03 - Inti OSIS

7.2K 582 24
                                    

"Baiklah, karena bel sudah berbunyi maka saya akhiri pertemuan hari ini. Tolong diingat, minggu depan saya akan adakan ulangan harian di materi elastisitas. Saya kira sudah jelas ya, sekian."

Setelah pak Aditya meninggalkan kelas bersama buku tebalnya itu, Hana langsung merapatkan punggung ke kursi dan meregangkan sendinya yang terasa kaku. Duduk selama hampir dua jam dengan otak yang bekerja keras pun membuatnya kelelahan dan semakin kelaparan.

Tampaknya Hana harus mengutuk Adelio sebab karena bernegosiasi dengan cowok itulah dirinya tak sempat makan saat jam istirahat tadi. Hasil pun tak terlihat dan hanya perut keroncongan yang ia dapatkan. Hana menghela napas sembari mengumpulkan sisa-sisa peperangannya dengan pelajaran fisika ke dalam tas ranselnya. Kini ia pun harus menunggu sang ayah yang entah sudah selesai mengajar atau justru tanpa dosa menambah durasi materi yang berisi angka-angka kematian itu kepada siswanya.

"Gue keluar duluan ya, Han. MPK mau ngadain rapat habis ini," ujar Fely di sela-sela kesibukannya yang juga tengah membersihkan kekacauan di atas mejanya.

"Wagelaseh, MPK." Hana mengalihkan atensinya pada Fely dengan senyuman jenaka. "Jadi ceritanya lo bakal jadi musuh OSIS nih," ucapnya tampak takjub sekaligus was-was. Mengingat dirinya terpaksa bergabung dengan OSIS karena terlanjur dijerat Adelio laknat.

MPK adalah musuh alami OSIS. Walau dua kubu tampak berkawan baik di depan guru dan para staff sekolah, sebenarnya ada aturan tak tertulis di antara OSIS dan MPK di SMA Unggulan Bumi Khatulistiwa beberapa tahun ke belakang. Bahwa Majelis Permusyawaratan Kelas atau disingkat MPK adalah badan yang dibentuk untuk mengawasi kinerja OSIS selama masa jabatan berlangsung. Lalu di akhir periode masa jabatan OSIS, guru pembina akan menugaskan MPK untuk mengevaluasi OSIS.

Mungkin kedengaran normal-normal saja di telinga orang awam. Namun berdasarkan cerita kakak kelas, evaluasi OSIS di beberapa tahun terakhir pernah dijadikan sebagai ajang untuk mempermalukan pengurus OSIS, terutama yang memiliki masalah pribadi dengan oknun di MPK. Bahkan beberapa dari mereka tak segan menyabotase program kerja OSIS yang sedang berlangsung hanya untuk membuat OSIS dianggap semakin tak kompeten. Hal itu yang akhirnya menjadi alasan kuat kenapa muncul narasi bahwa OSIS bermusuhan dengan MPK.

Tangan Fely meletakkan tas punggungnya ke atas meja. Lalu tersenyum tipis menatap Hana yang terlihat sedikit gusar. "Gak kok, Han. Kubu MPK bakal tentram, aman, dan damai dengan OSIS di periode kali ini. Gue bisa jamin kalau OSIS sama MPK bakal bergandengan tangan. Ketua-ketuanya pada oke gak kayak tahun-tahun sebelumnya," ujar Fely tampak optimis.

Hana langsung menyoraki dengan ekspresi najis yang kentara. "Yakin amat, Neng. Emang siapa yang ditunjuk jadi ketua MPK? Gue gak ngarep lebih ya soalnya ketua OSISnya aja si kacamata rese," lontar Hana masih ogah-ogahan menerima kenyataan. Berbeda dengan Fely, Hana tak mudah optimis apalagi dia tidak akur dengan Adelio.

"Member Griya Anggrek squad, Han. Temen lo si Geraldi Ahmad noh, hahaha."

Bersama dengan Fely, Hana pun langsung menyemburkan tawa tak karuan. "Heh, gue gak salah dengar, 'kan?! Siapa yang ngide nunjuk Geraldi?" Hana tak mungkin biasa saja saat mendengar nama itu keluar dari bibir tipis Fely. Lalu kembali berkomentar, "Sekarang gue setuju sama lo, Fel. MPK bakal chill abis sih kalau ketuanya Geraldi. Bayangin MPK yang terkenal kaku itu disulap jadi kerja santai, tapi serius di saat yang bersamaan sama tuh bocah. Hmm, cukup menarik."

Fely mengulum senyum sambil mengangguk setuju. "OSIS juga dong, Han. Jangan raguin jiwa kepemimpinan Adelio. Kita udah liat gimana dia selama jadi ketua kelas dan anak kelas pada puas, 'kan? Lo harus mengakui itu," ujar Fely dengan kening yang sengaja dibuat bergerak naik turun, menggoda Hana.

Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang