07 - Ketos Kenapa?

4.9K 440 13
                                    

Melihat keberadaan Adelio, Hana menyengir dan langsung meninggalkan ruang OSIS tanpa aba-aba.

"Gila. Dia setan apa jin tomang? Kok tiba-tiba muncul aja di samping gue," ucap Hana disela-sela mengatur napasnya. Setelah merasa lebih baik, ia pun merogoh saku dan mengambil ponselnya di sana.

"Duh, udah jam empat aja," ucap Hana, lantas kembali berlari menuju gerbang sekolah.

Disepanjang langkahnya, Hana terlihat menelpon Ragel. Sekarang hari sudah sore. Sudah terlambat jika ia berlari sampai ke halte bus. Oleh karena itu, Hana berkali-kali menelpon kakak laknatnya ini.

"Kenapa gak diangkat sih?! Pacar juga gak punya. Sok sibuk amat jadi cowo kurbel," kata Hana tidak terima karena tidak satu pun telponnya diangkat oleh Ragel.

Sebuah notifikasi tiba-tiba muncul di layar ponsel Hana. Dalam sekejap, mood cewek itu turun sampai ke inti bumi saat melihat nama si ketos rese terpampang di sana.

"Anjas. Pake nelpon group segala," ujar Hana kesal saat cowok berkacamata itu malah menghubunginya lewat panggilan group. Dia menggeser ke atas tombol hijau di layar ponselnya.

"Bu--Hana, lo masih di sekolah kan? Balik ke sekret OSIS sekarang. Kita ada rapat bareng SCL."

"Fardhu kifayah apa fardhu ain nih?" tanya Hana bernegosiasi.

"Yang gak hadir gue denda lima puluh ribu."

"Eh, pungli dong itu."

"Satu menit dari sekarang. Satu ... dua--"

Hana memutuskan panggilan tersebut sambil menggerutu dalam hati. Dengan terpaksa ia pun mengencangkan tungkainya dan berlari kembali ke dalam sekolah.

"Sorry telat," ucap Hana dengan napas tersengal. Semua yang berada dalam ruangan pun hanya melihatnya sekilas, lantas kembali fokus pada diskusi mereka.

"Lo telat mulu, Han. Padahal semalam si Adelio udah ngasih tau di group loh." Vino menegur Hana yang baru saja duduk di sebelahnya.

"Gue jarang buka gc, hehe." Hana menggaruk tengkuknya tidak gatal.

"Kayak kepaksa banget lo masuk inti OSIS," ujar Vino sedikit terkekeh membuat Hana menoleh padanya.

"Kok t--"

Sebuah gumpalan kertas tiba-tiba mengenai kepala Hana. Cewek itu menghentikan kalimatnya dan segera membuka kertas tersebut. Dua penggal kalimat pun terpampang jelas menggunakan huruf besar di sana.

LO BERISIK GUE DENDA 10K. PERHATIIN DISKUSINYA BAIK-BAIK TOA!

Hana mencebik dalam diam. Tidak perlu bertanya lagi siapa yang melakukannya. Sudah pasti si ketos rese itu. Hana beralih pada Adelio yang sudah memberinya tatapan tajam di sana.

"I'm watching you," ucap Adelio sembari menunjuk ke arah Hana. Namun cewek itu menggedikkan bahu tidak takut. Acuh, namun tetap saja ia mengalihkan atensinya pada ketua SCL yang tengah membicarakan sesuatu bersama sekretaris dan bendaharanya.

"Semua siswa udah dikasih tau kan, Del?" tanya ketua SCL pada Delima.

Fidelya Alistia, cewek yang menyandang jabatan sebagai ketua SCL itu terlihat begitu aktif dan membuat Hana berdecak kagum. Bahkan dari rumor yang tersebar di sekolah, cewek dengan potongan rambut sebahu itu kerap sekali mengikuti kegiatan yang berhubungan dengan kebersihan dan lingkungan. Tidak beda jauh dengan ortom SCL atau disingkat Siswa Cinta Lingkungan yang ia ketuai sekarang.

"Iya, udah kok," jawab Delima, lalu kembali membaca draf proker dari masing-masing sekbid dan ortom.

"Kalau gitu tinggal nunggu weekend berarti," ucap Hana ikut angkat bicara. Setidaknya dengan melihat Fidelya yang begitu berusaha, ia juga ingin ikut membantu. Minimal tidak membebani OSIS.

Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang