20:00 GRAND HOTEL
"Sepertinya ada yang nambah masa jabatan nih," ucap ketua kepolisian dengan segelas anggur di tangan kanannya.
"Semuanya berkat dukungan kalian semua,"ucap Walikota.
Terdapat banyak sekali orang penting dalam ruangan tersebut, mereka memakai setelan yang sangat rapi. Pertemuan kali ini digelar untuk meminta dukungan dari berbagai pihak untuk pemilu yang akan datang. Nam Joo Hyuk sebagai ketua tim sukses telah memanggil beberapa orang penting. Walikota sekarang, kepala kepolisian, kepala kejaksaan, panglima tenaga militer, dan para pengusaha besar diberbagai bidang. Tentu saja dukungan mereka tidak gratis. Berkoper-koper uang dengan dimanipulasi tumpukan botol vitamin didalamnya sudah dipersiapkan.
Ayah Dong Wook memperhatikan semua sudut yang telah dijaga para pengawal, bahkan didepan pintu ada dua yang sedang menjaga. Agar tidak terlihat mencurigakan Ayah Dong Wook mencoba untuk membaur.
"Ku dengar anakmu akan menjadi anggota DPR tahun ini," ucap Ayah Dong Wook pada Walikota,
"Setelah ini adalah periode terakhirku, setelah ini anakku akan mencoba untuk menjadi walikota,"jawab Walikota.
"Dan anda akan menjadi seorang Gubernur,"cetus Ayah Dong Wook
"Hahahahha, amin amin. Syukurlah aku bertemu dengan Nam Jo Hyuk waktu itu. Semua urusan bisa menjadi lancar," ucapnya sembari terkekeh.
"Aku hanyalah orang dibalik layar. Eksekusi dilapangan tetap berada ditangan anda," ucap Nam Jo Hyuk sembari tersenyum.
Seorang pengawal tiba-tiba berjalan dan menghampiri Nam Jo Hyuk, "Semua tamu telah tiba, acaranya dapat dimulai sekarang," ucap Pengawal itu.
"Segera mulai,"ucap Nam Jo Hyuk.
Pengawal itu menekan tombol di earphoneya lalu memberikan perintah, "Amankan semua barang elektronik."
Semua pengawal yang berjaga ditiap sudut ruangan, berjalan menghampiri tamu dengan membawa box plastik. Mereka meminta semua Handhone untuk ditaruh disana. Bahkan mereka akan menggeledah seluruh tubuh untuk mencari alat perekam atau apapun itu.
"Pa walikota, ayo kita mulai," ucap Nam Jo Hyuk.
Mereka semua kemudian berjalan kemeja rapat, disana sudah tersedia koper hitam ditiap meja. Tiap bangku kini sudah terisi, Nam Jo Hyuk berdiri ditengah meja rapat untuk memberikan instruksi.
"Terimakasih, karena telah meluangkan waktu kalian untuk hadir ketempat ini. Pemilu tinggal 1 bulan lagi. Kami sangat mengharapkan segala dukungan dari kalian. Kami berharap semua media yang kalian miliki dapat kami gunakan sebagai bahan kampanye. Dan untuk pejabat pemerintah seperti polisi, tenaga militer dan kejaksaan, pergerakan bawah tanah akan sangat kami minta untuk dilakukan. Hoax, sara, atau apapun itu untuk menjatuhkan calon lain. Kalian dapat melakukannya untuk memastikan kita akan menang. Semoga vitamin yang kami berikan dapat membuat kalian lebih semangat. Silahkan,"
Para tamu membuka koper mereka masing-masing, terdapat berbotol-botol vitamin yang berada dibagian atas. Setelah menyingkirkan vitamin itu ketempat lain dan papan hitam diangkat. Ribuan Dollar sedang berada dihadapan mereka. Mereka mengambil uang itu dan mengecek keasliannnya.
"Terimakasih atas kepercayaannya. Semoga hanya hasil terbaik yang akan menanti kita," ucap sang kepala kepolisian.
Mereka kemudian kembali meletakkan papan hitam itu, lalu menaruh berbotol-botol vitamin itu kembali kedalam koper.
Ayah Dong Wook telah berada dimoment yang tepat. Jam yang dia pakai sekarang akan memberi sinyal kepada Dong Wook yang berada diluar ruangan. Setelah memastikan niatnya, diapun menekan tombol yang berada di jamnya. Sekarang semuanya berada ditangan kalian, batin Ayah Dong Wook.
