➪ ᴛⲏᴇ ᴇⲛᴅ 'ˎ˗
Pairing: Taekook ; [ toptae x bottkook ]
Summary:
Keduanya memiliki wajah yang serupa, namun Jungkook akui jika perlakuan keduanya berbeda. Jungkook mencintai masa lalunya, tapi perlahan ia menemukan cintanya yang baru.
Warn❗
• bxb, ga...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Taehyung dengan cepat mengendarai mobilnya untuk sampai di rumah. Barusan Jihoon menghubunginya jika keadaan sang Ibu menurun drastis.
Sesampainya di rumah, Taehyung berlari menuju kamar Ibunya.
"Apa yang terjadi? Bagaimana keadaannya?!" ucap Taehyung tak sabaran.
Jihoon menatap Taehyung sedih dan menggeleng pelan. "Maafkan saya, Tuan. Nyonya Kim telah meninggal dunia." Ia tak tega mengucapkannya.
Taehyung memproses perkataan Jihoon. Tidak mungkin, Ibunya tidak mungkin pergi meninggalkannya.
"Ibu," Taehyung bersimpuh disamping ranjang Ibunya sambil berbisik pelan dengan suara yang bergetar.
"Ibu, kumohon bangunlah." Suara Taehyung bergetar menahan tangis. Ibunya tidak boleh pergi.
"Aku selalu menunggumu untuk bangun, Bu. Aku ingin bercerita banyak hal. Aku masih membutuhkanmu. IBU!" Taehyung bangkit dan mengguncang tubuh Ibunya sambil berteriak memanggilnya.
"IBU, BANGUN!" Taehyung menangis. Dia tidak bisa kehilangan Ibunya.
Jihoon juga ikut menangis sedih diposisinya. Selama ini dia yang menjaga Nyonya Kim, Ibu Taehyung sudah ia anggap sebagai Ibunya sendiri.
Taehyung menangis, meraung disamping ranjang sang Ibu. Jihoon berusaha untuk menenangkannya.
"Hiks, Ibuuu."
•••
"Ada apa memanggilku kesini? Memerlukan jasaku?" tanya Jungkook pada seseorang dihadapannya. Sebelumnya Woobin menyuruh ia untuk menemui sang klien di alamat yang sudah dijanjikan, dan disinilah Jungkook sekarang.
Eldrick tersenyum miring. "Iya, aku amat sangat memerlukanmu."
"Katakan, siapa yang harus aku bunuh?" tanya Jungkook to the point.
"Kau. Aku ingin kau mati, Jeon Jungkook."
•••
"Aish, sial! Aku sudah bilang padamu untuk melenyapkannya! Kenapa Eldrick sialan itu masih hidup?!" Ken berteriak marah pada seseorang yang sempat ia percayakan untuk membunuh Eldrick dengan cara menjatuhkan pesawat yang ditumpanginya.
"M-maaf bos, rencanaku telah diketahui lebih dulu olehnya. D-dia telah menculik anak dan istriku dan mengancam akan membunuh mereka jika aku─"
"Argghh!! Brengsek!" Ken mencengkram kuat kerah baju orang itu dan mendorongnya kasar hingga jatuh tersungkur.
"Itu berarti dia tahu jika aku berkhianat padanya?" gumam Ken. "Lalu dimana dia sekarang?" tanya nya ketika belum mendapati keberadaan Eldrick di markas.
