🔗 Proof [20]

4.3K 703 68
                                    

.
.
.

"Jungkook Hyung!" pekikan Sunoo memecah suasana antara kedua saudara kembar yang sejak tadi saling melempar tatapan nyalang.

Pandangan Taehyung dan Ken teralihkan pada Jungkook yang kini tak sadarkan diri dipangkuan Taehyung.

"Sayang," Taehyung menepuk pelan pipi Jungkook, tetapi tidak ada respon sama sekali. Ia beranggapan jika kekasihnya sedang tak sadarkan diri saat ini.

Taehyung menatap Ken dengan tatapan yang menusuk. "Jangan pergi kemanapun. Aku masih ada urusan denganmu."

Ken mendecih sinis, kemudian mengendikkan bahu.

Taehyung menggendong Jungkook ala bridal. "Sunoo, tunjukan dimana kamarnya."

Sunoo mengangguk. "Ayo, Hyung." Ia masuk ke dalam untuk menunjukkan dimana letak kamarnya, sementara Taehyung mengekorinya dari belakang sambil menggendong Jungkook.

Sunoo membuka pintu kamar dan membiarkan Taehyung membaringkan Kakaknya diatas kasur.

Setelah mengecup lembut kening Jungkook, Taehyung keluar dari kamar.

"Sunoo, tolong jaga Kakakmu dulu. Nanti aku akan kembali lagi kesini." ucap Taehyung yang diangguki oleh Sunoo.

Saat Taehyung keluar, ia melihat Ken masih berdiri ditempatnya.

Ken menatap Taehyung tanpa ekspresi. Padahal mereka bersaudara, sedarah, dan lahir dari rahim yang sama, tapi kesannya mereka berdua seperti orang asing sekarang.

"Long time no see." Ken memulainya dengan sapaan. Walau sebenarnya ia merasa jengkel karena ternyata kekasih baru yang Jungkook maksud adalah Taehyung, saudaranya sendiri.

"Kenapa kau menyakiti Jungkook?" Tanpa basa-basi Taehyung bertanya. Terlanjur malas untuk sekedar menanyakan kabar. Hatinya terlanjur kesal karena dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Ken mencekik pujaan hatinya, Taehyung tidak terima dengan hal itu. Jungkook selalu ingin ia bahagiakan dan lindungi, tapi bisa-bisanya orang lain menyakitinya, bahkan hampir saja membunuhnya.

"Santai, dude. Jungkook tidak selemah itu." balas Ken sedikit menyeringai.

Ken memekik ketika Taehyung tiba-tiba saja mencekik lehernya, "Uhuk, YAK!"

"Bagaimana rasanya? Apa kau sulit bernapas?" Taehyung masih melakukan aksinya yaitu mencekik leher pria bajingan yang telah menyakiti pujaannya.

Ken tidak tinggal diam. Dia menendang keras perut Taehyung hingga cekikannya terlepas.

Ken mengais napas pelan. "Bangsat."

Taehyung meringis memegangi perutnya, tendangan Ken tidak main-main.

"Itulah yang dirasakan Jungkook sebelumnya! Apa kau tidak punya otak?!" Taehyung murka ketika mengingat wajah tersiksa Jungkook sebelumnya.

"Lalu sekarang kau mau apa? Ingin membunuhku?" ucap Ken seolah menantang.

"Iya! Aku akan membunuhmu jika saja negara kita ini bukan negara hukum. Sialnya aku tidak bisa melakukannya, tapi aku akan membuatmu babak belur malam ini." Taehyung mengucapkannya dengan tangan yang mengepal.

Ken terkekeh miring. "Kau salah memilih lawan."

.
.
.
.
.

Jungkook membuka matanya dan terduduk di kasur ketika mendengar suara pintu kamar tertutup.

"Oh! Jungkook Hyung, kau tidak apa-apa? Hyung sudah bisa bernapas dengan benar, kan?" Sunoo menghampiri Kakaknya yang sudah sadarkan diri selepas kepergian Taehyung.

Proof「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang