Derap kaki penuh kemarahan memecah kesunyian di koridor gedung utama SMA Unggulan Khatulistiwa lantai satu siang itu. Dia, gadis berpipi bulat dengan pita merah yang mengikat tipis dua belahan rambut panjangnya. Kedua kening gadis itu mengerut kesal, sementara bibirnya tidak berhenti mengutuk satu nama. Adelio busuk, si ketua OSIS yang baru saja terpilih hari ini.
"Abis ini bakal gue bejek-bejek lo sampai jadi kayak pisang gepeng," tampik cewek itu penuh dendam. Sejak mendengar berita dari salah satu teman kelas di kantin, kesabaran cewek bernama lengkap Hana Adisty Permata itu pun langsung habis.
Maka di ujung lantai satu gedung utama, menaiki tangga menuju lantai dua, Hana sudah berencana menyeret Adelio ke tengah lapangan dan mengajaknya adu karate di sana. Lihat saja!
Tiba di depan pintu bertuliskan SEKRET OSIS--Hana membuang napas kasar. Sambil mengatur napasnya yang berdesakan, dia mendorong pintu itu tanpa mengetuk. Namun Hana lupa mengontrol tenaga sehingga pintu kayu tersebut menabrak dinding dengan keras. Sukses menginterupsi cowok yang sedang duduk tenang membaca buku polio besar di tangannya.
"Biasakan ketuk pintu sebelum masuk," tukasnya dengan nada sinis. Cowok berkacamata itu adalah Adelio. "Kalau pintunya rusak, lo harus ganti pake duit pribadi," sambung Adelio lagi tanpa melepas atensi pada buku polio besar--catatan OSIS yang ia genggam sejak lima menit yang lalu.
Sepanjang Adelio melontarkan kalimat sinis padanya, Hana hanya memutar bola matanya malas seraya menggerakkan bibir menyinyir si cowok berkacamata di depannya itu. Melangkah begitu saja--menghampiri Adelio dengan perasaan yang masih terbakar kesal.
Tangan kanan Hana menggebrak meja ketua OSIS, yang digadang-gadang sebagai meja kebesaran ketua organisasi intra sekolah. "Adelio-Bintang-Antares." Cewek itu menyebut nama lengkap Adelio satu per satu penuh penekanan.
Acuh tak acuh, Adelio melirik malas pada Hana yang sudah siap meluncurkan kalimat selanjutnya. "Gue gak mau jadi Sekretaris lo! Gak, gak gak. Udah cukup gue ketemu lo di dalem kelas, lo pikir gue sudi ke mana-mana sepaket sama lo?!" sembur Hana yang kini membuat Adelio meletakkan buku besar itu di atas meja, lalu menyandarkan punggungnya ke kursi dan melipat kaki layaknya seorang bos besar.
Melihat itu, Hana benar-benar gatal untuk maju dan menjambak rambut Adelio. Namun perkataan cowok itu justru membuat Hana mendecak frustrasi.
"Jabatan lo di kelas apa sih?" tanya Adelio tanpa dosa. Tangannya bersedekap, seolah-olah kehadiran Hana yang protes dengan membara-bara tidak ada artinya.
"Heh, lo pikun kekinian apa gimana? Gak usah sosoan lupa ya!"
"Gue lupa," jawab Adelio menaikkan alis sebelah agak menantang. Hana jadi menggeram mendengar jawaban tidak masuk akal tersebut. Sungguh, apa memang Hana harus menciptakan keributan lebih dari ini dan menyeret si kacamata rese ke lapangan agar dia kapok???
Hana menguasai air muka, mencebik, lalu menjawab datar. "Sekretaris kelas."
"Dan jabatan gue?" tanya Adelio lagi.
Kening Hana masih mengerut kesal. "Ketua kel--" Dia membulatkan mata--menyadari posisi cowok berkacamata itu di dalam kelasnya.
Dia ketua kelas.
Wajah Hana makin mengeruh.
"Sekarang lo paham, 'kan? Lo sama gue itu emang dari awal udah sepaket. Jadi kalo naik pangkat ya gak perlu dibesar-besarin kali," ujar Adelio yang kemudian beranjak dari kursi. Sebelum meninggalkan kursi kebesaran OSISnya, dia menyelipkan tangan ke saku celana hendak melangkah pergi namun segera dihadang Hana.
"Teta--"
"Ntar sore lo harus balik ke sini. Kita mau kokohin rumah tangga OSIS," potongnya lantas melewati Hana, tak memberikan cewek berpita merah itu kesempatan untuk bicara lagi.
"Adelio, tunggu dulu!" pekik Hana menatap punggung Adelio yang sudah berjalan ke pintu. "Gue belum selesai ngomong, sialan!"
Namun cowok itu cuma ngangkat tangan kanan lalu melambaikannya tanpa menoleh ke belakang. Membuat Hana berteriak frustrasi, melepas sepatunya, kemudian melemparkannya pada Adelio.
Sayang, cowok itu berhasil menghindar dengan santai.
****
A/N:
Welcome buat yang mampir ke cerita gaje ini ~~
Btw, aku udah ganti nama sekolah di cerita ini. Dari SMA 01 Garuda menjadi SMA Unggulan Bumi Khatulistiwa. Jadi, kalau kalian nemu nama sekolahnya belum berubah, tolong komen ya biar langsung aku ganti.
Semoga betah sama Adelio, Hana, dkk
_______
Cast:
Zhong Chenle as Adelio Bintang Antares
"Pengumuman ...."
"Cuma mau ngasih tau ke sekretaris OSIS ...."
"Sekret OSIS lagi kotor nih ...."
Roh Jeongeui as Hana Adisty Permata
"Emangnya buku lo mau dibalikin kayak gimana, huh? Perlu gue lemparin ke muka lo?"
______
Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]
Подростковая литература♡♡♡ Rival, tapi kok jadi begini .... Sudah jadi rahasia umum di SMA Unggulan Bumi Khatulistiwa bahwa Hana Adisty Permata selalu memusuhi Adelio Bintang Antares. Alasannya cukup sederhana, karena Adelio lebih unggul akademik dibandingkan dirinya, jug...