Playlist: Empty Space from James Arthur
-
-
-Note: Tes tes... Hai semua maaf banget baru up sekarang, sekali lagi mohon maaf banget soalnya udh tiga hari ini author agak kurang enak badan jadi belum bisa up.. nah sekarang karena udh enakan jadi bisa back lagi kasih cerita si Brengs*k Tian ama si bucin Fio... So, happy reading....
.
.
.
.Seattle
Christian menatap Liam dengan tatapan membunuhnya, pria itu membanting gelas yang ia pegang hingga tak berbentuk diatas lantai.
"Katakan kau sudah menemukannya Liam" Ucap Christian dengan nada dingin plus sadisnya.
"M-maafkan aku Tuan, tapi kami tak bisa melacak nyonya sekarang"
"AKU TAK MAU TAU! SUDAH SATU MINGGU DAN KALIAN TAK MENEMUKANNYA! BODOH KALIAN!"
"M-maafkan kami Tuan"
"Cari istriku sampai dapat!"
"Baik"
Liam beringsut pergi dari hadapan Christian meninggalkan pria itu dengan rasa sesak yang menyergap dadanya. Tangannya mengulur meraih sebuah foto diatas meja kerjanya, ia teliti senyum bahagia dari pemilik foto lalu tangannya kembali mengepal.
"Maafkan aku, aku salah dengan menuduhmu, maafkan aku Fio. Kembalilah, ku mohon. Kemana kau Fio!" Geram Christian seraya menatap keatas.
Tak lama ponsel pria itu bergetar, dengan gerakan malas ia meraih ponselnya dan melihat si penelpon dua detik setelah ia membaca nama si penelpon alisnya mengerut. Ia pun menggeser ikon hijau dan menempelkan ponselnya di telinga kanan.
"Ada apa Dokter?"
"..."
"Ya, tentu ada masalah apa?"
"..."
"Ya, sekarang dia ada di kamarnya. Ada yang ingin kau sampaikan Dokter?"
"..." Christian membeku dengan matanya yang membelalak kala mendengar penuturan sang dokter sebuah senyum mengerikan terlukis di bibirnya.
"Terimakasih, aku akan menjaganya" Ucap Christian seraya menutup panggilan telepon itu.
Christian mendirikan tubuhnya dan keluar dari ruang kerjanya menuju Liam yang tengah berdiri seraya membagi tugas pada anak buahnya.
"Liam"
Liam membalikkan tubuhnya kala mendengar suara Christian dari belakangnya, ia menundukkan kepala hormat dihadapan Christian.
"Ya Tuan"
"Teliti New York, aku baru ingat terakhir kala Daimyō De Lavega mengunjungi mansion ku, aku yakin ia sudah bertemu dengan Fiorella oleh karena itu ia marah besar padaku. Dan aku yakin saat ini wanita itu sedang berlindung di dalam kuasa kakaknya"
"Maksud anda Tuan?"
"Urus kepergianku ke New York sekarang"
"Maaf Tuan, tapi kita di blokade tak ada satupun bandara di Seattle yang bisa anda datangi"
"Maksudmu?"
"Aku kesana untuk mengantarkan beberapa anggota kita untuk ke New York karena kurasa kemungkinan Nyonya pulang ke mansionnya. Namun ternyata tak ada yang bisa menembus Bandara"
"Kenapa kita tak gunakan jet pribadiku?"
"Itu bisa namun dapat dipastikan anggota Regnarok siap menembak kita saat pertama kita menginjakkan kaki kita di New York, Tuan"
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE OF MY HUSBAND [END]
RomanceDendam yang membara memenuhi relung hati seorang Christian Xander, membuatnya menjadi seorang kepala Mafia yang kejam dan tak tersentuh, apapun ia lakukan agar dendam atas kematian ayahnya bisa terpenuhi dengan menghancurkan hidup seorang gadis, men...