123.10 Adu

76 24 20
                                    

Kanara mempercepat langkahnya seraya berdecak. Mendadak dia merasa kesal sebab tadi dia tidak berminat melihat notifikasi grup dengan teman-temannya yang ternyata sibuk membicarakan pertengkaran antara Haidar-Harris-Candra dengan seseorang yang sudah Kanara blacklist dari kehidupannya.

Segara mendengus lalu memperlambat langkahnya kemudian berhenti. Tangannya merogoh saku celana lalu mengeluarkan ponsel dari sana karena sedari tadi terus bergetar.

Babu Darren valid no debat (9)

Haidar
Na jangan bolehin kesini! Pokoknya jangan!

Harris
Setuju! Gue nggak mau ya luka gue di teken-teken!

Haidar
Nanti si Candra kabur lagi. Dia kan pengecut

Candra
KOK BAWA BAWA GUE SIH ANJING?!

Harris
Lo punya hutang sama gue ya Candrasu!

Candra
Hutang apaan sih anjir?!

Harris
Mukul

Haidar
Dua in

Candra
ASU GUE UDAH BANTU JUGA:)

Sena
Tumben mau bantu? Biasanya juga ngebucin

Aksa
Solidaritas lo bakal gue pertanyain Can kalo lo dateng ke sana cuma karena disana ada mantan Aru

Na udh otw, bntr lg smp

Haidar
KOK DIA TAU?! 

Harris
MAMPUS SIAPA SIH YANG KASIH TAU DIA?! SINI BAKU HANTAM SAMA GUE

Gue

Harris
Gak jadi deh:')

Candra
CEMEN BANGET DIH!

Harris
BACOT!

Segara mengantongi ponselnya lalu menatap lurus kedepan, Kanara sudah tidak ada dalam jangkauan pandangnya jadi dia memutuskan untuk berbalik kembali menuju kelasnya. Biarlah, dia tidak mau ikut campur juga tidak punya niatan ikut campur. Dia hanya berharap semoga Candra lekas berlapang dada.

Sesampainya di UKS, Kanara membuka pintu dengan kasar lalu menatap Harris tajam. "Ngapain sih masih berurusan sama dia?" Harris mendengus kasar, "gue nggak suka dia ngejelekin lo."

"Tapi nggak usah pakai adu pukul!"

"Kok lo malah belain dia?"

"Gue belain gimana sih?"

"Kalau dia nggak ngancem dan nyangkut-pautin elo, gue nggak bakal sudi mukul dia Na. Ngotor-ngotorin tangan."

"Kalian sama-sama cowok, kenapa nggak dipikir pakai kepala dingin? Terus sekarang kondisi mereka gimana? Kalau sampai luka parah juga nanti lo bakal dapet detensi."

Harris mendengus remeh, "kenapa sih lo suka banget ngebela orang yang jelas-jelas jahat sama lo?" Kanara menghela napas. "Enggak gitu maksud gue, tapi kenapa lo mau repot mukul dia sih?"

"Kalau dia nggak mulai, nggak akan gue ladenin Na!" Harris mendesis tajam lalu keluar dari dalam UKS dengan raut keruh. Kanara kembali menghela napas lalu menatap Haidar dan Candra bergantian.

"Karena lo masih disini, coba lo jelasin kenapa lo kasih berkas itu langsung ke Haidar bukan ke gue Can." Kanara mengendik ke arah Haidar. "Oh ya, jelasin juga kenapa lo nggak nepatin janji lo dan ngebiarin gue nunggu."

Meredup [00line]✓✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang