🔗 Proof [5]

5K 763 25
                                    

.
.
.

"Ken?" Jungkook menatap Ken dengan alis yang mengernyit. "Sedang apa kau didalam?" tanya nya penasaran, karena yang ia tahu Woobin sedang tidak berada di basecamp.

"Oh, aku ingin menemui Woobin. Tapi ternyata dia tidak ada." jawab Ken terlihat tenang, membuat Jungkook percaya dan tidak mencurigainya.

Ken meraih tangan Jungkook untuk ia genggam, lalu ia mengecupnya. "Apa tangan cantik ini baru saja ternodai dengan darah, Sayang?"

Jungkook menarik tangannya. "Kenapa bisa tahu?"

"Apa yang tidak aku ketahui tentang dirimu? Aku tidak menyangka, pacar manisku ini ternyata seorang pembunuh berdarah dingin." Ken terkekeh renyah dan mengelus seduktif tengkuk sang submisif. "Wanna play with me?"

Jungkook memejamkan mata ketika Ken lagi-lagi berhasil meningkatkan gairahnya. Tapi tidak, Jungkook merasa seperti jalang murahan walau nyatanya Ken adalah kekasihnya.

Jungkook menyingkirkan tangan Ken dari tengkuknya. "Jangan mulai, Ken. Aku tidak mau."

Ken merubah ekspresinya, terlihat tidak suka atas penolakan Jungkook barusan. "Kau harus mau."

Jungkook mendecih, lalu pergi dari hadapan Ken. Yang benar saja, apa Ken pikir jika Jungkook adalah tempat pemuas nafsunya?

"Ken, lepas!" kesal Jungkook ketika Ken mencekal lengannya.

"Aku tidak suka ditolak."

Jungkook berdecak sebal, pada akhirnya ia pasrah ketika Ken membawanya pergi.

•••

Taehyung dan rekannya yang lain sudah sampai di lokasi tempat ditemukannya mayat seorang wanita di asrama.

"Sepertinya wanita ini meninggal karena bunuh diri?" ucap Jimin ketika melihat mayat wanita itu yang akan dimasukkan ke dalam kantung jenazah.

"Kau lihat sendiri, hanya ada luka goresan dipergelangan tangannya. Tidak terdapat sidik jari orang lain ditubuhnya." lanjut Jimin mengeluarkan opininya.

Taehyung manggut-manggut. "Bisa jadi."

"Kau mau kemana?" tanya Jimin ketika Taehyung pergi darisana

"Memeriksa rekaman cctv."

•••

Woobin tersulut emosi ketika memasuki ruangan miliknya di basecamp dan dia tidak mendapati berlian kesayangannya berada disana.

"Berlianku? Sial! Siapa yang berani mencuri benda berharga milikku?!" Woobin berteriak marah dengan sorot matanya yang tajam.

Dengan cepat ia mengecek cctv. Tetapi sial sekali, kameranya telah dirusak. Tidak ada bukti apapun. Woobin tidak bisa mengetahui siapa pencurinya.

"Aarrggh!"

•••

Jungkook memejamkan mata, mendesah lirih ketika Ken berhasil menumbuk titik manisnya begitu dalam.

Pria itu benar-benar membawanya ke hotel hanya untuk bercinta. Payahnya lagi, Jungkook tidak bisa menolak, karena memang Jungkook suka ketika Ken menyentuhnya. Tapi di satu sisi Jungkook merasa murahan sekali disaat keduanya belum ada ikatan pernikahan, justru Ken memintanya setiap hari. Jungkook juga memikirkan harga diri, walau memang dia terlihat munafik.

Proof「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang