31 - Teman SMP

2.3K 247 10
                                    

"Eh?"

Sedikit terkejut Hana saat Fely menghampirinya dan tiba-tiba menarik tangannya sampai ke depan kelas. Kemudian mengajaknya untuk berdiri di depan pembatas besi yang ada di depan mereka.

"Kenapa, Fel?" tanya Hana terlihat bingung sambil menghampiri Fely yang sudah melipat tangannya di pembatas besi tersebut.

"Sebelumnya gue mau minta maaf, Han. Beberapa hari yang lalu. Lebih tepatnya pas gue post foto yang ada elonya di ig. Salah satu followers gue ada yang dm. Katanya dia kenal sama lo, trus minta nomor wa lo," jelas Fely, merasa tidak enak saja karena sudah lancang membagikan nomor Hana tanpa meminta izin gadis itu sebelumnya.

"Oh, gak papa kok." Hana pun ikut berdiri di sebelah Fely dan mengambil posisi yang serupa dengannya. "Siapa emangnya?"

"Rizela Ismiyana," jawab Fely sambil menatap Hana yang tampak tersentak kecil. "Lo kenal gak?"

Hana terdiam sesaat. "Namanya kayak familiar, Fel." Lalu ia mencoba mengingat-ingat, namun berikutnya malah menghela napas. "Gue gak bisa ingat."

Fely mengangguk singkat. Tidak ingin terlalu memaksa gadis di sebelahnya ini untuk mengingat masa lalu. Sebab, Fely sudah tahu kondisi sahabatnya ini dari kak Ragel--kakak Hana--sejak mereka menjadi tetangga di perumahan griya anggrek tahun lalu. Ya, Hana memang sudah dua kali pindah rumah.

Berhubung Fely secara sukarela menawarkan diri sebagai matanya Ragel kalau di sekolah, tentunya gadis itu harus tahu semua hal yang tidak diketahui oleh siswa di sini tentang kondisi Hana yang sebenarnya. Walau niat awal seorang Fely hanya ingin modus pada kakak sahabatnya ini, namun perlahan-lahan hal itu malah berubah jadi simpati dan rasa sayang pada Hana.

"Si Ismi ini bilang, kalian teman SMP. Emang dia gak ada chat lo sama sekali, Han?" tanya Fely lagi. Sedikit mengulas isi chatnya dengan gadis yang ia yakini memiliki rambut sebahu itu. Kenapa? Ya, karena Fely sempat stalk akun ignya.

Bibir kecil Hana tampak membentuk huruf o sempurna begitu ia mengingat sesuatu. "Gue baru ingat. Hari itu ada nomor baru yang ngechat gue. Tapi gue cuma liat dari bar atas hp doang, soalnya lagi ke rumahnya si itu. Dan pas sampe rumah, gue malah lupa," tukas Hana yang malah membuat Fely ingin tertawa saat mendengar bagian 'si itu'

Dasar Hana dan rasa gengsinya. Padahal sudah jelas kalau cowok yang ia suka, juga benar-benar menyukainya. Fely tahu kok, walau mereka sama-sama tidak mengatakannya secara gamblang.

"Lupa atau keasikan baper sama si itu?" kata Fely, sengaja menyindir sahabatnya ini. Walau berikutnya ia jadi menoyor pelan dahi Hana karena gadis itu memalingkan wajah ke sisi lain. "Salting kan lo."

"Apaan sih, Fel." Hana berusaha menguasai diri dan menoleh, menatap Fely dengan alis naik sebelah. "Paling chatnya udah ketimbun," ucapnya mengalihkan pembicaraan, membuat Fely menggeleng-geleng saja.

"Yaudah balas dulu. Kayaknya dia mau ngomongin sesuatu yang penting deh. Dia nanyain gue mulu soalnya," curhatnya, walau di detik selanjutnya ia jadi mengerling saat menyadari ada seseorang yang berjalan melewati depan kelas 11 MIPA 1, menuju ke arah dirinya dan Hana.

Fely menaikkan alis. Mendadak dirinya punya ide jahil. "Eh, Han. Gue mau ke kelas Geraldi dulu. Katanya mau rapat MPK," ujar Fely sedikit berbohong.

"Oh, oke."

Dengan segera Fely pergi, sedangkan Hana merogoh sakunya dan mengambil ponsel. Seperti yang sahabatnya itu minta, ia akan membalas chat dari teman SMPnya itu.

Lalu, Adelio yang hendak melewati Fely pun dibuat tertohok saat cewek berambut bob itu menghentikan kedua sepatunya dan mengatakan satu kalimat padanya.

Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang