Chen Yushan menggigit ibu jarinya dan mengerutkan kening. Ia menatap papan dan mulai berpikir keras.
Kekalahan itu pasti ...
Tidak ada ruang untuk pemulihan.
Ia menghabiskan waktu lama untuk berpikir dan akhirnya menerima kekalahan itu. Ia menyarankan dengan nada tentatif.
"... Ayo main lagi . "
Lu Zhou menghela nafas dan menatap langit-langit.
"Bisakah aku menyerah?"
"Tidak!"
Chen Yushan sangat marah hingga ia ingin mulai menghentakkan kakinya.
Ia selalu diejek untuk soal matematika, "ini terlalu mudah", "soal bernilai gratis lainnya", "sudah terlambat untukmu lulus ujian". Ia ingin mendapatkan rasa hormat dari permainan ini, tetapi Lu Zhou tidak memberinya kesempatan dan bahkan memenangkan 10 pertandingan berturut-turut. Padahal ia bahkan yang mulai duluan.
Mungkin IQ ku terlalu rendah?
Chen Yushan dipanggil sebagai siswa jenius selama tiga tahun terakhir, tapi sekarang ia tiba-tiba memiliki keraguan dalam hidupnya.
Chen Yushan dengan keras kepala mendorong papan catur dan masih ingin bermain. Lu Zhou tidak tahan untuk bertanya.
"Bisakah aku bertanya?"
Chen Yushan menjawab dengan kesal, "Tanya saja."
Lu Zhou bertanya dengan serius, "Mengapa kau pikir kau pandai catur?"
Chen Yushan mendengarnya dan tersipu ketika ia menjawab dengan canggung, "saat aku masih muda, aku tidak pernah kalah dari orang tua ku ..."
"Seberapa muda?"
Chen Yushan bergumam pelan, "aku pikir itu di sekolah dasar."
Ya Dewa!
Kau masih ingat hal-hal dari sekolah dasar ?!
Orang tuamu jelas-jelas membiarkanmu menang. Apa kau tidak bermain melawan orang lain?
Lu Zhou tidak tahu mengapa, tapi tiba-tiba ia merasa kasihan padanya.
Mereka punya pizza seafood terbaik untuk makan siang. Nyonya Yang benar, pizza di kedai kopi itu sangat lezat.
Meskipun agak mahal, bukan Lu Zhou yang membayarnya. Ia bahkan menyisakan ruang kosong di perutnya dan memesan es krim untuk pencuci mulut.
Chen Yushan sedang makan sandwich, saat ia melihat Lu Zhou makan dengan bahagia, ia tidak bisa tidak mengeluh, "Kau benar-benar makan banyak. Kau akan gemuk jika tidak hati-hati."
Lu Zhou menjawab, "Kuharap aku bisa gemuk." Ia makan es krim dan cokelat mousse tinggi kalori saat ia berkata dengan acuh tak acuh, "Aku tidak tahu mengapa, tetapi tidak peduli berapa banyak aku makan aku masih tidak bisa gemuk."
Tiba-tiba hening karena Chen Yushan berhenti berbicara;
Emm ...
Adakah kebencian yang terkubur dalam lelucon itu?
Disana ada perasaan duka...
Lu Zhou tidak bisa tidak bergidik.
...
Sudah jam dua siang, waktu terpanas, ketika mereka kembali ke kampus,
Chen Yushan takut tersengat matahari sehingga ia tidak tinggal lama di luar. Ia mengucapkan selamat tinggal pada Lu Zhou dan kembali ke asramanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scholar's Advanced Technological System [Terjemahan Bahasa Indonesia] Vol. 1
Science FictionLu zhou di Universitas Jin Ling Oleh : Morning Star LL, 晨星LL Diterjemahkan: Flame of Dante Chapter 1-200 Setelah menderita heat stroke saat bekerja di bawah terik musim panas, Lu Zhou, seorang mahasiswa pekerja keras tapi miskin, entah bagaimana m...