BAB 23 : OPERASI TANGKAP TANGAN

35 14 0
                                    

"Kita akan melakukan operasi tangkap tangan!" ucap Dong Wook di depan papan tulis ruang tim cooperation.

"Apa kita memiliki bukti yang cukup untuk melakukan itu?" tanya Hyeri,

"Semua bukti yang kumiliki sudah cukup dan akan ada seseorang yang membantu kita."

"Siapa itu?" tanya Tae Ha bingung.

Dong Wook melihat kearah jam tangannya, sesuai janji orang itu akan tiba sebentar lagi.. Semua bukti yang telah dia kumpulkan akan membawa Dong Wook dan timnya untuk menangkap pria itu. Pria yang telah menjebak banyak orang termasuk ayahnya.

Pintu ruangan terbuka, Lee Jeong Hoon, ketua jaksa dan ayah angkat Dong Wook terlihat tiba di depan pintu.

"Paman?" heran Dae Hee yang kemudian langsung berdiri dari kursinya dan memberi hormat.

Tae Ha dan Hyeri yang melihat kedatangan kepala jaksa juga kemudian berdiri dan memberi hormat.

"Sepertinya ini penghormatan terakhir yang dapat kuterima," ucap Ayah Dong Wook yang kemudian menghampiri Dong Wook dan menyerahkan sebuah flash disk. Dong Wook mengambil flask disk itu dan pergi kemejanya.

"Apakah kau yakin ruangan ini aman?" tanya ayah Dong Wook.

"Aku sudah mematikan semua cctv. Tae Ha, tolong kau kuncikan pintu. Lagi pula bukankah ketua kejaksaan akan bermaksud untuk menghentikan kami untuk menangkap pria itu."

Tae Ha berjalan mengunci pintu dan menggeleng bingung tentang perkataan Dong Wook.

"Kepala kejaksaan memang akan menghentikan kalian. Tapi Ayah Dong Wook akan membantu kalian!"

Hyeri yang khawatir sejak awal kemudian tersenyum mendengar perkataan Ayah Dong Wook. "Terima kasih atas kerjasamanya," ucap Hyeri yang menghargai kerjasama Ayah Dong Wook sebelum masuk ke dalam penjara.

"Baiklah, ayo kita mulai," ucap Ayah Dong Wook.

Dong Wook kemudian membuka file persentase melalui proyektor, disana terlihat beberapa berkas suap yang mengalir deras keberapa petinggi di kota Seoul.

"Seperti yang kalian lihat sendiri, orang itu cukup licin. Dia selalu menggunakan nama orang lain untuk melakukan aksinya. Sangat sulit untuk melacak rekening yang berkaitan langsung dengannya,"

"Kalo begitu, bukankah bukti ini tidak cukup?"tanya Dae Hee.

"Seperti yang sering dia lakukan, kita dapat membuat bukti itu sendiri, kita akan melakukan operasi tangkap tangan seminggu lagi. Semua orang penting akan berkumpul disana, kudengar dia telah menyiapkan berkoper-koper uang untuk menyuap para petinggi," terang Ayah Dong Wook.

"Sepertinya itu cukup untuk menuntut mereka semua, dengan kasus suap kita akan membuat mereka kedalam penjara," cetus Dae Hee.

"Tidak," sanggah Dong Wook. "Kita akan menuntutnya, untuk kasus suap, perusakan bukti, penipuan, penjebakan orang lain, dan pembunuhan!"

"Bukankah bukti yang kita miliki tidak cukup?" tanya Tae Ha.

Dong Wook memindahkan slide persentasenya, terlihat sebuah kasus dan bukti-bukti yang telah dikumpulkan Ayah Hyeri.

"Kasus tabrak lari di jalan Eunpyong-Gu, telah terjadi pembuatan beberapa bukti palsu untuk membuat Lee Sang Yeob berada dipenjara,"terang Dong Wook, "Dan kita memiliki bukti bahwa yang melakukan itu semua adalah Nam Joo Hyuk, pria yang dapat memanipulasi TKP bahkan bukti forensik,"

"Bagaimana kau mendapatkannya?" tanya Dae Hee.

"Kita memiliki seorang saksi dan klien yang meminta pertolongan padanya. Dan karena alasan itulah dia mau membantu kita dalam penyelidikan."

Dae Hee menatap Dong Wook bingung, apabila itu tentang seseorang yang bersedia membantu penyelidikan. Maka hanya satu orang yang berada diposisi itu sekarang. Dia mengalihkan matanya kepada ayah Dong Wook yang tiba-tiba mempunyai rona wajah yang berbeda. Ada sebuah kepasrahan yang terlihat dari tatapan matanya.

"Paman, apa itu kamu?"tanya Dae Hee pelan.

Ayah Dong Wook menghela nafas berat. Dia kemudian mencoba untuk tersenyum semampunya. "Aku adalah orang jahat, setelah ini aku akan menyerahkan diri. Kalian adalah orang yang jujur dan hebat. Operasi ini harus berhasil, kalian harus menangkap mereka semua termasuk aku."

Dae Hee, Hyeri, Tae Ha hanya menunduk di mejanya. Semua terlihat bingung dan canggung. Seorang kepala kejaksaan, mengakui perbuatannya di depan mereka sekarang. Sebuah perbuatan yang sangat keji dan harusnya mendapatkan caci maki oleh siapapun. Tapi, orang itu adalah ayah dari teman mereka sendiri.

Dae Hee mengenal Ayah Dong Wook dengan sangat baik, rasa sakit menusuk dadanya sekarang. Seorang yang dia hormati dan dia teladani. Ternyata telah melakukan sesuatu yang sangat buruk di masa lalu.

"Seperti yang telah dikatakan, kita harus berhasil dalam operasi ini. Angkat kepala kalian, ini bukan waktunya untuk memikirkan hal yang tidak perlu. Fokus kita adalah menangkap Nam Joo Hyuk," ucap Dong Wook.

Hyeri melirik kearah Dong Wook yang terus berusaha mempertahankan fokusnya, dia menampar wajahnya dua kali untuk mengembalikan konsentrasinya. Fokuslah, Dong Wook terlihat penuh keyakinan dengan langkah yang dia ambil. Hyeri, sejak kapan kau selemah ini. Kau harus kuat seperti biasa. Berhenti untuk berpikir hal yang tidak perlu dan fokus pada penangkapan, batin Hyeri.

"Paman, terimakasih. Kami tidak akan menyia-nyiakan semua bukti yang telah paman coba kumpulkan selama ini," ucap Dae Hee.

"Lalu, bagaimana operasi tangkap tangan itu kita lakukan?" tanya Tae Ha.

"Dengan peralatan dan senjata lengkap, serta kamera di kacamata anti peluru. Kita akan melakukan operasi itu minggu depan!" tegas Dong Wook.

Redemption (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang