Happiest Birthday, to Our Lovely Hyunjinnie!
•••
Minho bangkit dari kasurnya. Sembari sesekali menguap, ia keluar dari kamarnya dan berjalan menuruni tangga. Kemudian menaikkan satu alisnya heran begitu melihat ada satu makhluk kecil sedang bermain mobil-mobilan di ruang tengah.
"Hyunjinnie? Kok sudah bangun?"
Ini masih jam tujuh pagi. Biasanya saat akhir pekan begini, tidak akan ada tanda-tanda kehidupan sampai setidaknya sekitar pukul delapan, terkecuali si trio kakak yang kadang memang bangun lebih pagi karena ada keperluan. Seperti Minho sekarang, pemuda itu sengaja bangun lebih awal karena harus menghadiri suatu acara di kampusnya.
Ditambah kemarin malam, si lima bungsu terus bermain hingga larut dan berakhir mengadakan acara menginap bersama di kamar si kembar. Biasanya kalau sudah begitu, kelimanya akan sulit untuk dibangunkan saat pagi harinya. Namun si sulung kecil pagi ini malah bangun lebih awal dari semua orang di rumah.
Hyunjin menoleh, kemudian balas menggeleng sambil tertawa lucu, "Tidak apa-apa, kok. Ingin saja," balasnya.
Minho ikut terkekeh, ia pun berjalan menghampiri Hyunjin dan langsung menerjang buntalan tersebut dengan mencubit dan menggelitik gemas tanpa ampun hingga tawa si kecil pecah ke seluruh ruangan. Ia pun bertanya heran, "Ada apa, sih? Tumben sekali?"
"Biar saja, dong!" Hyunjin menjerit kecil sambil berusaha melepaskan tangan si kakak yang masih menggelitiki perutnya, "Ranger paling hebat 'kan harus rajin!" ujarnya sambil menepuk dadanya bangga.
Minho hanya menggeleng tak habis pikir. Ia pun membiarkan si cilik kabur dari dekapannya dan beranjak menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Baru saja Minho akan memasukkan roti ke dalam pemanggang, ia langsung dikejutkan dengan teriakan Changbin dari kamarnya,
"AAARRGGHHH—HYUNJIN BERHENTI MEMUKULI KAK ABIN! IYA, IYA—KAKAK SUDAH BANGUN!"
Minho tertawa geli, kasihan. Masih pagi begini sudah dijadikan korban pembantaian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skijeu Family
FanfictionMenjadi kakak itu luar biasa berat. Namun bahkan sebelum Chan, Minho, ataupun Changbin yakin kalau mereka akan menjadi kakak yang baik, Tuhan tahu-tahu sudah mengirimkan lima malaikat kecil untuk mereka. Ah, tunggu- malaikat... atau malah sebaliknya...