BAB 7 : Tersangka

67 39 12
                                    


"Maafkan aku, aku lah yang telah mencuri kalung Ibu."

Tae Hyung terlihat berlutut dihadapan ibunya yang sedang duduk di sofa ruang keluarga. Ayahnya hanya dapat berkacak pinggang sembari menahan emosinya. Ruang keluarga yang seharusnya hangat menjadi sangat mencekam sekarang. Tae Hyung terus menunduk dan menanti dengan gugup konsekuensi apa yang akan dia dapatkan dari ayahnya.

"Apa kau gila? Setelah semua kegaduhan ini. Dan ternyata kamu yang telah mencurinya?"tanya Ayah Tae Hyung dengan sangat emosi.

"A-aku tidak tau akan menjadi segaduh ini, I-ibu harus harus mencabut tuntutan di kantor polisi. I-ibu dapat bilang bahwa hanya lupa menarohnya," ucap Tae Hyung dengan wajah yang sangat memelas.

Tae Hyung benar-benar terkejut ketika tau ibunya telah membuat laporan tentang kehilangan kalung itu. Walaupun itu barang kesayangannya, ibunya pasti akan lebih memilih barang baru dari pada harus mengeluarkan tenaga kekantor polisi. Tetapi setelah Ibunya mengupload tentang kehilangan barang dan sudah masuk kedalam berita televisi. Ibunya mau tidak mau mengikuti dorongan dari netizen dan fans ibunya.

Tae Hyung tidak mau berurusan dengan polisi, itu terlalu berbahaya. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa kasus pencurian kalung ini akan sampai ke kantor polisi.

"Cepat berdiri!"suruh ayah Tae Hyung.

Tae Hyung berdiri dengan kaki gemetar dan sudah tau apa yang akan terjadi padanya.

Plakk ...

Ayah Tae Hyung menapar wajah Tae Hyung dengan sangat keras. "Aku tidak peduli apa yang Ayah lakukan terhadapku, tapi tolong suruh Ibu untuk mencabut laporan itu."

"Aku tidak mau," potong Ibunya Tae Hyung.

Tae Hyung hanya bisa tercengang mendengar jawaban dari Ibunya. "Ibu, aku ini anakmu, apa kau ingin anakmu ini masuk penjara!"

"Setelah membuat kegaduhan yang sangat besar, dan aku memberi klarifikasi bahwa aku lupa menaruh barang itu, apa kamu tau apa yang akan terjadi? Seluruh masyarakat korea akan menganggapku sudah pikun dan itu bisa saja menghancurkan karier yang sudah ku bangun selama ini," tutur Ibu Tae Hyung.

"Ta-tapi, apa kau benar-benar ibuku? Tidak ada orang tua yang akan setega kalian!" Tae Hyung benar-benar sudah emosi sekarang, air matanya memenuhi seluruh matanya sekarang.

"Aku, aku akan menolong keluarga bodoh ini sekali lagi. Tapi, apabila ini terjadi lagi, aku benar-benar tidak akan perduli," jelas ayah Tae Hyung.

Tae Hyung mengalihkan pandangan kepada Ayahnya. "Bagaimana maksud Ayah?"

"Aku tau ada seseorang yang dapat memanipulasi kasus sesuai dengan kehendak Klien, aku akan meminta dia untuk menyelesaikan ini semua."

"Benarkah? Aku tidak peduli apa yang akan terjadi, aku hanya tidak mau berada di penjara," sahut Tae Hyung.

Ayah Tae Hyung pun menelpon orang tersebut, dia kemudian berdiskusi bagaimana cara menyelesaikan kasus ini. Menemukan kambing hitam adalah pilihan terbaik. Setelah mendengar cerita dari Tae Hyung, akhirnya kambing hitam telah diputuskan. Sung Jae akan menggantikan Tae Hyung sebagai pencuri.

Keegoisan para orang kaya membuat orang miskin akan lebih menderita lagi.

*********

Dong Wook terlelap di meja kerjanya, hari sudah cukup terang. Sinar matahari bahkan sudah cukup mampu untuk menembus gorden abu-abunya. Dia terlihat begitu lelah, semalaman melihat rekaman black box akan membuat mata siapapun terasa berat.

Ddrrrtttt ... Drrtttt ...

Sudah tak terhitung lagi berapa kali hapenya bergetar, mungkin sudah yang ke 10 kalinya. Suara getaran hape itu baru mampu membangunkan Dong Wook setelah panggilan yang ke 11.

Redemption (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang