🔗 Proof [17]

4.3K 707 26
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Aku titip kuasaku disini padamu selama aku di Amerika." Eldrick didampingi oleh dua anggota bawahannya kini akan bersiap memasuki jet pribadinya untuk mengurus sesuatu di Amerika.

"Baiklah." Ken mengangguk menyanggupi perintah bosnya.

"Dan ketika aku kembali nanti pastikan jika pembunuh itu telah ditemukan. Kau harus menyanggupinya, kau hanya perlu membawa tikus kecil itu padaku, setelahnya biar aku yang urus. Paham?"

Ken mengangguk singkat.

Eldrick beserta kedua anggotanya memasuki pesawat. Sementara Ken memperhatikannya.

Seseorang menepuk pundaknya, Ken menoleh lalu berbisik pelan pada orang itu yang akan mengemudikan jet pribadi tersebut.

"Kau sudah tahu tugasmu, kan?"

Orang itu mengangguk.

"Jatuhkan pesawat yang dia tumpangi. Sebelum pesawat itu jatuh, kau bisa keluar menggunakan parasut. Pastikan jika dia benar-benar mati. Jika kau gagal, maka keluargamu yang akan aku habisi." ucap Ken mengancam.

"Baiklah, aku mengerti. Tapi tolong jangan ganggu keluargaku." ucap pria itu.

"Mereka akan aman jika kau melakukan tugasmu dengan benar." ucap Ken. "Cepat sana pergi, atau dia akan curiga." lanjutnya mendorong pelan tubuh pria itu.

Pria itu mengangguk dan segera memasuki jet pribadi Eldrick.

•••

Jungkook terbangun dipelukan seseorang. Dia baru ingat jika semalaman ia menginap di rumah Taehyung.

Jungkook tidak melakukan pergerakan sama sekali, sengaja agar pria yang memeluknya ini tidak terbangun. Sepertinya Taehyung masih lelap sekali tidurnya. Wajar saja, ini masih sangat pagi.

Jungkook memandangi wajah tampan Taehyung dalam diam. Baru sehari menjadi kekasihnya saja Taehyung sudah berlaku manis seperti ini. Pria itu selalu berbicara dengan intonasi lembut dan juga menunjukkan kasih sayang yang tulus padanya. Jungkook sama sekali tak pernah membayangkannya jika polisi yang selalu saja ingin ia hindari, justru kini merangkap sebagai kekasihnya.

Jungkook merasakan pelukan Taehyung yang semakin mengerat dengan gigi pria itu yang bergemeletuk dan alis yang mengerut dalam tidurnya.

Jungkook menempelkan bibirnya pada pipi Taehyung. Tidak tahu kenapa, tapi Jungkook ingin memberi afeksi seperti ini pada prianya.

"Bibirmu hangat."

Jungkook sedikit terkejut mendengar ucapan itu yang terlontar dari bibir Taehyung, tetapi pria itu masih memejamkan matanya.

Sontak Jungkook menjauhkan wajahnya. "Aku pikir kau masih tertidur."

"Hm, begitulah." Taehyung melonggarkan pelukannya dan membuka matanya. "Apa tidurmu nyenyak?" tanya nya sambil menyingkirkan anak rambut yang menutupi dahi Jungkook.

Proof「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang