🔗 Proof [23]

4.1K 646 15
                                    

.
.
.

Jungkook menatap Woobin. "Jangan lukai adikku." desisnya marah.

Woobin menitahkan kedua anggotanya untuk menahan pergerakan Jungkook.

"Aku tidak akan melukainya jika saja kau mau menurut padaku." balas Woobin disertai kekehannya diakhir.

Jungkook diam, ini pilihan yang sulit.

Jungkook tidak mau berurusan dengan kelompok gelap ini lagi, tapi dia juga tidak ingin adiknya terluka.

Woobin menyeret Sunoo untuk bangkit, lalu mengunci pergerakannya. "Nyawa nya berada ditanganmu." Woobin mengarahkan ujung pistolnya pada pelipis Sunoo.

Jungkook melihat tubuh adiknya bergetar ketakutan. Sunoo menatap Kakaknya penuh harap. Berharap bahwa Kakaknya bisa membebaskannya dari sini.

"Semua akan baik-baik saja. Hyung janji." Jungkook berucap pada adiknya dan meyakinkannya agar Sunoo tidak perlu merasa takut.

"Sekarang apa mau mu?!" Jungkook berucap ketus pada Woobin.

Woobin tersenyum miring. "Seperti yang aku bilang di awal, jadilah bagian dari kelompokku lagi dan selesaikan misi-mu. Bunuh Ken."

Jungkook berusaha melepaskan diri dari dua orang yang kini mengunci pergerakannya.

"Dalam hitungan ketiga jika kau tidak menjawab dan menuruti kemauanku, maka peluru ini akan menembus kepala adikmu!" Woobin menekan ujung pistolnya pada pelipis Sunoo.

Sunoo memejamkan matanya takut. "Hyung, t-tolong aku."

"1.." Woobin mulai berhitung, "2.."

"Oke! Baiklah, aku akan menuruti kemauanmu." putus Jungkook pada akhirnya.

Woobin menyeringai tipis. "Apa perkataanmu bisa aku percaya?"

Jungkook mengangguk.

"Jika kau melanggar, tak ada belas kasihan lagi padamu dan juga adikmu. Kalian berdua akan mati jika seandainya kau mengabaikan perintahku. Dan aku bisa menemukan keberadaan kalian dimanapun. Mau kau bersembunyi di ujung dunia pun aku akan tetap menemukanmu. Ingat itu baik-baik." ujar Woobin tegas.

"Iya." jawab Jungkook pasrah.

"Jawab yang benar." titah Woobin.

"Iya, bos."

Woobin terkekeh pelan. "Nah, iya, seperti itu." Kemudian ia melepaskan Sunoo dan mendorongnya ke arah Jungkook. "Aku kembalikan adikmu."

Jungkook memeluk adiknya. "Kau baik-baik saja, eum?"

"H-hyung, ayo pulang." cicit Sunoo mengajak Kakaknya untuk segera pergi dari sana.

"Ingat jika aku memiliki banyak mata-mata. Jangan macam-macam padaku, hm? Kau pun tahu apa akibatnya jika kau melawan." ujar Woobin pada Jungkook.

Jungkook mengangguk pelan, dia segera pergi dari sana sambil merangkul adiknya.

.
.
.
.
.

"Sunoo, maafkan aku." lirih Jungkook ketika ia sudah berada di taksi bersama adiknya untuk pulang.

"Sebelumnya aku sudah pernah bilang padamu, hyung ... Jangan bergabung dengan kelompok jahat itu! Pada akhirnya hidupku juga terancam karenamu! Aku tidak suka!" ucap Sunoo marah.

"Maaf, Sunoo. Hyung menyesal." Jungkook menunduk sedih. Seandainya sejak awal ia tidak terjerumus ke dalam kelompok itu, pasti sampai saat ini hidupnya dan juga adiknya terasa tenang.

Proof「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang