RMH 0.2: MEET

7.7K 407 18
                                    

Playlist: Intentions from Justin Bieber ft Quavo
-
-
-

Kini Fiorella sudah menginjakkan kakinya di Seattle. Wanita itu mengedarkan pandangannya, seukir senyum kini terpahat di bibir tipisnya, ia menghela nafasya pelan.

Ia keluar dari area bandara dan memasuki sebuah taxi yang akan mengantarkannya ke apartemen milik Charlotte.

15 menit perjalanan, kini Fiorella sudah berada tepat di depan gedung apartemen yang besar, gadis itu melangkahkan kakinya mulai memasuki area dalam gedung. Namun tanpa sepengetahuannya seseorang kini tengah mengamatinya dengan mata hitam pekatnya, ia menekan earphone dan sudah tersambung dengan seseorang.

"She is in here, in Seattle" Lapornya tanpa menunggu jawaban.

Fiorella mulai menghubungi Charlotte dan sedetik setelah ia mengubungi temannya itu, terdengar bunyi kode apartemen dan benar saja kini pintu apartemen itu terbuka lebar, memperlihatkan Charlotte dengan balutan jas kedokterannya.

"Kau datang!"

"Maaf, terlambat" Ucap Fiorella.

Charlotte langsung memeluk Fiorella erat, ia tersenyum senang.

"Maafkan aku, tapi aku harus berangkat kerja. Kau masuk saja dan temukan kamarmu disebelah kiri yah, aku sudah memberinya tanda dengan namamu. Enjoy Fio"

"Apa?! Kenapa kau meninggalkanku?"

"Maafkan aku, aku buru-buru" Ucap Charlotte dengan mencium pipi Fiorella kilat.

Charlotte melenggang dengan senyum dibibirnya, meninggalkan Fiorella yang mematung di depan pintu masuk. Gadis itu pun memasuki apartemen milik Charlotte, ia mengedarkan pandangannya menelisik untuk menemukan pintu kamarnya. Dan pandangannya terkunci pada pintu sebelah kiri dengan tulisan 'a specially room for the doughter of De Lavega'

Fiorella menggelengkan kepalanya, Charlotte tak pernah berubah. Temannya itu selalu mengagung-agungkan klan Daddy nya, sungguh! Fiorella tak suka itu semua. Ia ingin hidup wajar tanpa embel-embel De Lavega, ia ingin hidup normal layaknya Charlotte yang tenang dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter. Fiorella ingin itu semua, tapi ia tau itu tak mudah ia dapatkan sebab ia adalah putri dari seorang Arthur De Lavega.

Mengenyahkan pikiran tentang statusnya, gadis itu kini sudah memutar knop pintu serta mendorongnya. Ia langsung memasuki kamar yang dimaksud oleh Charlotte dan mulai merebahkan tubuhnya yang lelah.

"Nyaman sekali, ah. Rasanya aku ingin tidur sebentar" Gumam gadis itu dengan senyum menawannya.

Benar saja, sepuluh menit kemudian ia telah terbang ke alam mimpinya.

Pukul 12 siang, Charlotte pulang karena memang jam prakteknya sudah habis. Gadis yang berprofesi sebagai seorang dokter itu langsung memasuki apartmennya.

"Fio! Dimana kau?" Panggilan Charlotte sama sekali tak berbalas.

Gadis itu memasuki kamar Fiorella dan menemukan temannya tengah tertidur pulas dengan masih mengenakan pakaian yang sama saat ia datang kemari.

"Kau pasti sangat lelah"

"Tapi kau harus makan, maafkan aku karena harus membangunkanmu"

Charlotte menjalankan kakinya mendekati ranjang, ia perlahan menepuk pipi kanan Fiorella dengan sedikit mengguncang tubuhnya.

"Fio bangun, kau harus makan siang"

"Emh, tinggalkan saja"

Baiklah! Kebiasaan gadis itu kembali.

REVENGE OF MY HUSBAND [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang