BAB 15 : CALON TERSANGKA

60 23 6
                                    

09:00

Rapat tim cooperation dimulai. Dong Wook berdiri di depan papan tulis untuk memaparkan temuan dari tim forensik. Hasil pemeriksaan isotop, pisau yang mungkin dikenakan pelaku, dan metode penyelidikan yang harus dilakukan hari ini.

"Baiklah, aku akan mulai," ucap Dong Wook.

Di papan tulis terdapat foto korban, pisau yang mungkin dikenakan pelaku dan bukti yang ditemukan tim forensik.

"Kim Nam Gil, tewas tertusuk di rumahnya sendiri, kejadian diperkirakan kemarin pada jam 20:00. Dari ukuran luka korban, pisau yang digunakan memiliki lebar bilah 3 cm dan panjang bilah diperkirakan 20 cm. Sangat disayangkan TKP benar-benar bersih, tidak ada sidik jari maupun tapak kaki. Yang dapat kita temukan hanya sebuah rambut.

"Hasil isotop pada rambut itu, terdapat zat kimia cat, serbuk kayu, dan semen. Pelaku diperkirakan bekerja sebagai tukang bangunan. Dari sudut tusukannya pelaku bertangan kidal Aku dan Hyeri akan mencari keterangan dari teman korban apa mungkin ada orang yang tidak suka dengan Nam Gil dan memiliki ciri-ciri seperti itu. Sedangkan Tae Ha dan Dae Hee, pergi mencari cctv atau kamera dashboard pada mobil yang mungkin menangkap pelaku. Kalian juga harus mencari tempat dimana pelaku membuang pisau tersebut," terang Dong Wook.

"Aku ingin satu tim denganmu!" tegas Dae Hee dengan mata tajam.

"Aku setuju dengan itu, aku telah menyelidiki beberapa kasus dengan Tae Ha!"dukung Hyeri.

"Harus ada satu jaksa dan satu polisi dalam tim, agar saling melengkapi satu sama lain. Satu pria dan satu wanita. Tim ini adalah tim terbaik yang dapat kupikirkan," bantah Dong Wook.

"Aku setuju!" tegas Tae Ha. "Itu adalah komposisi tim terbaik untuk saat ini."

Dae Hee hanya memandang Tae Ha tajam, sementara Tae Ha mengarahkan pandangannya kelain dengan sengaja.

"Baiklah, ayo kita mulai!" ucap Dong Wook.

**********

"Kalian mau minum apa?" tanya Seo Kang Joon teman baik Nam Gil.

Dong Wook dan Hyeri berada dirumah Seo Kang Joon, satu lantai diatas rumah Nam Gil. Mereka duduk di ruang tamu sembari menunggu Seo Kang Joon yang berada di dapur.

"Tidak usah repot-repot," balas Dong Wook.

"Aku buatkan teh saja ya?"tanya lagi.

"Baiklah, terimakasih," balas Dong Wook kembali.

Setelah membuat dua gelas teh, Seo Kang Joon pergi keruang tamu dan menyajikan teh tersebut.

"Terimakasih," ucap Dong Wook dan Hyeri.

Soe Kang Joon kemudian duduk di depan Dong Wook dan Hyeri yang duduk bersampingan. Hyeri segera mengeluarkan buku cacatannya dan mempersiapkan pulpen di tangan kanannya.

"Tuan Nam Gil orang yang seperti apa?" mulai Hyeri.

"Dia orang yang sangat baik, semua orang di lingkungan ini mengenalnya karena keramahannya. Dia tinggal seorang diri sekarang, istrinya telah meninggal 3 tahun lalu. Sementara anaknya sudah berkeluarga dan bekerja di luar kota. Aku benar-benar tidak menyangka ada orang yang tega membunuh temanku itu," ucapnya dengan wajah tak percaya. Teman yang masih ikut demo dengannya pada pagi hari, ditemukan tidak bernyawa di malam harinya.

"Apa mungkin ada orang yang menyimpan dendam dengannya?" tanya Dong Wook.

Soe Kang Joon berpikir sejenak, "temanku bukan tipe orang yang memiliki musuh. Karena itu hatiku masih benar-benar sakit ketika mengingat bagaimana dia telah meninggal."

Redemption (COMPLETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang