Saat itu pukul enam malam ketika Lu Zhou pergi ke dapur dan mengenakan celemek sebelum mulai memasak. Ini adalah bagian dari persetujuan mereka. Gadis itu juga mengikutinya ke dapur dan mengawasinya dengan sangat tertarik.
Dapur penuh dengan makanan segar yang Ny. Yang mungkin membeli.
Ada tahu, tenderloin babi, dan beberapa sayuran segar. Tidak hanya itu, garam dan bumbu yang hampir habis juga diisi ulang.
Tampaknya Ny. Yang mengizinkannya menggunakan dapurnya. Lagipula, ia tidak ingin putrinya makan junk food dan take-out setiap hari.
Tapi...
Kenapa ia tidak menyewa pembantu?
Itu tidak masalah bagi Lu Zhou. Ia senang makan malam di rumah bos-nya karena ia tak perlu mengeluarkan uang. Ia bertanya apa Han Mengqi bisa makan makanan pedas sebelum ia mulai memasak.
Han Mengqi bertanya, "Apa kau pernah menjadi tutor sebelumnya?"
Lu Zhou menjawab sambil menuangkan minyak ke dalam panci, "Ini pertama kalinya."
Mata Han Mengqi melebar. Ia tidak mengira jawaban itu dan berkata, "Benarkah? Ku pikir kau cukup pandai mengajar."
"Menurutmu begitu? Mungkin karena aku kadang-kadang mengajari adik perempuanku," kata Lu Zhou. Ia menggoreng daging cincang, memasukkan tahu, menambahkan air, dan menutup panci dengan penutup. Ia kemudian menyalakan api kecil dan pergi untuk memotong tomat.
Ia membuat tahu Mapo. Sedangkan untuk tomat, ia sedang mempersiapkan telur goreng dengan tomat.
"Kau punya adik perempuan?" tanya Han Mengqi dengan heran. Ia kemudian menambahkan, "Berapa umurnya?"
"Usia yang sama denganmu. Kelas 10 sekarang dan ia akan naik kelas 11 setelah musim panas ini."
Han Mengqi mengerutkan hidungnya. Ia iri dan menghela nafas.
"Aku sangat iri..."
"Untuk apa kau iri? Adik perempuan sangat menyebalkan."
Han Mengqi memiringkan kepalanya dan bertanya, "Apakah kau membenci adikmu?"
Lu Zhou berpikir sebentar dan menggelengkan kepalanya, "Tentu saja tidak, ia keluargaku. Kenapa aku membencinya?"
Ia tidak menyebutkan bahwa seseorang harus mencintai keluarganya bagaimanapun caranya.
"Aku masih iri ..." kata Han Mengqi. Ia cemberut, "Seandainya aku punya saudara laki-laki."
Apa? Mungkin ia ingin menjadi saudara yang menyusahkan?
Lu Zhou memutar matanya.
Han Mengqi berdiri di sampingnya saat ia melihat panci mendidih dan tidak mengatakan apa-apa. Tiba-tiba ia bertanya dengan penasaran, "Apa orang tuaku masih akan membuatkanku kakak laki-laki jika mereka bercerai?"
Lu Zhou berpikir dan menjawab, "Aku tidak tahu ... Bahkan jika mereka melakukannya, itu akan menjadi adik laki-laki."
Ngomong-ngomong, mengapa kau begitu menantikan perceraian orang tua mu?
Tidak bisa dijelaskan.
Han Mengqi tersipu dan menyadari bahwa telah mengajukan pertanyaan bodoh. Ia menjulurkan lidahnya dan kembali diam.
Lu Zhou menaruh nasi di atas meja. Kali ini, ia memasak tiga cangkir beras sehingga mereka tidak perlu khawatir kehabisan nasi untuk dimakan.
Han Mengqi duduk di meja makan dan mulai memakan tahu mapo. Keningnya yang indah penuh keringat dan lehernya basah karena uap, tetapi ia tidak mengeluh saat ia makan dengan gembira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scholar's Advanced Technological System [Terjemahan Bahasa Indonesia] Vol. 1
Science FictionLu zhou di Universitas Jin Ling Oleh : Morning Star LL, 晨星LL Diterjemahkan: Flame of Dante Chapter 1-200 Setelah menderita heat stroke saat bekerja di bawah terik musim panas, Lu Zhou, seorang mahasiswa pekerja keras tapi miskin, entah bagaimana m...