*********
"Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menghentikan dua orang pengawal yang berada didepan pintu," ucap Dong Wook dibalik lorong gedung untuk mengintip ruangan pertemuan.
"Yang perlu kita lakukan hanyalah membantingnya. Lalu membuat mereka tidak sadar," ucap Hyeri.
Dong Wook dan Hyeri yang akan masuk dan mencoba merekam apapun yang telah terjadi didalam.
Dong Wook melihat kearah jam tangannya, "Sudah 10 menit setelah ayahku masuk, walaupun belum ada tanda sebaiknya kita mengamankan dua penjaga itu terlebih dahulu,"
Hyeri menarik tangan Dong Wook kemudian mereka berdua berjalan menuju ruangan itu.
"Apa yang kau lakukan?" bisik Dong Wook.
"Ikuti saja aku, bersikap normalah. Anggap kita sebagai seorang pasangan sekarang," bisik Hyeri.
Mereka berdua berjalan sambil berpegangan tangan. Hyeri melepaskan tali sepatunya dengan tangan kanan. Dengan sepatu tak terikat sebelah dia terus berjalan dan kemudian berhenti didepan ruangan itu untuk mengikat tali sepatunya. Hyeri berpura-pura untuk selalu gagal mengikat tali sepatunya.
Kedua pengawal itu mencoba melihat apa yang telah Hyeri dan Dong Wook lakukan, "cepat ikat tali sepatumu dan pergilah," ucap pengawal itu.
Mereka tidak membawa pistol, tapi sepertinya ada pisau lipat didalam saku mereka. Aku harus melakukannya dengan cepat, batin Hyeri.
"Sayang bisakah kau membantuku? Sepertinya aku terlalu mabuk,"
Dong Wook terlihat menggeleng sedikit untuk menjaga ekpresinya, diapun menunduk dan mencoba untuk mengikat tali sepatu Hyeri. Hyeri mendekatkan kepalanya ke telinga Dong Wook. "Kita harus melakukannya bersamaan, pukul perut, ambil tangan kiri mereka, lalu banting, selanjutnya pukul bagian belakang untuk membuat mereka tidak sadar," bisik Hyeri.
Dong Wook mengangguk kecil pertanda paham.
"Hey, apa yang kalian lakukan?" tanya kedua pengawal itu mencoba mendekati mereka berdua.
"Aku akan melakukannya pada dasi merah, kau yang satunya, 1.. 2.." Para pengawal itu berjalan semakin dekat dengan mereka "3..."
Dengan tubuh berjongkok mereka berdua langsung berbalik dan memberikan pukulan keras diperut, mengambil tangan kiri pengawal itu lalu membantingnya. Setelah terbanting mereka berdua berjongkok, meangkat tubuh pengawal itu sedikit lalu memukul bagian belakang mereka.
Setelah para pengawal itu tidak sadar. Dengan kedua tangan pada ketiak para pengawal mereka berdua menarik dan menempatkan para pengawal itu ketempat aman. Mengambil earphone para pengawal lalu berpura-pura menjadi pengawal dengan berdiri didepan pintu.
"Mereka berdua juga memegang kunci masuk, sepertinya semua ini akan lancar,"ucap Dong Wook.
Hyeri memberikan kepalan tangannya pada Dong Wook disampingnya. Dong Wook yang melihat itu kemudian mengambil kepalan tangannya untuk melakukan tos dengan Hyeri.
Dong Wook kemudian memastikan kamera dikacamatanya bekerja lalu melakukan pengecekan pada pistolnya.
Setelah beberapa menit terdapat getaran pada jam tangan Dong Wook.
"Hyeri, apa kau siap?"
"Ayo kita akhiri ini semua,"
Mereka kemudian berbalik badan mengambil pistol dan siap membidik. Dong Wook menaruh tangannya pada gagang pintu dan siap untuk membuka pintu. "Ayo kita tangkap mereka semua!" tegas Dong Wook yang kemudian membuka pintu ruangan itu,
Cek..
KAMU SEDANG MEMBACA
Redemption (COMPLETE)
Mystery / Thriller(#3 in jaksa on 10 desember 2020) Ketika sebuah kebenaran tak lagi dapat terungkap. Ketika sebuah bukti dibuat untuk mencari kambing hitam. Ketika seseorang yang tidak bersalah harus berada di penjara untuk menutupi kesalahan orang lain. Lee Dong W...