Beberapa saat yang lalu, Adelio datang dan meminta Hana agar segera merampung catatan mengenai kegiatan apa saja yang harus OSIS laksanakan di bulan ini. Kemudian menyiapkan surat undangan untuk diberikan pada setiap ortom dan sekbid. Intinya mereka akan mengadakan rapat umum OSIS dengan tujuan merundingkan perihal ini.
Sekarang Hana paham dengan apa yang dikatakan oleh Ragel sebelum ia berangkat sekolah tadi pagi. Ternyata sibuk yang dimaksud laki-laki itu berhubungan dengan tugasnya sebagai sekretaris OSIS. Hana juga tidak terlalu kaget dengan ini. Mengingat bahwa sedari awal ia memang menginginkan posisi ini.
"Capek banget, amjim."
Hana menelungkupkan wajahnya di atas meja semen yang tersedia di bawah pohon rindang depan kelas sepuluh IPA. Lelah, namun laptop yang ada di hadapannya ini tidak mengijinkannya untuk beristirahat.
Mungkin mengetik bukanlah hal melelahkan bagi beberapa orang termasuk Hana, tetapi berbeda jika sejak pagi dirinya juga harus menggerakkan otot untuk membersihkan ruangan. Ya, mau bagaimana lagi? Hari ini Hana memang jadwalnya untuk piket kelas. Belum lagi taruhannya waktu itu bersama Adelio hingga mengharuskan dirinya membersihkan sekret OSIS seorang diri.
"Cailah ... rajin banget, Bu."
Fely menyeletuk, cewek itu penepuk bahu kiri Hana dan mengenyakkan tubuhnya di sebelah teman sebangkunya itu.
Tadinya Fely mengikuti rapat MPK di tempat yang tidak terlalu jauh dari Hana. Setelah ia berpamitan dengan para anggota majelis, ia pun menghampiri cewek itu.
Hana menoleh malas pada Fely yang terlihat membaca deretan kalimat di layar laptopnya.
"Mau jadi cepu lo?"
Fely tertawa seketika, lalu menoyor dahi Hana. "Ya enggaklah, ogeb. Gue cuma penasaran aja sama apa yang lo ketik serius ini. Kan ada tuh orang yang katanya gak mau jadi sekretaris OSISnya Adelio," sahut Fely, sengaja menyindir Hana.
Hana mendecak sebal, lantas mengacak rambut Fely.
"Han!" tegur Fely sambil menjauhkan tangan nakal Hana dari kepalanya.
Hana kembali ke posisinya semula dengan bibir manyun. "Lagian gue gak rajin, dihujat. Giliran gue rajin malah disindir. Mau lo apaan sih, HAH?!"
Hana mendengkus. Tangannya pun meraih laptopnya kembali dan segera melanjutkan kegiatannya yang sempat terjeda tadi.
Fely terkekeh geli di tempatnya duduk. Teman sebangkunya ini memang sedikit tempramen, namun tentunya Hana tidak pernah sampai mendiaminya dalam waktu lama. Walau begitu, bukan berarti Hana tidak akan pernah melakukannya. Hanya saja itu belum terjadi.
"Han, Han, Han!" panggil Fely sedikit heboh. Tangannya menepuk-nepuk lengan Hana, membuat cewek itu mendecak tidak karuan.
"Apa sih, Fel?!"
"Yeh, gak usah pake urat juga kali," cibir Fely.
Hana menarik napas dan membuangnya kasar. Lalu ia memasang senyuman yang membuat Fely sedikit mendelik.
"Ada apa Hely guk-guk?"
Fely mendecak. "Itu ada Vino sama Adelio," kata Fely sambil menunjuk ke arah koridor IPS. "Mereka lagi jualan ya?"
Hana mengikuti ujung jari telunjuk Fely dan melihat ke arah sana. Dua cowok itu terlihat menyusuri koridor IPS sambil menenteng wadah berisi es lilin. Sesekali mereka berhenti saat ada siswa yang akan membeli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos Vs Sekretaris OSIS [SELESAI]
Novela Juvenil♡♡♡ Rival, tapi kok jadi begini .... Sudah jadi rahasia umum di SMA Unggulan Bumi Khatulistiwa bahwa Hana Adisty Permata selalu memusuhi Adelio Bintang Antares. Alasannya cukup sederhana, karena Adelio lebih unggul akademik dibandingkan dirinya, jug...