"Baiklah, saya akhiri pertemuan hari ini. Ingat, untuk pertemuan berikutnya saya akan adakan ulangan harian. Materi? Tentu saja elastisitas. Sekian."
Setelah guru fisika yang kerap memasang tampang datar itu pergi, Hana langsung meregangkan sendi-sendinya. Duduk selama beberapa menit dengan otak yang bekerja keras pun membuatnya kelelahan juga kelaparan. Meski ini sudah waktunya pulang, ia masih harus menunggu ayahnya yang tentu saja masih sibuk di ruang guru.
"Gue keluar duluan ya, Han. MPK ngadain rapat pengenalan anggota baru," ujar Fely yang tampak sibuk membereskan kekacauan yang ada di atas mejanya.
"Wagelaseh. Jabatan lo apa, Neng?" tanya Hana takjub. Mengingat MPK memiliki kedudukan lebih tinggi dari OSIS.
Majelis Permusyawaratan Kelas atau disingkat MPK adalah satu organisasi yang dibentuk untuk mengawasi kinerja OSIS selama masa jabatannya berlangsung dan pada akhir periode, MPK lah yang akan mengevaluasi hasil kerja OSIS.
"Sekertaris, sama kayak lo," jawab Fely mengingatkan, membuat Hana meringis dalam hati.
"Ngapain sih ingetin gue? Padahal rencananya gue mau pulang abis ini. Malesin tau gak?"
"Suka gak suka, lo harus amanah. Inget, yang bakal hakimin lo nanti itu gue ya. Kalau lo gini, berarti lo buka peluang buat gue jelek-jelekin lo di depan dekel. Mau lo?"
"Ya ... jangan gitu juga. Lagian jahat amat sih jadi sahab--"
Suara ketukan microfon dari pengeras suara yang terpasang di setiap ruang kelas, membuat Hana dan Fely teralihkan padanya.
"Yang bernama Hana Adisty Permata, tolong segera ke Sekret OSIS."
Hana menganga tidak percaya. Sumpah demi apapun, Adelio manggil dia pake pengeras suara?! Tadi kan cowok itu bisa panggil langsung!
Memang ya, yang namanya Adelio Bintang Antares tuh gemar sekali membuat Hana malu tujuh turunan.
"Dalam lima menit gue belom liat batang idung lo, gue sabit lo."
Hana menoleh kesal pada Fely dan berkata, "Listen? Dia kalem dari mana, Fel?!" protesnya dengan nada tidak santai.
Fely hanya menyengir saja, lalu segera melarikan diri sebelum amukan Hana semakin menjadi. Hana ingin mengejar, namun Adelio kembali membuatnya mengumpat.
"Empat menit lagi."
"Tiga."
"Dua setengah."
"Dua seperempat."
"Dua koma nol satu."
"Du ... a."
Hana mendecak. Tongkat bisbol di ruang olahraga masih ada gak ya?
"Bu Sekretaris?"
"Ya, ya. I' am coming!" pekik Hana yang tentu saja tidak akan didengar oleh si ketos baru itu. Yang mana sekret OSIS berada di lantai dua gedung utama, sementara kelas 11 MIPA 2 ada di lantai dua gedung IPA.
"Satu koma sembilan."
"Satu koma de ... la ... pa ... n ...."
Sungguh menyebalkan tingkah makhluk satu ini. Dia sengaja atau apa?! Hana terus saja meruntukinya sepanjang langkahnya menuju Sekret OSIS. Belum lagi orang-orang yang menertawainya. Malu, malu, malu!
Untungnya ada jalan pintas yang menghubungkan antara gedung IPA dan gedung utama di ujung koridor depan kelas 11 MIPA 1, sehingga Hana tidak butuh waktu lama untuk tiba di depan ruangan OSIS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]
Teen Fiction♡♡♡ Rival, tapi kok jadi begini .... Sudah jadi rahasia umum di SMA Unggulan Bumi Khatulistiwa bahwa Hana Adisty Permata selalu memusuhi Adelio Bintang Antares. Alasannya cukup sederhana, karena Adelio lebih unggul akademik dibandingkan dirinya, jug...