RMH 3.8: WORST

5K 329 78
                                    

Playlist: Sign Of The Time from Harry Styles
-
-
-

Florence terus mengusap lembut kepala adik iparnya dan memanggil Karin agar dibuatkan teh hangat untuk Fiorella yang masih menangis saat ini. Manik Florence beradu dengan manik biru terang Leonardo, terukir dengan jelas sekali disana kemarahan pria itu yang belum surut sepenuhnya, Florence yang paham langsung memberi kode untuk suaminya agar meninggalkannya dengan Fiorella yang syukurnya di mengerti oleh Leonardo.

Kini Florence melepas pelukan Fiorella dan merangkum wajah Fiorella sekaligus menghapus sisa air mata di wajah sembab adik Leonardo itu.

"Fio ingin cerita pada Kakak?" Tanya Florence lembut yang tak dibalas oleh Fiorella.

Wanita itu mengerti mungkin Fiorella butuh ruang untuk menyendiri, akhirnya Florence menuntun Fiorella menuju kamar milik wanita itu sendiri dan mengusap lembut surai Fiorella sayang.

"Istirahatlah Fio, kau pasti sangat lelah" Ucap Florence dibalas anggukan pelan dari Fiorella.

Florence mendirikan tubuhnya dan perlahan keluar dari kamar Fiorella dan menuju kamarnya sendiri, sesampainya di kamar terlihat Leonardo tengah bermain dengan Baby Ala namun pria itu terus menekuk wajahnya malas.

"Leo?"

"Hm?"

"Ada apa dengan adikmu?"

"Si bedebah itu menyiksanya!" Sentak Leonardo dengan desisan tajamnya membuat Florence mengerutkan keningnya tak mengerti, wanita itu mendekati Leonardo dan duduk tepat disamping prianya.

"Bicara dengan jelas Leo, apa maksudmu?" Tanya Florence dengan suara lembutnya.

"Si brengsek Christian menyiksa adikku, Flo!"

"Apa? Itu tak mungkin. Christian selalu bersikap baik pada Fio"

"Itu dulu tapi lihatlah keadaannya sekarang, tubuhnya di penuhi memar"

"Jadi Christian memukul Fio?"

"Lebih dari itu"

"Astaga"

"Aku bersumpah akan membunuhnya!"

"Hei, jangan berkata seperti itu. Kita belum tau alasan mengapa Christian melakukan semua itu, Leo. Kita harus tanyakan dulu setelah itu silahkan urus balas membalas dendammu itu"

"Dia menyakiti adikku satu-satunya, Flo! Aku saja sudah amat marah melihat keadaan Fio saat ini! Bayangkan bagaimana reaksi Daddy"

"Ya baiklah kau benar, tapi menurutku kau juga harus sedikit bersikap bijak Leo. Fiorella tertekan, ia terpuruk dan butuh waktu untuk menyendiri dan menormalkan mentalnya. Tak lihatkah kau? Pandangannya kosong Leo, mentalnya menurun"

"Kau_"

"Aku mengalami itu saat mendengar Baby Ala yang tak selamat"

"Kau benar"

"Ku harap kau bisa berpikir jernih dan mengesampingkan terlebih dahulu urusanmu itu, kita harus menghibur Fio dan mengeluarkannya dari keterpurukan"

"Kau benar" Ucap Leonardo setuju dengan menganggukkan kepalanya.

"Masalahnya siapa yang bisa menghibur Fio?" Tanya Florence yang dibalas senyum miring dibibir Leonardo.

"Aku tau" Leonardo memberikan Baby Ala pada Florence dan ia pun meraih ponselnya lalu mendeal nomor seseorang.

"Mr. Frozen?"

"Reoxane, kau sudah pulang ke New York?"

"Ya, baru saja"

REVENGE OF MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang