknya ulasan palsu, satu dewan editorial menerbitkan lebih dari seratus tesis!
Lu Zhou tidak yakin tentang penerbitan di jurnal lain, tapi untuk AMC ...
Ia bisa percaya diri atau sombong tentang hal itu.
Bagaimana pun, ia merasa tidak ada masalah.
Tapi, akan sulit jika ia ingin mempublikasikan perkiraan Zhou di jurnal ilmiah. Masalahnya bukan tentang diterima atau tidak, karena ia bisa dengan mudah diterima. Aspek krusialnya adalah apakah ia bisa bertahan setelah diterima.
Pada akhirnya, Lu Zhou masih memilih misi ketiga. Ia tidak berencana menggunakan perkiraan Zhou. Sebaliknya, ia berencana untuk menulis tesis palsu untuk lulus misi.
Pengetahuannya tentang matematika lanjutan dan analisis matematika setara dengan mahasiswa S2. Jika ia ingin menulis tesis dengan bahasa Inggris tingkat 4, ia hanya perlu belajar beberapa kata teknis. Ini masalah yang bukan tidak bisa dipecahkan oleh kamus.
Sebagai perbandingan, ia tidak memiliki koneksi atau kecerdasan emosional yang diperlukan untuk misi pertama.
Sedangkan misi kedua, universitas bahkan tidak menawarkan kelas fisika untuk mahasiswa baru. Ia takut bahwa sistem akan menghasilkan pertanyaan fisika tingkat sekolah menengah dan hanya dewa yang tahu seberapa rendah tingkat kesulitannya. Selain itu, ia tidak terlalu peduli dengan level fisikanya. Ia tidak benar-benar perlu mempelajarinya sekarang. Ia bisa mempelajarinya nanti jika membutuhkannya.
Setelah Lu Zhou memilih misinya, ia menepuk-nepuk jatuh rumput dari punggungnya dan berdiri. Ia menyalakan musik dan mulai berjalan menuju asrama.
.........Setelah terlalu lama pergi, Liu Rui akan gila jika ia tidak segera kembali.
Pemuda ini agak aneh. Ia cukup baik hati tetapi ketika mulai waktunya belajar, ia sangat kompetitif dan egois sampai membuat orang tak bisa berkata-kata. Ia akan mengejar mu ke seberang jalan jika kau melihat catatannya dan memutar matanya jika kau bertanya padanya. Di matanya, tampaknya semua orang di dunia adalah pesaingnya. Apa yang ia perjuangkan bukanlah semacam keberhasilan akademis tetapi kekaguman Mahasiswa dan dosen lewat gelar "jenius".
Bisakah tipe orang ini dianggap jenius?
Lu Zhou tidak berpikir begitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scholar's Advanced Technological System [Terjemahan Bahasa Indonesia] Vol. 1
Ciencia FicciónLu zhou di Universitas Jin Ling Oleh : Morning Star LL, 晨星LL Diterjemahkan: Flame of Dante Chapter 1-200 Setelah menderita heat stroke saat bekerja di bawah terik musim panas, Lu Zhou, seorang mahasiswa pekerja keras tapi miskin, entah bagaimana m...