12.45 Dekat atau sekedar lewat?

46 11 13
                                    

Arawinda

Heh, gue nebeng elo dong
Motor gue dibawa Abang soalnya

Haidar menguap lalu mengetikkan pesan balasan.

Dibayar berapa dulu nih? Seratus rebu, gue berangkat.

Lo tau tetangga gue yang diujung blok nggak? Dia orangnya perhitungan banget, dan beberapa hari lalu dia mati. Kena azab kali ya?

Haidar mendengus geli lalu melirik jam yang tertempel di dinding kamarnya. Pukul enam lewat dua puluh menit.

Lucu lo ngancemnya.
Iya, nanti gue tebengin, bentar, gue mau mandi dulu.

Lo belum mandi? Udah jam segini juga! Anjir buruan sana, biar nanti gak telat

Yaampun perhatiannya, jadi suka gue tuh

Lo belum pernah gue gampar sepatu ya Dar:)

Ampun teh jago wkwkwk, iya iya gue cepetin mandi gue.

Haidar merenggangkan ototnya, masih terlalu pagi untuknya bertemu dengan air kamar mandi jadi laki-laki itu memilih melamun untuk beberapa saat, baru kemudian mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

Tak sampai lima menit, laki-laki itu sudah keluar dari kamar mandi. Haidar berganti pakaian dengan cepat, almamater tidak ia kancingkan, begitu juga dengan kemeja putih yang sepenuhnya tidak dia kancingkan. Dia menyemprotkan parfum pada tubuhnya lalu menyambar tasnya yang ringan begitu juga dengan ponselnya yang tergeletak di atas kasur.

Anjingnyaanjing

Gue nggak nebeng, mau jemput ayang beb

Kanara lagi di Amerika, gausah alasan. Mau bolos kan lo babi?

Maksud gue Arawinda, Harris babi suudzon mulu jadi kadal

Oh. Yaudah, gue berangkat sama Cantika doang kalo gitu. Asik asik :3

Dasar kau lelaki buaya darat~

NGACA BANGSAT:)

Haidar terkekeh lalu me-lock ponsel dan menyimpannya dalam saku celana lalu keluar dari kamarnya yang berantakan dan dipenuhi temukan kertas lagu yang menurutnya gagal.

Rumahnya kosong, pasti Ibunya sudah berangkat bekerja, sementara Ayahnya pasti belum pulang. Haidar menyempatkan diri menuju ruang makan dan menemukan sticky note dan uang sepuluh ribu berisi tulisan ibunya yang mengatakan maaf karena tidak bisa membuatkan sarapan dan mengatakan pada Haidar untuk membeli sarapan sendiri.

Haidar tersenyum, mengambil uang yang ada seraya menyimpan sticky note lalu melangkah keluar. Dia punya cara lain untuk sarapan.

—00—

Cantika
Kak, maaf sebelumnya, aku boleh ngerepotin kakak nggak?

Harris mendengus geli, gemas sekali dengan typing seorang Cantika Gantari padanya.

Santai aja adekkk, kenapa? Ngerepotin setiap hari juga boleh kok

Kakak bisa nebengin aku ke sekolah? Abang tadi bawa motornya pagi-pagi dan sekarang belum balik soalnya

Abang lo superhero apa gimana dek? Kuat banget bawa motor, gue aja nggak kuat

Maksud aku, dikendarai kak, hehe. Maaf ya sekali lagi:(

Meredup [00line]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang