19 - Rindu

3.2K 334 10
                                    

Room Chat-Hana

Adelio : pulang sama gue kan?

Hana : gak usah. Gue mau latihan padus dulu.

Hana : Helm gue taro aja di motor Geraldi. Yang ninja hitam di samping motor lo tadi

Adelio : gue tungguin

Hana : gak usah

Hana : gue pulangnya jam 5. Nanti kesorean banget ege

Adelio : gak papa

Hana : ada abang gue mau jemput

Adelio memandangi chat terakhir Hana. Dia mendengkus, lalu mengetik lagi.

Adelio : lo hindarin gue kan?

Hana : sotoy

Adelio : yaudah. Pulangnya bareng gue aja

Hana : GAK

Adelio : kenapa? Takut gue senyum tampan lagi?

Hana : NGOMONG KASAR

Hana : jelek muka lo. Mata gue jadi perih

Adelio : kok ngegas?

Hana : CUIH

Hana : kayaknya gue udah ngegas dari dulu deh

Adelio : OH

(Read)

Adelio : KAPAN NYERAH SIH EGE? (Delete)

Adelio : kapan balikin buku gue? Masa tenggatnya udah lewat setahun (Delete)

Adelio : TAIK LO AH (Delete)

Adelio : putus aja yuk:) (Delete)

Adelio : BUNGA GUE SAKIT HATI (Delete)

Adelio : GUE BELOM SELESAI NGOMONG KENAPA LO OFF SIALANNNNNN (Delete)

✏✏✏


Cowok itu refleks mengangkat kepalanya saat mendengar kelompok paduan suara mulai menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sembari menatap lurus, Adelio menggerakkan posisi kacamata bulat yang bertengger di atas pangkal hidung bangirnya, lantas menipiskan pandangan ke arah anak padus.

Ada Hana di barisan paling depan. Kepalanya sedikit bergerak naik turun untuk mengikuti ketukan si ketua padus yang berdiri di depannya. Tanpa sadar Adelio jadi terlena memandanginya. Senyuman gadis itu sejak dulu memang selalu membuatnya melayang. Terbang begitu jauh hingga dirinya hampir lupa kalau sekarang tubuhnya berada di atas tanah.

Ah, Adelio jadi rindu masa-masa itu. Di mana mereka belum mengenal apa itu suka, benci, dan kecewa. Masa di mana dirinya hanya dikelilingi canda, tawa, ambisi, dan persahabatan yang manis. Cowok itu jadi berpikir sejenak. Kapan ya rindu yang tak berujung ini akan berakhir?

Tapi tak lama setelahnya, tatapan Adelio berubah menyendu. Satu sudut bibirnya kini terangkat, lantas tersenyum miris seraya memandangi sang gadis pujaan. Meski hatinya seperti tertusuk-tusuk duri, Adelio akan tetap bertahan. Mau selama apa pun itu, ia akan terus menunggu sampai Hana memberinya jawaban suatu hari nanti.

Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang