RMH 3.6: ANGER

5.3K 361 140
                                    

Playlist: Therefore I Am from Billie Eilish
-
-
-
Note: malam, singa De Lavega beraksi :)

Leonardo dengan gerakan cepat melepaskan jas yang tengah ia pakai dan ia sampirkan di pundak adiknya yang masih bergetar. Leonardo menggiring tubuh Fiorella memasuki hotel yang tengah ia tempati malam ini, pria itu dengan gerakan pelan dan lembutnya mengusap lengan atas Fiorella berusaha menghangatkan suhu tubuh adiknya yang dingin.

Sesampainya di kamar Leonardo, pria itu lantas mendudukkan tubuh Fiorella di sofa dan ia raih selimut lalu menyelimuti Fiorella.

Leonardo mendudukkan tubuhnya tepat di bawah sofa agar ia lebih jelas menatap wajah adiknya yang merah dan jangan lupakan tangisannya yang belum reda, tangan besar Leonardo mengusap lembut sekali dahi Fiorella yang memar tangannya mengepal sempurna. Namun, Leonardo tak bisa memarahi apalagi menanyakan banyak hal sekarang pada Fiorella, ia mengerti mental adiknya sedang tertekan saat ini.

"Fio" Panggil Leonardo dengan suara lembutnya.

"Mandilah dulu, kakak akan siapkan air hangat"

"Fio, jawab kakak"

Namun wanita itu masih bungkam, ia benar-benar tak menanggapi ucapan Leonardo. Melihat tak ada respon apapun dari adiknya, Leonardo meraih kedua telapak tangan adiknya yang dingin, ia satukan dengan tangannya sendiri seraya meremasnya pelan.

"Fio, mandi dulu ya? Kau ingin kakak mandikan?" Tanya Leonardo disambut gelengan pelan dari Fiorella.

"Tapi kau mandi dulu, nanti kau sakit jika terus dengan keadaan seperti ini. Tubuhmu menggigil Fio" Ucap Leonardo mengusap pipi Fiorella sayang.

Perlahan Fiorella mendirikan tubuhnya ia berjalan pelan namun langkah kaki wanita itu terhenti kala tangannya dicekal terlebih dahulu oleh Leonardo, manik pria itu menatap lantai putih yang sudah dinodai dengan jejak darah Fiorella.

"Kakimu berdarah, sakit?"

Fiorella menatap kakaknya sendu, ia menganggukkan kepalanya pelan. Leonardo kembali mendudukkan tubuh Fiorella lalu ia berjalan menuju kopernya meraih peralatan obat dari sana dan kembali duduk dihadapan Fiorella.

Dengan telaten pria itu mengobati luka di kaki adiknya, hatinya memanas seketika melihat begitu banyak luka yang ada di tubuh putih adiknya, rasanya Leonardo siap membunuh Christian saat ini juga.

Setelah selesai mengobati kaki Fiorella, Leonardo lantas mendirikan tubuh adiknya dan membantu langkah Fiorella memasuki kamar mandi. Pria itu mengatur suhu air untuk adiknya mandi dan meninggalkan Fiorella untuk membersihkan dirinya sendiri.

Leonardo melangkahkan kakinya tak tenang, ia langsung meraih ponselnya dan menghubungi anak buahnya.

"Apa yang terjadi pada adikku?!"

"Maaf Boss, kami lupa memberitahumu"

"Sialan kau!"

"Maaf Boss"

"Katakan apa yang terjadi padanya?!"

"Malam ini ada seseorang yang berusaha membunuh Nona Fio, namun kami terlebih dahulu menembak orang itu hingga tewas. Kami mendengar keributan dan benar saja adik ipar anda memukul Nona Fio, Boss" Lapor anak buah Leonardo yang berhasil menciptakan urat kemarahan di leher pria itu.

"Kau tau alasan Christian melakukan semua ini?"

"Ya Boss, ia menuduh Nona Fio sebagai penyebab kematian orang yang kami tembak"

"Sialan! Dasar bedebah!"

"Apa yang akan kita lakukan lagi Boss?"

"Dimana si brengsek Christian sekarang?!"

REVENGE OF MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang