.
.
.Ken baru saja sampai di markas. Untung saja ia bisa meloloskan diri dari club malam itu.
Dengan santai Ken melangkah menuju ruangan Eldrick, karena sebelumnya pria itu memanggilnya.
"Aku datang," ucap Ken ketika masuk ke ruangan pribadi Eldrick dengan pria itu yang membelakanginya.
Tanpa menoleh Eldrick berucap. "Ken,"
"Ya?"
"Kau tentu tahu bukan, kabar mengenai adikku yang tewas tempo hari?" Eldrick bertanya.
"Nancy?"
"Adikku tidak mungkin melakukan percobaan bunuh diri. Aku yakin, ada orang lain yang membunuhnya. Aku ingin memberimu tugas penting." ujar Eldrick yang kini merubah posisi menghadap Ken.
"Tentu, perintahmu akan aku lakukan." jawab Ken kemudian.
"Aku ingin kau mencaritahu siapa dalang dibalik kematian Nancy, termasuk orang yang telah membunuhnya. Temukan dia, dan bawa dia ke hadapanku." ujar Eldrick penuh penekanan disertai sorot matanya yang tajam.
"Okay. Jika aku berhasil membawanya, mau kau apakan dia?" Ken bertanya.
"Membunuhnya secara perlahan dengan tanganku sendiri." desis Eldrick dengan kedua tangan yang mengepal.
Ken mengangguk saja, lalu dia pergi setelah Eldrick menitahnya untuk keluar dari sana.
•••
"A-aku bisa pulang sendiri." Untuk kesekian kalinya Jungkook mengatakan ini. Tapi tetap saja, Taehyung tidak mau membiarkannya pergi.
"Tidak, keadaanmu tidak memungkinkanmu untuk pulang seorang diri dalam keadaan─ maaf, buta." ucap Taehyung. Keduanya kini berada diluar club, lebih tepatnya didekat jejeran mobil polisi.
"Aku bisa, kumohon biarkan aku pulang." lirih Jungkook memelas. Rasanya ia ingin menatap mata Taehyung yang tingginya selisih 2 centi darinya dan memelototinya agar Taehyung mau mengerti dan membiarkannya pulang sekarang. Tapi sayangnya tidak bisa, yang Jungkook lakukan hanyalah menatap lurus ke arah depan seolah tak melihat apapun. Jangan lupakan, dia sedang berakting menjadi seorang tunanetra saat ini.
"Lingkungan sini terlihat sepi di jam seperti ini. Beberapa kali aku mendapat laporan tentang adanya anggota gangster yang menguasai wilayah ini. Kau harus hati-hati. Pulang seorang diri dengan keadaanmu yang seperti itu bukanlah hal yang bagus." Taehyung membuka pintu mobil. "Lebih baik tunggu saja didalam mobil sampai kami selesai mengurusi orang-orang didalam." titahnya sambil menuntun Jungkook masuk ke dalam mobil.
Jungkook meringis dalam hati. Percuma saja sandiwaranya. Polisi ini tidak mau melepaskannya juga. Tapi ada sisi positifnya, Jungkook bisa bebas dari status tersangka karena tidak ada bukti apapun yang dapat membongkar semua catatan hitamnya. Ayolah Jungkook, tenang.
Dengan berat hati Jungkook memasuki mobil dan terduduk tenang didalamnya.
Jungkook menahan napas ketika Taehyung mendekatkan wajahnya dan berucap pelan, "Kau tunggu disini sebentar sampai aku kembali. Aku akan mengurusi orang-orang didalam."
Jungkook hanya mengangguk kaku, lalu dia bisa bernapas lega ketika Taehyung menutup pintu mobilnya dan pergi kembali masuk ke dalam club malam itu.
Jungkook mencoba membuka pintu mobilnya dan hendak kabur darisana, tetapi sial sekali, pintu mobilnya terkunci. Jungkook tidak bisa keluar. Tidak ada barang apapun yang dapat ia gunakan untuk memecahkan kaca mobil ini, bahkan Jungkook tidak berani melakukannya atau dia benar-benar akan menjadi buronan karena dicurigai akibat telah memecahkan dan merusak mobil polisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Proof「✓」
Fanfiction➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗ Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ] Summary: Keduanya memiliki wajah yang serupa, namun Jungkook akui jika perlakuan keduanya berbeda. Jungkook mencintai masa lalunya, tapi perlahan ia menemukan cintanya yang baru. Warn❗ • bxb, ga...