BAB 8 : BUKTI

66 37 6
                                    


"Tae Ha, bagaimana menurutmu?" tanya Hyeri kepada polisi di depannya.

Hyeri dan Tae Ha sedang berada di restoran untuk memakan sup daging. Tae Ha adalah polisi laki-laki yang satu tahun di bawahnya. Tae Ha adalah polisi yang cukup cekatan, dialah yang selalu membantu Hyeri dalam penyelidikan. Yang menemukan kalung dan memberi pesan kepada Hyeri juga adalah Tae Ha.

Mereka sering makan bersama, walaupun terkadang Hyeri dibuat agak tidak nyaman. Bagaimana bisa makan dengan nyaman apabila para penggemar Tae Ha selalu melihat dari arah jendela restoran. Wajah tampan Tae Ha begitu membuatnya kerepotan. Tapi karena sudah sering dia jadi agak terbiasa.

Tae Ha memirinkan kepalanya sembari melihat ke arah handphonenya. "Followernya memang lebih banyak daripada aku, itu sedikit membuatku merasa kesal."

Hyeri menghentikan sendoknya padahal sudah didepan mulutnya. "Bukan itu yang mau aku bicarakan!" ucap Hyeri dengan mata kesalnya.

Tae Ha hanya tersenyum manis melihat wajah Hyeri. "Aku bercanda kok, sampai sekarang kita belum menemukan motif Tae Hyung untuk menjebak Sung Jae. Mendengar keterangan saksi sepertinya Tae Hyung sering melakukan aksi pencurian. Apakah menurutmu dia seorang Kleptomania?" ucap Tae Ha yang kemudian menaruh handphone dan menyeruput sup di depannya.

Kleptomania adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan untuk mencuri. Penderita kleptomania kerap mencuri di tempat-tempat umum, tetapi ada juga yang mengutil dari rumah teman-temannya.

"Awalnya aku juga berpikir seperti itu. Tapi kasus ini benar-benar aneh," jelas Hyeri.

"Apa yang membuat seorang Hyeri menjadi bingung?"tanya Taeha.

"Tae Hyung tidak pernah ketahuan mencuri, kita nggap Klepto nya kambuh dan mengambil kalung ibunya. Mengembalikan kalung itu membuat semuanya selesai, laporan pencurian dicabut dan tidak perlu menjebak Sung Jae," tutur Hyeri.

"Dan dia tidak mempunyai dendam pribadi kepada Sung Jae, kurasa ini benar-benar aneh," sambung Tae Ha.

"Ah.. aku benar-benar pusing memikirkannya. Cepat habiskan makananmu, kita akan pergi ke sekolah Tae Hyung, mungkin saja dapat menemukan sesuatu disana."

"Siap, laksanakan," Tae Ha memberikan hormat dan mulai memakan sup dagingnya dengan cepat.

*********

"Kamu?" tanya Hyeri yang melihat Dong Wook di depan sekolah Tae Hyung.

"Ngapain kamu kesini?" tanya Dong Wook datar.

Tae Ha meyikut Hyeri pelan beberapa kali. "Dia siapa?" tanya Tae Ha pelan.

"Dia Jaksa yang menangani kasus pencurian kalung."

Tae Ha segera memberi hormat dengan tangan didahi, "Perkenalkan, saya Tae Ha, polisi yang menakuni kasus ini," ucapnya dengan suara lantang.

Dong Wook menyodorkan tangan kanannya untuk salaman dan kemudian disambut oleh Tae Ha. "Namaku Lee Dong Wook, jaksa yang menangani kasus ini," sapa Dong Wook.

"Jarang sekali aku melihat Jaksa yang langsung terjun kelapangan seperti ini," ucap Tae Ha dengan wajah bingung.

Dong Wook hanya bisa memberikan senyuman canggung.

"Tae Ha, ayo segera masuk," suruh Hyeri yang kemudian berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Dia emang agak kasar, tapi sebenarnya baik kok," Tae Ha memberiksan salam menunduk dan langsung mengejar Hyeri.

*******

Hyeri dan Tae Ha berjalan bersama dengan Dong Wook megikuti di belakang. "Mereka hanya memiliki CCTV di depan sekolah, pintu masuk dan lorong utama. Saksi mengatakan melihatnya di kelas ketika Tae Hyung meletakkan kalung di tas Sung Jae. Sepertinya ini akan sulit," tutur Hyeri yang sedari tadi melihat dimana saja letak CCTV di sekolah itu.

Dong Wook hanya berdiam diri, dia terus berjalan mengikuti mereka dengan wajah kesal dan melihat apakah CCTV dapat membantunya kali ini.

"Apakah tidak ada hal lain yang dapat membantu kita selain CCTV? Sesuatu yang dapat menjadi bukti seperti.." tanya Tae Ha kepada Hyeri.

"Foto!"potong Hyeri.

Hyeri tiba-tiba teringat sesuatu, bagaimana para fans Tae Ha yang sedang memotonya makan ketika makan siang.

"Bagaimana bisa kita menemukan foto bahkan CCTV pun tidak ada yang merekamnya?" tanya Tae Ha

Setelah sejenak berpikir Dong Wook kemudian menghampiri mereka berdua. "Orang yang memiliki gangguan klepto sama halnya dengan psycopath, dia menikmati para buruannya. Pasti ada suatu momen dimana Tae Hyung menikmati barang curiannya. Bagaimana apabila para fans tidak sengaja memoto dia ketika melakukan itu?"terang Dong Wook.

"Para fans seperti paparazzi, mereka bersembunyi dan memoto kapanpun mereka bisa," jawab Hyeri.

"Jadi maksud kalian berdua, para fans bisa saja memoto Tae Hyung saat dia menikmati barang curiannya dan Tae Hyung tidak menyadari itu?"tanya Tae Ha.

Hyeri menghentikan langkahnya dan kemudian kedua pria itupun juga ikut berhenti. "Bagaimana cara kita menyelidiki 1 juta fans itu?" tanya Hyeri yang diakhiri dengan hembusan nafas beratnya.

"Aku tau ini seperti pertaruhan yang bodoh, tapi itu layak dicoba," jawab Dong Wook.

Tae Ha pun berbalik badan dengan tersenyum , "Ayo, kita harus segera melakukannya!" ucapnya riang untuk memberikan semangat kepada dua rekannya.

Dong Wook dan Hyeri pun mengikuti Tae Ha yang segera ingin keluar dari sekolah itu.

******

Terimakasih untuk yang udah baca :)

Redemption (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang