Kasar dan tidak sopan ; sikap yang buruk dan tidak menghormati.
•••
"Lo pulang bareng Zidan, 'kan?" tanya seorang gadis sambil memasukkan barang-barang sekolahnya ke ransel merah kesayangannya. Gantungan kunci berbentuk tokoh kartun asal Jepang menggantung menghiasi tas itu.
Yang ditanya lantas menoleh. "Iya, dia baru aja chat gue, Sa," jawabnya dengan nada riang. Dengan semangat '45, ia mengikuti kegiatan teman sebangku sekaligus sahabatnya sedari kecil itu. Namun, saat teringat sesuatu, ia berhenti seketika. "Lo dijemput Kak Ivan?" Ia bisa melihat sahabatnya itu mengangguk sambil tersenyum. "Yakin, Sa? Gak bakal telat lagi kayak kemarin, 'kan?"
"Gak akan, Lin, tenang aja. Dia udah janji sama gue. Terus, dia juga cuma ada 1 kelas buat hari ini, harusnya sekarang udah selesai. Jadi, pasti jemput gue tepat waktu." Masih dengan senyum merekah, gadis dengan rambut sepunggung itu mengenakan ranselnya. "Udah? Langsung ke parkiran, yuk?"
Dengan wajah ragu, gadis dengan rambut dikuncir kuda itu segera mengikuti sahabatnya untuk keluar dari kelas. Bukan tanpa alasan dia tahu kekasih sahabatnya itu akan datang tepat waktu, dia sudah terlalu biasa membuat orang lain menunggu. Tidak hanya sebentar, bisa sampai 1 jam lebih. Siapa yang akan tega membuat sahabatnya menunggu selama itu di area sekolah yang mulai sepi?
"Lo ikut gue aja, yuk? Bisa bonceng dua orang, kok," ajak gadis kuncir kuda itu. Dia bahkan tidak mau tahu jika laki-laki yang selama beberapa hari ini melakukan pendekatan dengannya tampak bingung. "Dan, gak apa-apa kalau Sasa ikut kita, 'kan?" Ia baru bertapa setelah menawarkan tumpangan terlebih dahulu.
"Gimana bisa, Lin? Motor Zidan modelnya begini, gimana bisa bonceng dua orang?" tanyanya sambil menunjuk motor merah yang sudah berhenti tepat di hadapannya dengan dagu. Lalu, dia menghampiri sahabatnya dan berbisik, "lagian, gue juga gak mau rusak masa PDKT lo. Gimana kalau entar Zidan gak mau antar lo pulang lagi? Lo juga yang uring-uringan."
"Tapi—"
"Udah, pergi sana. Ivan bentar lagi juga dateng." Gadis itu tersenyum saat sang sahabat mulai menaiki motor laki-laki pujaannya. Dia juga melambaikan tangan saat mereka pergi meninggalkan area parkir SMA Garuda. Sejurus kemudian, senyum Sasa berganti dengan wajah kesal dan segera menghubungi seseorang melalui panggilan telepon. "Kamu masih di mana, sih, Van? Angkat, dong."
Gadis rambut sepunggung itu adalah Khaesa Valeria, atau biasa dipanggil Sasa. Gadis berusia 17 tahun yang duduk di bangku kelas 12 IPA 1. Dia tidak terlalu menonjol di pelajaran, tetapi juga tidak terlalu tertinggal. Gadis cantik dengan mata bulat, alis tebal, hidung mungil, bibir tipis, rambut hitam, kulit putih, dan tinggi mencapai 162 cm. Pembawaannya yang ceria, bawel, dan banyak tersenyum membuat siapa saja mau berteman dengannya. Sebenarnya, banyak siswa yang ingin menjadi pacarnya. Namun, Sasa hanya tergila-gila pada kakak kelas yang saat ini sudah kuliah, Ivano Adinata. Dan ia beruntung laki-laki itu kini menjadi pacarnya.
Hanya saja, terkadang, Ivan seperti tidak merasa bahagia memiliki Sasa.
Semakin lama, langit semakin gelap, sekolah juga semakin sepi. Sudah berulang kali Sasa berusaha menghubungi pacarnya, tetapi selalu berakhir dengan pemberitahuan bahwa ponsel Ivan tidak aktif. Bisa saja ia memesan ojek online, tetapi Sasa takut nanti Ivan datang dan marah saat Sasa sudah pulang lebih dulu. Sasa juga tahu bagaimana menakutkannya Ivan jika sudah marah.
Dengan wajah tertekuk sempurna, Sasa segera berdiri dari kursi halte dengan sekolahnya. Setelah 1 jam menunggu, akhirnya Ivan datang juga. "Kamu ke mana aja, sih? Ditelepon juga gak aktif! Aku nunggu kamu dari tadi!"
Bukannya merasa bersalah, Ivan justru menatap Sasa lamas. "Ya udah, sih, jangan marah-marah. Toh, akunya juga udah ada di sini. Buruan, naik."
Sasa menerima helm hitam yang diberikan pacarnya. "Aku nunggu kamu itu 1 jam, Van. Bete, laper, takut kehujanan. Kamu juga yang udah janji mau jemput, kenapa malah telat?" Sasa masih saja mengomel. Siapa pun yang ada di posisinya, pasti akan sekesal ini. "Lagian, kemarin kamu bilang cuma 1 kelas, kenapa lama?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flimflam [Tamat]
Teen FictionKhaesa Valeria hanya gadis biasa yang baru mengenal indahnya cinta di masa SMA. Meski sosok Ivano adalah pacar yang sedikit keras, tetapi Sasa tetap mencintai laki-laki yang 2 tahun lebih tua darinya. Dibentak, dimaki, sampai disakiti secara fisik j...